"Hannie kenapa? Lagi sakit?" tanya Chaeryeong.
Jisung menggeleng pelan sebagai jawaban. Entah kenapa sejak tadi pagi Jisung hanya diam dengan tatapan kosong, berbicara pun hanya seperlunya, tidak seperti biasanya.
"Beneran gak papa? Mau aku anterin ke uks?"
Kali ini jawaban Jisung berbeda, ia pergi begitu saja dengan izin ke toilet agar Chaeryeong tak curiga.
"Hannie kenapa sih, aneh banget perasaan.. Biasanya juga gak kayak gini." gumam Chaeryeong.
Untungnya di jam pertama ini kelas sedang kosong, jadi Chaeryeong tak khawatir dengan Jisung yang sedang pergi keluar kelas.
'Lo suka sama gue?'
Jisung yang sedang mengontrol detak jantungnya pun terkejut dengan perkataan Minho.
'M-maksudnya?'
'Gak usah pura-pura bego. Gue udah paham dari maksud lo pegang-pegang tangan gue pas pertama kali ketemu, dan pulang dari itu lo langsung stalker instagram gue. Dan gue memang sengaja follback instagram lo.'
Jisung tertegun mendengar perkataan Minho. Sejenak Jisung berfikir, apa ia terlalu kentara sekali?
'Bukan git-'
'Gue gak perlu penjelasan lo. Mulai besok, jangan berani deketin Chaery ataupun dateng lagi kerumah ini.'
Kata-kata itu masih terdengar jelas di telinga Jisung. Karena ulahnya, ia kehilangan satu teman yang sangat berharga. Tak peduli betapa menjengkelkan Chaeryeong di mata Jisung, tapi gadis itu benar-benar tulus.
"DASAR BODOH!"
Jisung berteriak sangat keras, untungnya ia sedang di rooftop, tak ada satupun orang yang mendengarnya.
"Gue kehilangan lo, chaer.. Satu-satunya temen gue.."
"Kamu gak kehilangan aku, sung."
Jisung terkejut mendengar suara itu. Lelaki itu mendapati Chaeryeong yang sedang berdiri di pintu sana. Gadis itu berjalan mendekat ke arah Jisung dan langsung mendekapnya.
"Aku udah denger dan jelasin semuanya ke kak Minho."
"Maafin kak Minho, sung. Dia gak bermaksud untuk ngelarang kamu ngejauhin aku. Kak Minho cuma kebawa emosi aja.." lanjut Chaeryeong disela-sela pelukannya.
Jisung kemudian melepaskan pelukannya. Ia menatap gadis itu dengan lembut. Air matanya menetes perlahan melihat senyuman yang selalu terukir di sudut bibir gadis itu.
"Maafin gue, chaer. Apa yang kak Minho bilang, itu semua bener. Gue gak mau lo risih karena temenan sama orang aneh kayak gue-"
Chaeryeong mengecup singkat bibir Jisung. Lelaki itu terdiam dengan wajah terkejut menatap Chaeryeong.
"Ini bukan salah kamu, Jisung. Ini semua kemauan aku temenan sama kamu. Aku gak masalah kalo di sini aku gak punya temen, yang penting aku punya kamu."
Jisung tersenyum, betapa bersyukurnya lelaki itu memiliki teman setulus Chaeryeong. Tanpa aba-aba, Jisung langsung mencium Chaeryeong. Tak ada perlawanan dari gadis itu, justru ia membalasnya dengan lembut.
"Gue sayang sama lo, chaer."
🌿🌿🌿
Sudah tiga jam pelajaran lewat dari tadi pagi, tapi Jisung enggan untuk kembali ke kelas. Chaeryeong juga sudah berusaha membujuk Jisung, dan hasilnya pun nihil.
"Ayolah Hannie~ habis ini ulangan harian matematika, kamu lupa? Aku kan belum belajar.." bujuk Chaeryeong untuk kelima kalinya.
Jisung menoleh menatap wajah melas Chaeryeong, sedetik kemudian ia tertawa gemas. "Muka lo biasa aja sih, gemes gue liatnya.." kekeh nya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty; Han Jisung
Romanceft. Chaeryeong Rumor tentang Jisung adalah gay itu benar adanya. Sifat buruk nya itu telah melekat erat didalam tubuhnya. Suatu saat ia bertemu dengan Chaeryeong, gadis yang selalu muncul di mimpinya dan juga murid baru yang kebetulan duduk di sebel...