17 - Recovery

483 38 12
                                    

Lima hari Nadine berada di rumah sakit—menenangkan pikirannya.


Selama itu juga James belum bertemu Nadine lagi, dia hanya beberapa kali mengintip Nadine yang tengah tertidur, dari balik pintu.

Itupun hanya sebentar, karena James bisa-bisa langsung menerobos masuk jika saja tak mengingat perjanjian nya dengan Calandra.

Tapi beruntung nya James karena hari ini, Calandra bilang Nadine akan kembali berkuliah.

James sudah tak bisa lagi mengukur rasa rindunya; James benar-benar merindukan kekasihnya itu.

"Kak!"

James menoleh, berharap itu Nadine tapi malah Calandra.

"Nadine nya mana?" Tanya James bingung.

"Nadine lagi ke toilet sebentar, inget ya! Lo gak boleh ngebahas kejadian beberapa hari lalu, Nadine udah di buat lupa.

"Jangan berani-berani lo nyeritain ini ke Nadine, satu kampus ini juga udah gue bungkam. Awas aja kalau lo kelepasan; gue buat putus lo!" Ucap Calandra kembali mengancam.

James hanya mendesis. "Bawel lo, udah sana. Gue mau ketemu Nadine, gue tuh kangen sama Nadine—"

"Oh ya?"

James langsung menoleh saat mendengar suara lembut itu, suara yang sangat James rindukan.

Sementara Calandra sudah ngacir duluan—entah kemana. James malah salah tingkah gini.

"H-hay!" Sapa James kikuk.

Nadine hanya tersenyum, dia lalu menghampiri James. Rambutnya yang di gerai tertiup angin, membuatnya semakin cantik.

"Long time no see." Ucap Nadine.

James membalasnya dengan sebuah pelukan; dia benar-benar tak tahan.

"I miss you so much, Love." Lirihnya.

Nadine membalas pelukan James,"aku juga." Katanya sambil tersenyum.

James lalu melepaskan pelukannya, menangkup wajah Nadine. Lalu mencium kening Nadine lama, setelah itu berkata. "I love you, Nadz." Ungkapnya.

Nadine mengalungkan tangannya ke leher James. "Love you too." Lalu menyambar bibir James duluan.

James menarik tubuh Nadine mendekat, membalas ciumannya.

Lalu Nadine berhenti, retina nya menatap wajah James dekat. "Kangen." Katanya sambil lalu memeluk James lagi.

_oOo_

Nadine sedang makan mie ayam di kantin, di sebelahnya James terus saja memandangi nya.

Seakan Nadine adalah objek keindahan nya.

"Aku gak bakal ilang kok, Kak. Jangan di liatin terus." Ucap Nadine sembari meletakkan sumpitnya, mie ayamnya sudah habis.

James terkekeh,"Kamu cantik." Ucap nya memuji.

"Papa juga dulu bilang gitu," kata Nadine tetiba mengingat mendiang Papa-nya.

James tersenyum, dia lalu merangkul Nadine. Tangan satunya menggenggam tangan kiri Nadine.

"Miss him?"

Nadine mendongak dengan mata berair,"Sangat." Ucapnya.

James lalu bangkit. "Aku antar kamu ke sana." Ajaknya.

My Happy Ending - End 2019 | Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang