Hari berjalan dengan semestinya. Embun pagi begitu indahnya menghiasi langit pagi. Bagaimana aku bisa melupakan hari-hari yang penuh syukur ini. Kesempatan hidup adalah anugrah untuk mengisi sejarah di bumi ini.
Seperti biasa, aku berangkat ke kantor Bankku yang letaknya 10 KM dari kediamanku. Yah, untuk menghemat waktu, aku akan memakai sepeda motor yang dipinjami keluargaku untuk bisa kupergunakan menempuh jarak yang cukup jauh itu. Keributan jalan beradu di hadapanku. Bersaing dengan berbagai angkutan kota, berlomba cepat, tak ada waktu untuk berhenti, begitulah persaingan hidup.
Kuseduh air hangat yang telah kusediakan di termos mungilku untuk mengusir angin dingin yang menyusuri tubuhku pagi ini. Ini adalah kebiasaanku yang sudah diketahui oleh orang kantor. Kurapikan sanggulku yang sedikit berantakan saat berkendara tadi. Kini, Bos. Bob si kepala cabang menyuruh para staff untuk melakukan breafing di ruang kantornya. Semua anggota Frontliner dan Back Office dan Marketing dipanggil untuk memberikan laporan harian mereka. Kubuka catatan harianku untuk laporan progjaku tentang laporan mingguan Deposan yang kuurus. Aku harus banyak bicara sebagai anggota Funding Officer di kantorku.
Saat aku berbicara, semua menatapku memberi perhatian tapi aku merasa tidak nyaman dengan tatapan Mr. Bob dari sudut ruangan ini. Dia menatapku tajam seolah memberi isyarat kebencian. Aku tahu dia masih marah sebab aku meninggalkan dokumen penting beberapa minggu lalu di hotel tepatnya kamar si bajingan itu. Ah, kenapa hal memalukan itu masih merasuki pikiranku. Tidak apa aku turun jabatan sekarang. Itu sudah konsekuensinya. Aku masih ingat wajah Mr. Bob saat memarahiku.
"Apa? Kau bilang hilang? Bagaimana mungkin? Aku sudah mempercayaimu. Sekarang kita mencarinya kemana lagi? Itu laporan harian bersamaan dengan laporan tahunan yang kuselipkan. Pekerjaan tim kita selama setahun kau lenyapkan begitu saja? Apa kau pikir bergitu mudah untuk menyusunnya kembali? Pergilah! Kau mengecewakan!"
Malam itu juga aku mengundurkan diri dari jabatanku. Padahal aku sudah bersusah payah mencapainya selama 3 tahun ini. Kini semuanya seperti marah padaku. Sebab, mereka harus menyusun kembali laporan tahunan selama beberapa hari. Itu semua salahku. Seandainya Kau tak lalai Talia, kau tak akan mengalami ini.
Jam istirahat menghiburku di jadwal yang sangat padat ini. Kuambil ponselku untuk mengecek apakah ada sesuatu yang penting yang tak bisa kuperhatikan selama aku bekerja. Kantor tak mengijinkan pegawai untuk menyentuh ponsel saat bekerja. Tapi, meskipun aturan itu ada, aku memang selalu malas mengecek ponselku. Dari dulu, orang yang menghubungiku hanya mama. No PACAR, No Man, bahkan FRIEND. Aku lebih suka berhubungan langsung dengan orang lain. Entah kenapa aku melihat ponselku menyala, sepertinya ada pemberitahuan baru. Mungkin pesan Telkom. Wkwk...
Kubuka benda mungil ini dan kuterima sebuah video pendek yang isinya.......Oh God kenapa mimpi buruk menimpaku lagi? Video telanjangku???
Helo Zheyeng? Tetap ikuti perjalanan ceritaku
Untukmu.....
*******
-Frontliner = bagian pegawai bank yang melayani langsung konsumen seperti CS dan Teller
-Backoffice = bagian pegawai bank umumnya bersifat administratif.
- Marketing= Jabatan marketing umumnya dibagi 2: bagian khusus yang mencari nasabah pinjaman alias menawarkan kredit kepada nasabah, biasa disebut Account Officer (AO), ada pula bagian yang mencari nasabah yang ingin menyimpan dana di bank, disebut Funding Officer (FO).
-Deposan= penyimpan uang di bank secara deposito
KAMU SEDANG MEMBACA
From ONS to Making Love (COMPLETE)
Historia CortaDeskripsi tentangmu: Awalnya aku membencimu karena hari itu. Kamu membuat duniaku hancur seketika. Kau mengingatkanku pada kenangan lama yang menyakitkan juga. Tapi kau bilang kau tak akan melepaskanku. Seakan-akan aku ini adalah milikmu. Kau perlak...