vote dulu sebelum baca dong wkwk oh iya, buat yg ketinggalan info, gue baru aja bikin ebook baru yang gue upload di Goole Play. Kalian bisa search di goole play 'Liara Audrina' nanti langsung muncul deh ebook itu yang judulnya Perfect Strangers. Itu cerita tentang kisah cinta Katlin temennya Sabina. Bisa baca free sample dulu juga di sana, kalo kepengin tahu gimana ceritanya kurang lebih. gommawooo
***
Gue memandang cewek di hadapan gue sekali lagi dengan tatapan tidak percaya. Dari sekian banyak kemungkinan orang lain yang menjadi pemilik nomor telepon mirip dengan gue, kenapa harus cewek imut ini?
Kalau aja dia nggak menunjukkan bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran dari omongannya itu, gue pasti nggak akan percaya. Pas dia bilang, "Orang yang nomor teleponnya mirip sama Mas, itu aku." Rasanya gue langsung pengin membantah nggak percaya.
Untungnya gue nggak langsung membuka mulut, membiarkan dia menyelesaikan kalimatnya, yang di akhiri dengan menunjukkan bukti chat gue dengan dia di ponselnya. Kalau aja gue sempat membantah omongan dia tadi, pasti gue bakal langsung mati kutu kalah telak. Plus malu banget.
Bukannya gue nggak suka sama dia. Malah justru kebalikannya. Ck. Gue sampai speechless sekarang. Tuhan tuh keren banget ya. Bisa menciptakan kebetulan sebegini hebatnya. Di antara kebetulan yang pernah gue hadapi, ini adalah kebetulan paling menyenangkan. Apakah ini sebuah jalan yang diberikan Tuhan untuk gue menemukan jodoh gue?
"Maaf ya, Mas. Aku nggak bilang dari awal kalo sebenernya orang itu aku ..."
Gue masih diam, memperhatikan setiap detail guratan wajahnya. Dia terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak jadi. Dan kemudian malah ikut diam, dengan kepala menunduk.
"Jadi pas gue ngajarin lo bikin laporan itu, lo udah tau kalo gue orang yang lo chat itu?" Gue sengaja memasang muka datar. Pura-pura kesal. Karena gue nggak tahu harus bereaksi seperti apa. Mau kesal, tapi kenapa?
Brengsek. Malahan gue jadi semakin gemas sama dia.
Perlahan Daryn mengangguk. Mulai sekarang, gue merasa kalau gue harus membiasakan diri menyebutkan namanya setiap kali sedang menceritakan tentang cewek itu. Karena menurut gue, nama sebagus itu mubadzir banget kalau harus diganti dengan sebutan 'dia' atau 'cewek imut'.
"Terus pas pertama kalinya lo ngajakin gue ketemuan di sini itu, kenapa lo nggak dateng?" tanya gue lagi. Kali ini gue memasang muka kesal sungguhan. Waktu itu gue asli dongkol abis, udah nungguin lama, tapi nggak dateng-dateng. Mana chat gue yang pura-pura ngambek itu cuman di-read doang lagi. Kan gue jadi tambah dongkol.
"Eh, bukannya waktu itu lo udah dateng ke sini juga ya?" Muka gue langsung berubah antusias. Biasanya gue emang cuek dan nggak terlalu peduli sama lingkungan sekitar. Gue juga terlalu malas mengurusi orang-orang di sekitar gue yang nggak ada urusannya sama gue. Apalagi kalau temen-temen gue suka pada gosip macam-macam. Gue paling males ikutan nimbrung.
"Lo temennya Karen kan? Gue inget lo malah ngobrol sama Karen di depan kafe. Kenapa nggak masuk dan nemuin gue?!"
Bukannya langsung menjawab pertanyaan gue, Daryn malah terlihat semakin menciut. Mukanya memerah dan kepalanya tertunduk. Lama-lama, gue merasa kalau dia seperti ingin menangis, dilihat dari guratan wajahnya yang menegang. Sekarang gue jadi bingung banget dan merasa bersalah, karena sudah berusaha mengintimidasi dia.
"Eh, nggak masalah kok. Lupain aja, santai. Gue juga minta maaf, karena waktu itu nggak sabaran banget. Malah langsung pulang, padahal lo udah sampe. Harusnya kalo gue mau nunggu bentar, mungkin lo akan masuk ke kafe dan nyamperin gue kan? Yaudah, salah gue juga berarti." Gue terpaksa mengatakan ini, biar dia nggak semakin menciut, atau lebih parahnya lagi malah menangis. Yah, ternyata memang benar. Cara aman menyelesaikan masalah dengan cewek itu ya menyalahkan diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thoughts Unsaid
Novela JuvenilKetika menyukai kakak tingkatnya di kampus secara diam-diam, Daryn nggak pernah berharap perasaannya akan terbalas. Dia sudah puas mengagumi sosok itu dari kejauhan tanpa ingin mengenalnya secara langsung. Namun akibat kecerobohan tantenya, Daryn te...