12; Jisung prize

446 65 8
                                    

"Chaer! Cariin Hyunjin tuh.."

"Aku?"

"Iya. Sana cepetan!"

Gadis bersurai gelap itu segera bangkit dari kursinya. Chaeryeong tampak ragu saat akan berjalan mendekat, hingga mata Chaeryeong tak sengaja berpapasan dengan Hyunjin.

Lelaki itu tersenyum manis, "lo temennya Jisung?"

"I-iya.. Kenapa, ya?" jawabnya gugup.

"Titip ini boleh?" Hyunjin menunjukkan kotak kado kecil di tangannya itu.

"Boleh-"

"Chaery- eh, ada apa nih?"

"Ini ada Jisung-nya, gak mau dikasihin langsung?" ucap Chaeryeong.

Alis Jisung bertautan, "kasihin apa?"

"Itu, Hyunjin. Dia mau kasih sesuatu buat kamu.."

Sempat terkejut karena ditatap bergantian oleh Jisung, raut wajah Hyunjin kembali datar. "Ini, gue duluan."

Keduanya saling terdiam sambil menatap punggung Hyunjin yang mulai menghilang. Setelahnya atensi Jisung mengarah pada kotak kecil di tangannya.

"Lucu banget sih.. Mau ngasih kado aja gengsi." kekeh Chaeryeong pelan.

Gadis itu menatap Jisung gemas karena ia belum juga membuka kotak itu. Akhirnya Chaeryeong merebutnya dari tangan Jisung, berniat ingin membukanya.

"Eh! Chaery, balikin!" pekik Jisung.

"Aku buka ya?"

Belum sempat Chaeryeong membukanya, tangan Jisung tiba-tiba menariknya dengan kasar. Gadis itu terdiam dengan penuh rasa takut saat Jisung tiba-tiba membentaknya.

"Gue nggak suka ya, lo pegang-pegang barang gue!" seru Jisung, ia pun segera pergi dari kelas.

Air mata Chaeryeong lolos begitu saja. Perasaan nya sakit saat orang lain membentaknya seperti itu. Hati Chaeryeong benar-benar lembut, dan itu pertama kalinya ia merasa sangat sakit.

Tak peduli dengan ucapannya tadi, Jisung langsung pergi ke rooftop tempat favoritnya. Perasaan sedang kacau saat ini, otaknya mungkin tak bisa mencerna ucapan nya sendiri.

"Sial! Kenapa gue selemah ini?!"

Jisung menjambak rambutnya frustasi. Atensinya kembali menatap kado di tangannya. Rasanya sangat bingung, aneh, marah, dan juga senang menjadi satu.

Akhirnya Jisung menyerah dan memilih untuk membuka kado itu. Sebuah surat kecil dengan tinta hitam tertulis di atasnya.

'Maaf dan terima kasih untuk semuanya.
Gue gak bisa jelasin, tapi lo pasti tau sama maksud gue. Selama ini gue memang selalu salah di mata lo, gue minta maaf. Tapi inget ini baik-baik, lo harus tetep semangat dan jangan peduli apapun kata orang, jadi diri lo sendiri lebih baik, dan yang terpenting jangan lupa bahagia. Lo orang baik, sung.

Satu lagi, gue tau ini gak mahal, dan ini gue beli di toko pinggir jalan deket rumah. Tapi gue tau, kalau lo bisa menghargai pemberian orang.

From Hyunjin

Lelaki itu menangis tanpa suara. Memahami setiap kata yang ia baca dari surat itu. Tak peduli dengan isi kado itu, suratnya saja sudah berhasil membuat tangis tak berhenti.

"Lo gak salah, jin, lo gak pernah salah di mata gue! Kenapa jin, kenapa?!"

"Gue gak bisa bahagia buat saat ini. Lo hilang, bahagia gue ikut hilang."

My Beauty; Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang