"Lo gak mau kenalan sama temen yang lain selain gue?" tanya Jisung.
Chaeryeong yang sedang sibuk makan pun mendongak, "udah, tapi mereka ngehindar. Jadi, ya udah."
Jisung menaikan sebelah alisnya, "ngehindar? Gimana ceritanya?"
"Jadi waktu itu aku lagi sendirian di kelas, kamu lagi ke toilet. Terus aku inisiatif mau kenalan sama dua cewek yang duduk di tengah sana."
"Terus?" tanya Jisung makin penasaran.
"Terus, aku minta kenalan sama mereka. Tapi mereka bilang gini, 'gue gak mau temenan sama lo, ntar gue ketularan aneh sama kayak lo'. Aku bingung kan, jadi ya udah deh." katanya sambil menyeruput es Jisung.
Tiba-tiba raut wajah Jisung murung, ia merasa bersalah pada Chaeryeong. Karena dirinya, gadis itu tak punya teman di sekolah barunya.
"Maaf ya, Chae. Gara-gara gue lo di jauhin sama mereka yang harusnya jadi temen lo." ucap Jisung sambil menatap mata gadis itu.
Chaeryeong tersenyum, "ini bukan salah kamu kok, sung. Aku gak papa kalo mereka bukan temen aku, yang penting ada kamu buat jadi temen aku."
Jisung ikut tersenyum mendengar penuturan Chaeryeong. Ternyata gadis itu benar-benar tulus untuk berteman baik dengan nya.
Kenapa mereka bisa mikir kayak gitu tentang Chaeryeong?, batin Jisung.
Lamunan Jisung tiba-tiba buyar karena panggilan Chaeryeong yang merengek untuk membeli makanan lagi. Jisung pun dengan cepat mengiyakan ajakannya.
"Makan mulu gak takut gemuk?" tanya Jisung.
Chaeryeong menggeleng lucu, "biar pipi nya sama-sama gembul kayak Hannie."
Pipi Jisung tiba-tiba memanas. Detak jantung nya pun mulai berkontraksi lagi. Hal seperti ini tak pernah terjadi saat Jisung bersama seorang gadis.
"Hannie~"
"I-iya, kenapa Chae?" Jisung gugup sendiri di panggil Chaeryeong sambil megangin tangan Jisung.
"Muka Hannie kok merah? Lagi sakit?" Chaeryeong menempelkan punggung tangannya di dahi Jisung.
Dengan cepat Jisung melepaskan tangan Chaeryeong dari dahinya.
"E-enggak, Chae. Gue gak papa kok.."
"Beneran gak papa?" tanya nya ragu.
Jisung mengangguk pelan, "iya beneran.. Udah sana, katanya mau beli makanan lagi?"
Chaeryeong tersenyum, kemudian mereka kembali melanjutkan antrian nya tadi.
🌿🌿🌿
Sekitar sepuluh menit mereka menunggu di depan sekolah. Berniat ingin melanjutkan tugas kemarin, tapi Minho belum juga datang menjemput.
Gadis itu berulang kali menghela nafas panjang. Tangannya pun sibuk menelfon Minho untuk keempat kalinya, tapi sang empu belum juga mengangkat panggilan Chaeryeong.
"Kak Minho kemana, sih?!" gumam Chaeryeong.
"Udah di telfon lagi?" tanya Jisung.
Gadis itu berdecak kesal, "udah.. Tapi gak di angkat.. Hihh kesel banget tau gak?!"
Chaeryeong menghentak-hentakan kakinya. Jisung tersenyum kecil melihat tingkah Chaeryeong yang menurutnya sangat lucu.
Lucu banget sih, ni anak. Batin Jisung
Tak lama mobil Minho pun jalan mendekati mereka. Chaeryeong benar-benar marah saat ini, ia bahkan sudah menyiapkan beberapa kata makian untuk kakak nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty; Han Jisung
Romanceft. Chaeryeong Rumor tentang Jisung adalah gay itu benar adanya. Sifat buruk nya itu telah melekat erat didalam tubuhnya. Suatu saat ia bertemu dengan Chaeryeong, gadis yang selalu muncul di mimpinya dan juga murid baru yang kebetulan duduk di sebel...