21. Psychological Test

360 52 18
                                    

Di keheningan koridor sekolah yang sepi, Jisung dapat mendengar suara sekecil apapun. Apalagi saat dirinya tak sengaja melihat Chaeryeong yang tiba-tiba saja terjatuh.

Tanpa pikir panjang Jisung langsung berlari untuk menolong gadis itu.

"Makasih" ucap Chaeryeong.

Chaeryeong yang sibuk membenarkan seragam nya merasa heran karena dari tadi Jisung hanya menatap kearah nya. "Kamu kenapa ngeliatin aku terus?"

Jisung diam sejenak sebelum akhirnya kembali bersuara, "jadi pacar gue, Chae"

"Gimana?"

"Jadi pacar gue. Inget sama perjanjian waktu itu? Karena Seungmin pindah, jadi lo kalah. Dan yang gue mau, lo jadi pacar gue." jelas Jisung.

"Oke"

Jisung menatap Chaeryeong tak percaya. Setelah percakapan singkat itu, Chaeryeong tersenyum manis. Apa yang selama ini gadis itu inginkan akhirnya terkabul.

"Kamu jadiin aku pacar karena tulus atau karena janji?"

Jisung tampak berfikir, "gak tau. Mungkin untuk sementara ini karena perjanjian, gak tau nanti kedepannya."

"Oke gak papa. Sembuh itu butuh proses, apalagi untuk jatuh cinta dengan tulus"

Tiba-tiba Jisung berdeham pelan saat keduanya hening. "Lo sendiri, terpaksa karena janji atau emang tulus?"

"Aku tulus. Walaupun sebenernya fisik aku capek, tapi batin aku gak pernah capek buat terus bikin kamu sembuh"

"Makasih ya, Chae"

※●※

Setelah beberapa hari ini Hyunjin mulai ada perkembangan. Lelaki itu juga meminta Chaeryeong untuk memperkenalkan dirinya dengan seorang gadis.

Chaeryeong jelas tak menolaknya, ia malah senang dengan perkataan itu. Karena wajah Hyunjin terbilang tampan, jadi Chaeryeong tak terlalu repot untuk mempromosikan Hyunjin kepada teman-teman nya.

Walaupun sebenarnya tanpa Hyunjin mencari pun sudah ada Ryujin yang terus menunggu. Kalau Hyunjin setuju, pasti Chaeryeong sudah menyarankan Ryujin dari tadi.

"Kenapa gak mau sama Ryujin? Dia tuh sebenernya baik, jin" kata Chaeryeong masih saja keras kepala.

"Tau dari mana kalo Ryujin baik? Lo kan gak deket sama dia, yang ada malah dia sering banget jahatin lo." balas Hyunjin tak mau kalah.

"Dia kayak gitu karena kurang perhatian, jin. Dari tingkah laku Ryujin yang gak sengaja aku amatin, dia tuh kayak lebih suka cari perhatian orang dan selalu menganggap dirinya sebagai bintang utama" jelasnya yang terdengar sudah lama mengenal Ryujin.

"Lo anak siapa sih? Pinter banget tentang beginian?"

Chaeryeong malah terkekeh geli, "kan sering baca-baca buku makanya aku tau. Udah jadi sekarang kamu mau sama Ryujin gak?"

"Terserah lo deh, gue ngikut aja. Kalo emang menurut lo si Ryujin orang nya baik, gue gak masalah" kata Hyunjin sambil terus melatih tariannya.

Saat ini mereka berdua sedang berlatih bersama, karena ternyata Chaeryeong dan juga Hyunjin kembali di pilih untuk diikutkan lomba.

"Hyunjin ikut aku ke psikolog mau gak?"

Hyunjin langsung menghentikan kegiatannya lalu menatap Chaeryeong. Dari tatapan nya pun Chaeryeong sudah tau kalau lelaki itu tak akan mau diajak pergi, apalagi jika Jisung juga ikut.

"Ngapain?" tanya nya tiba-tiba ketus.

"Emm, akhir-akhir ini aku liat kayaknya kamu mulai ada perkembangan, jadi aku saranin kamu buat ikut ke psikolog bareng Hannie juga" jelas Chaeryeong dengan ekspresi khawatir nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beauty; Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang