19; Like a fool

420 85 15
                                    

Book ini semakin sepi, ayo kita bubarkan 😄

Berat banget ya tangannya, cuma buat vote sama komen?

Sesungguhnya menjadi sider adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT

Tapi karena ini sedang bulan Ramadhan jadi saya maafkan walaupun berat:)

※●※

Cuaca yang terik di lapangan sekolah siang hari itu terlihat sangat ricuh. Kelas Jisung sedang mempersiapkan untuk melawan kelas Hyunjin. Awalnya lelaki itu menolak keras untuk ikut, tapi Chaeryeong memaksanya.

Bukan karena takut untuk melawan, hanya saja Jisung takut kalau tiba-tiba saja gagal dalam usahanya untuk move on. Berbeda dengan Keita yang memang dasarnya sudah sangat handal dalam melakukan basket.

Beberapa hari setelah ia baru pertama kali masuk sekolah, Keita sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti eskul basket. Hyunjin yang merupakan ketua basket merasa sangat senang karena mendapatkan anggota baru di timnya.

"Keita semangat!" seru Chaeryeong dari kursi penonton.

Keita tersenyum manis sambil melambaikan tangannya kearah Chaeryeong. Jisung yang ada di sebelah Keita hanya bisa mendengus kesal, hingga akhirnya pergi ke tengah lapangan untuk persiapan.

"Ngeselin banget, dia yang maksa biar gue ikut, gak tau nya malah Keita yang disemangatin."

Jisung mengeluh sambil berjalan menjauh dari Keita, namun sialnya lelaki itu malah berjalan mendekatinya. "Lo kenapa ninggalin gue sih?"

Jisung hanya menoleh tanpa menjawab pertanyaan Keita. Sampai akhirnya peluit tanda pertandingan akan di mulai pun berbunyi.

Pertandingan berjalan lancar pada saat terakhir kelas Jisung hanya tinggal satu skor terakhir untuk menang. Lelaki itu berusaha mendribble bola untuk masuk ke ring, dan sialnya Hyunjin menghadang tepat di depannya.

Mata keduanya bertemu, fokus Jisung teralihkan tanpa sadar bola nya telah menghilang dari tangannya. Lelaki itu hanya terdiam mematung, jauh dari sana Chaeryeong dan juga Keita sudah berulang kali untuk memanggil namanya.

"NICE SHOOT! Pertandingan ini dimenangkan oleh tim Hyunjin dengan skor 2:3" ujar sang wasit dengan penuh semangat.

Keita di ujung lapangan pun menghela nafasnya kasar. Lelaki itu sedikit tak percaya kalau timnya kalah, karena di sekolahnya yang dulu ia tidak pernah kalah.

"Apa-apaan nih?! Kita kalah. Lo kenapa sih?!" kesalnya sambil mendorong bahu Jisung kasar.

Chaeryeong yang menyaksikan kegaduhan itu pun segera pergi menghampiri keduanya untuk melerai.

"Santai kali, cuma tanding antar kelas juga!" jawab Jisung berusaha tenang.

"Seenggaknya lo berusaha buat bikin kelas kita menang!"

Jisung berdecak sinis, "kelas kita? Lo baru masuk seminggu yang lalu, gue yang udah hampir satu tahun juga biasa aja kok."

"Lo tuh-"

"Keita stop! Ayo ikut aku sekarang. Percuma kamu debat sama dia." Chaeryeong langsung menarik paksa lengan Keita untuk menjauh.

Jisung yang melihat itu merasa diacuhkan. Lelaki itu sadar dengan pepatah yang ia dengar, seseorang akan cepat berubah jika sudah mendapatkan yang baru.

"Lo berubah, chaer."

🌿🌿🌿

Jam istirahat kali ini dimulai lebih awal karena selesai pertandingan tadi, guru olahraga mereka memutuskan untuk menyelesaikan pelajarannya.

My Beauty; Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang