07 - Konflik | Revised

556 49 10
                                    

Hari Sabtu dan Nadine tampak bermalas-malasan, jam dua pagi dia baru bisa tidur. Hari ini jadwal kuliah agak siang, Nadine memanfaatkan waktunya untuk merenung. Banyak sekali yang ia pikirkan, tentang dirinya, papanya, mamanya, juga keluarganya.

Apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Nadine harus berada dalam situasi seperti ini? Kenapa juga Elina membenci dirinya? Padahal, dulu saat papanya masih hidup, Elina sangat baik padanya.

"Mending ke kampus deh, bisa stress gue lama-lama," gumam Nadine, karena semakin ia berpikir semakin membuat kepalanya sakit.

"Mau ke mana kamu?" tanya Elina dengan nada dingin saat berpapasan di depan pintu, membuat langkah Nadine terhenti.

"Mau ke kampus," balas Nadine cuek.

Nadine tidak mau tambah sakit saat lama-lama bercengkrama dengan Elina, sikap mamanya tadi malam sudah cukup membuat Nadine mengerti bahwa ... she's nothing, mereka hanya ingin uang.

"Mending kerja, kuliah ngabisin duit aja," cibir Elina.

Nadine yang hendak melangkah, menatap tak suka. "Aku gak minta bayarin ke Mama, ‘kan?" balasnya, lalu segera pergi tanpa menunggu balasan dari Elina.

🕊️🕊️🕊️

"Iya, Cal. Kenapa sih?" tanya Nadine di sela perjalanan menggunakan bus.

"Lama banget sih, udah di mana?"

"Lagi di jalan, Cal. Bawel banget sih, ada apa emang?"

"Gue gak ada temennya nih!"

Nadine mendengus. "Dasar! Udah tunggu aja, jangan nelpon mulu, kayak pacar aja deh."

Calandra mencibir sebelum akhirnya memutus sambungan telepon, sedangkan Nadine langsung memasukan ponselnya ke dalam tas sebab busnya sudah sampai, dia pun keluar setelah membayar.

Jam menunjukkan pukul sepuluh, tapi cuacanya sudah sangat panas. Saat hendak mengirim pesan pada Calandra untuk menanyakan posisinya, gadis itu sudah duluan muncul.

"Nadine!"

Nadine mendongak dengan tatapan malas, suara Calandra benar-benar memekakkan telinga. "Bisa nggak sih gak usah pake teriak manggilnya?! Kayak Tarzan tahu gak!"

Calandra hanya cengengesan sambil menarik Nadine ke pelukannya dan berkata, "Abis dari tadi ditungguin lama banget, gue ‘kan gabut kalau gak ada lo!"

Nadine merasakan sakit pada tubuhnya saat Calandra memeluk sangat kencang, dia pun melepaskan pelukannya dengan paksa. "Santai dong meluknya!" gerutunya, "lagian, tumben banget jam segini udah Dateng."

"Lagi rajin," balas Calandra, lantas merangkul Nadine sambil berjalan menuju kelas.

🕊️🕊️🕊️

"James, kita mau makan nih, ikut gak?" tanya Finn seraya mengemasi barangnya.

"Duluan aja, gue belum laper," tolak James.

Galen, Finn, dan Bian pun mengangguk, mereka bertiga lantas keluar meninggalkan James sendirian. Selepas kepergian tiga orang itu, James langsung mengambil ponsel dan membuka aplikasi Instagram. Tangan James gencar mengetikan tiap huruf pada kolom pencarian; dia tersenyum kala melihat hasilnya.

My Happy Ending - End 2019 | Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang