09 - Kafe Sora-Sora | Revised

550 43 9
                                    

Nadine tidak tahu jika penyebab garis merah di wajah Luna adalah ulah Calandra. Nadine juga tidak tahu kalau Calandra dan James bekerja sama dalam hal ini. Namun, yang jelas Nadine tahu ialah ..., sepupunya memiliki banyak luka cakar di tubuhnya. Bahkan, sepertinya beberapa hari belakangan ini Luna di rumah tak bekerja.

"Kurang ajar itu cewek, gue gak terima pokoknya!" sungut Luna.

Dia sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil terus berkaca, melihat wajahnya yang terdapat beberapa luka cakaran.

"Ibu-Ibu aja belagu! Mana perut gede, gue yakin suaminya itu pasti bosen sama dia, makanya pergi dan cari gue," lanjut Luna.

Luna memang belum pernah bertemu dengan Calandra sebelumnya, tapi gadis itu mengenal Luna. Calandra mengetahui masalah yang dihadapi Nadine dalam keluarganya; awal persahabatan mereka, Nadine tidak seperti sekarang, hingga saat kelas 2 SMA gadis itu berubah drastis.

Nadine yang sekarang sudah sangat berbeda dari yang dulu. Gadis itu selalu hilang kontrol di beberapa kondisi dan itu membuatnya jadi menyeramkan, tapi Calandra tetap menikmati statusnya sebagai sahabat dekat Nadine.

"Kok bisa sih kamu sampai diserang gitu?" tanya Kaye seraya mengambil duduk di samping Luna.

"Mana aku tau Bu, dia tiba-tiba masuk dan nyerang aku. Lihat! Rambut aku sampai rontok gini," adu Luna.

Nadine yang sedang beberes di dapur hanya mendengarkan saja percakapan Ibu dan anak itu, sebab dia sedang bersiap. Jadwal Nadine di malam Minggu itu lumayan sibuk, dan ini adalah hari kesukaannya, hanya hari Sabtu yang bisa membuat Nadine melupakan sejenak masalah di rumah. Rutinitas yang selalu Nadine lakukan sekaligus mengumpulkan pundi-pundi recehan.

🕊️🕊️🕊️

"Nad, sorry ya, malam ini gue gak dateng dulu. Mau ke Bandung sama om gue."

Nadine hanya diam seraya mendengarkan, lalu kembali terdengar suara dari sang sahabat.

"Lo juga tenang aja, balik dari Bandung ini oleh-oleh sudah menunggu!"

Nadine hanya menggeleng dengan senyum tipisnya

"Ya udah deh, gitu aja. Lo hati-hati ya pulangnya, kalau kemalaman naik taksi Nad, jangan naik angkot!"

Nadine hanya mendengus mendengar celotehan dari Calandra, dia menggumam, "Bawel!"

"Bye Nad, Miss you!"

Nadine sudah selesai dengan rambutnya ketika pesan suara dari Calandra sudah selesai terputar, dia pun berjalan mengambil ponsel yang berada di atas kasur.

"Udah jam tujuh!" gumam Nadine dengan mata membola, dia pun segera keluar kamar.

Sampai sampai di depan pintu masuk, langkah Nadine terhenti oleh seruan dari Elina. "Mau ke mana kamu?!"

"Bukannya selama ini Mama gak pernah peduli sama apa yang aku lakuin?" jawab Nadine dengan suara pelan.

"Mama emang gak peduli, tapi kalau tujuan kamu cuma buat main mending masak buat makan malam Kita laper!" sentak Elina.

My Happy Ending - End 2019 | Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang