2 tahun kemudian.....
"Jen, aku mohon maafkan aku. Aku telah salah menilaimu. Aku mohon. Bisakah kita kembali seperti semula?" Pria itu bersimpuh di kaki Jennie sembari memegang sebucket lisianthus untuk Jennie.
Jennie menatap pria di hadapannya ragu. Jujur saja perlakuan pria itu masih membekas di hati Jennie. Tidak mungkin ia bisa memaafkannya semudah itu.
"Bangunlah Tae, kau tak perlu seperti itu" lantas pria itu menurut kemudian bangkit berdiri.
"Kenapa, Jen?"
"Karena kau itu pria yang baik tidak sepantasnya kau memohon seperti tadi. Apalagi pada wanita sepertiku" pria itu menggeleng kemudian memegang bahu Jennie.
"Jen, kenapa tidak pantas? Kau wanita baik. Kau sudah seharusnya di perlakukan seperti itu. Kau istimewa, Jen. Izinkan aku memilikimu" Jennie tersenyum. Kemudian mendekat ke arah pria itu selangkah.
"Tae, aku mohon maaf aku nggak bisa nerima kamu karena, aku udah bahagia dengan keluargaku yang sekarang. Dan untuk kesalahanmu waktu itu, aku sudah memaafkannya. Aku tahu kamu cuman salah paham. Mulailah hidup baru. Cari wanita yang lebih baik daripada aku" Jennie meninggalkan pemuda itu sendirian di taman. Ia pergi menaiki Taxi yang sudah dia pesan.
"Jennie! Tunggu! JEN!" pria itu mendengus kesal. Ia mencampakkan bunga ke tanah kemudian menginjaknya. Percuma saja ia meneriakan nama Jennie, karena Jennie sudah masuk ke mobil tanpa mengindahkan panggilannya.
.
.
.
.
.
."Jennie menatap jalan di balik kaca mobil. Ia senderkan kepalanya disana. ia mengkilas balik kehidupannya dulu. Tentu sangat berbeda rasanya. Kini, ia bisa hidup bahagia dengan keluarganya, membuka lembaran baru untuk mengarungi bahtera rumah tangga yang lebih sempurna.
Sekarang ia tengah mengandung. Usia kandungannya baru memasuki 2 bulan. Dan Taehwa, kini ia telah masuk sekolah seperti kembali. Awalnya ia takut. Ia takut akan dibulli lagi namun dengan dorongan Jennie dan bujukan ayahnya akhirnya ia mau.
Dan tidak disangka teman-teman yang dulu membulli Taehwa kini telah menjadi temannya Taehwa. Ia kini memiliki banyak teman. Namun sayang, semua itu tak berarti tanpa teman sejatinya, Yuna. Setelah perceraian Nancy dan Bobby. Yuna dipindahkan ke sekolah di kota Bobby sekarang tinggal.
Taehwa merasa kesepian tanpa Yuna. Karena Yuna ia memiliki banyak teman.
Tapi ibu dan ayahnya bilang mungkin nanti ia bisa bertemu Yuna kembali. Ini hanya soal perkara waktu.
🌸🌸🌸
Disinilah Jennie, ia berdiri di makam orang yang telah berjasa memberikan kehidupan untuk Taehwa. Jennie mengetahui orang yang telah mendonorkan ginjalnya untuk Taehwa dari Namjoon. Saat itu Namjoon diam-diam mencari tahu tentang si pendonor itu.
Alangkah terkejutnya mereka saat tahu siapa yang mendonorkan ginjalnya untuk Taehwa. Jennie sungguh berterima kasih kepada orang ini. Karena setelah mendonorkan nyawa untuk Taehwa kondisinya menurun hingga meninggal dunia.
Jennie menangis di makam itu. Ia tersedu-sedu bahkan kini ia telah bersimpuh di samping makam itu. Berkatnya Taehwa bisa sembuh kembali.
Jennie tersentak kala ada seseorang yang memegang bahunya.
Jennie menolehkan pandangannya pada orang itu. Ternyata itu adalah suaminya.
"Sudah sayang, jangan menangis. Appa sudah tenang di alam sana"
Jennie memeluk suaminya, ia menangis di dalam dekapan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME, APPA S1 [TAMAT] || S2 On Going
Fanfiction[C O M P L E T E D] " aku membencinya! bukan! aku sangat sangat membencinya." " bayangkan saja, disaat engkau menanti sesuatu dengan jangka waktu yang lama, sesuatu yang kau idam-idamkan, dan sesuatu yang sangat berharga tentunya. tapi bisaka...