Malam itu di rumah Chaeryeong yang sepi karena seisi rumah sedang pergi. Entah apa yang akan Chaeryeong lakukan, yang pasti ia sedang ketakutan sekarang.
Sekeras apapun orang tuanya menyuruh Minho untuk tetap dirumah, pada akhirnya lelaki itu tetap pergi meninggalkan adiknya sendirian.
Dan itu pun secara diam-diam, saat Chaeryeong sedang di dapur.
Persetan dengan pintu rumah yang lupa untuk di kunci, yang terpenting gadis itu telah menutup rapat pintu kamarnya kalau saja di rumahnya terjadi kemalingan.
Untuk kesekian kalinya Chaeryeong menghujat Minho di tengah ketakutan nya. Dan entah darimana tiba-tiba ada suara vas jatuh dari luar kamar.
"Ah, palingan juga kucing." gadis itu terdiam sejenak memikirkan kata-katanya sendiri, "tapi, memangnya di rumah ini ada kucing?! Ga tau ah, pokoknya aku ga mau keluar kamar sebelum kak Minho atau mamah sama papah dateng!"
Beberapa menit kemudian suara barang terjatuh kembali terdengar. Chaeryeong berusaha untuk tidak peduli, tapi suara itu terdengar seperti memanggil dirinya untuk keluar.
"Siapa sih! Kalo mau maling ambil aja.. Yang penting jangan ganggu aku!" seru Chaeryeong dengan nada lirih.
Setelah lama bersembunyi dibalik selimut, Chaeryeong memberanikan diri untuk membuka pintu kamarnya. Dan tepat di detik-detik terakhir gadis itu hampir membuka pintu, suara langkah kaki terdengar dari luar.
Terlambat, pintu sudah terbuka. Seseorang muncul tiba-tiba, dan sekarang bantal di tangan Chaeryeong telah menimpuk wajahnya.
"Pergi kamu! Jangan ke kamar kalo mau maling! Ambil aja barang-barang di bawah, jangan di sini!" seru Chaeryeong sambil terus memukulinya.
Orang itu mengaduh kesakitan dan terus meminta ampun. Gadis itu terlalu sibuk memukuli tanpa sadar kalau yang ia pukuli itu adalah Jisung.
"Chae, stop! Ini gue, Jisung, temen lo!" seru lelaki itu.
"Dasar maling ga guna! Sekarang ngaku-ngaku jadi Jisung lagi."
Jisung geram, ia pun mengambil bantal itu dan tanpa sengaja bertatapan dengan mata Chaeryeong.
"H-hannie? Kamu ngapain ke sini?! Gak bilang lagi!"
Jisung terpaku, Chaeryeong masih kesal.
"Hannie! Jawab dong, diem aja."
"Ah, itu, gue.. Gue mau ngajakin lo jalan-jalan. Dari tadi gue panggil dari luar ga ada yang nyautin, ya udah gue masuk. Dan tadi kucing lo bolak-balik ngejatuhin barang."
"Mana ada kucing di sini?! Terus kenapa kamu ke sini gak bilang dulu?" protes Chaeryeong kesal.
"Y-ya maaf, kan mau kasih surprise. Terus kalo di bawah itu bukan kucing lo, punya siapa dong?" tanya Jisung penasaran.
"Gak tau! Punya kak Minho kalik. Udah sana keluar, aku mau ganti baju dulu."
Jisung pun dengan terpaksa berjalan keluar dari kamar Chaeryeong. Sambil menunggu gadis itu keluar, Jisung berinisiatif untuk membereskan kekacauan yang telah dibuat oleh kucing entah milik siapa.
Jadi gue gak dianggep nih? - Dorry, kucing kesayangan Minho 2k20
Setelah selesai beberes Jisung berjalan keliling rumah Chaeryeong. Di sudut ruangan Jisung melihat foto Minho terpampang di sana. Lelaki dengan balutan jaket kulit hitam terlihat cocok di tubuhnya.
"Kalo kayak gini caranya, gimana gue bisa move on?" gumam Jisung.
"Move on dari siapa?"
Jisung menoleh gugup ke arah Chaeryeong. Sedetik kemudian ia kembali terpanah dengan pesona Chaeryeong yang selalu terlihat cantik di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty; Han Jisung
Romanceft. Chaeryeong Rumor tentang Jisung adalah gay itu benar adanya. Sifat buruk nya itu telah melekat erat didalam tubuhnya. Suatu saat ia bertemu dengan Chaeryeong, gadis yang selalu muncul di mimpinya dan juga murid baru yang kebetulan duduk di sebel...