Lia mengetuk pintu bertuliskan ruang dosen itu malas, kalo bukan karena pak doyoung galak itu pasti lia gak bakal ada disini sekarang.
Setelah masuk ke dalam ruang dosen, mata lia sibuk mencari pak doyoung yang akhirnya lia temukan di meja paling ujung.
Dengan malas kaki lia melangkah menujur meja doyoung, "siang pak"
Pak doyoung melirik lia sebentar, "oh choi lia"
Lia meringis, entah kenapa dia bener bener males kalo mendengar doyoung memanggil nama lengkapnya itu.
"Mahasiswi yang selalu telat di mata kuliah saya" ujar doyoung.
"Baru dua pertemuan pak...." sahut lia pelan mengoreksi.
doyoung menatap lia tajam, "baru dua kali pertemuan dan kamu selalu telat" ujar doyoung penuh penekanan.
Lia langsung ciut,
"Ada apa sebenarnya sama kamu ?" Tanya doyoung serius.
Lia mengerjapkan matanya, "maksud bapak ?" Tanya lia bingung.
"Apa ada masalah di rumah ? Atau apa...?" Tanya doyoung sambil merapihkan kertas kertas diatas mejanya.
Lia menggeleng, "engga ada pak"!
"Lantas kenapa selalu telat saat mata kuliah saya ?" tanya doyoung memperjelas.
Lia menggaruk tengkuknya bingung, "kebetulan aja pak, ada aja insiden" jawab lia pada akhirnya.
Doyoung meletakkan tumpukkan kertas yang ia rapihkan tadi di ujung meja, lebih tepatnya di depan lia.
"Insiden ?" Tanya doyoung lalu tertawa kecil meremehkan, "insiden atau bohong, saya tidak tau"
Lia menelan ludahnya sulit,
"Yang jelas kamu urus ini semua, sebagai hukuman dari saya"
💫
Lia meletakkan tumpukkan kertas itu di atas meja belajarnya, melepas tasnya dan duduk di kursi belajarnya.
Lia menatap tumpukkan kerta itu kesal, anak kuliah masih aja di hukum ? Yang bener aja.
Kalo bukan karena lia ngerasa salah, dia gak bakal mau disuruh ngurus kertas kertas ini. Memangsi cuma mengelompokkan seseuai dengan nilai, tapi kan tetap saja....
Lia mengacak rambutnya kesal, "pak doyoung sialannnnnnnnnnn" pekiknya.
Tepat setelah memekik, pintu kamar lia terbuka, membuat lia menoleh kaget.
"Ngagetin banget sih ma !!" Gerutu lia.
Mama irene nyamperin anaknya, "ayo siap siap"
Alis lia megkerut, "mau kemana emangnya ?" Tanya lia.
Mama irene cuma senyum, "udah siap-siap aja, cuma ngumpul sama temennya ayah kok" ujarnya.
Lia meringis, bikin ribet aja. Ini hukuman dari doyoung juga belum dia urus sama sekali.
"Jam berapa ?" Tanya lia.
"Satu jam lagi, kamu siap-siap ya pake dress yang mama beliin waktu itu, abang juga ikut kok" kata mama irene sebelum akhirnya keluar dari kamar lia.
Lia menghela nafasnya, pada akhirnya dia mutusin buat siap-siap. Masa bodo deng dengan hukuman dari doyoung.
Setelah siap-siap kurang lebih satu jam, luar keluar kamarnya dan menemukan abangnya baru keluar dari kamar.
"Perasaan gue denger lo mandi dari tadi, kenapa keluarnya barengan gue ?" Tanya hyunsuk.
Lia memincingkan matanya, "apaan sih, kalo abang emang mandinya kapan ?"
"Lima belas menit yang lalu" jawab hyunsuk.
Lia mencibir, "bau" sungutnya lalu turun ke lantai bawah.
"Ihh !!! Abang mandi yaaa !!" Pekik hyunsuk tidak terima.
"Mana ada mandi sama siap-siap cuma lima belas menit" balas lia teriak.
"Kamu aja yang kelamaan mandinya dek" bales hyunsuk tidak mau kalah.
"Apa sih kok teriak saut-sautan" omel ayah minho, "udah ayo berangkat"
"Itu si abang gak mandi" adu lia.
Hyunsuk yabg baru turun dari lantai atas itu langsung mendelik, "ngaco banget sih kamu dek"
"Emang bener kan ? Mana ada orang mandi cuma lima belas menittttt udah sama siap siap" ujar lia.
Ayah minho menggeleng kepalanya heran, "kalian umur berapa sih ?"
💫
Lia menarik jas hyunsuk pelan, hyunsuk menoleh, "apaan dek ?" Tanyanya.
"Kita mau ketemu siapa sih ?" Tanya lia sambil memperhatikan sekelilingnya. Ini bukan hotel main-main.
Ditambah dengan pakaian mereka, terkesan formal.
"Temennya ayah" jawab hyunsuk.
"Iya siapa ????" Tanya lia.
Hyunsuk menaikkan bahunya, "mana abang tau dekkkkk" balasnya.
Akhirnya mereka sampai di salah satu ruang yang sudah di reserverd sebelumnya, lia langsung senyum begitu melihat orang yang sudah lebih dahulu sampai dan duduk di meja itu.
"Seungmin !!" Sapa lia semangat.
"Hai lia" sapa seungmin.
"Yaampun lia, udah semakin cantik" kata om heechul.
"Makasih banyak om heechul" kata lia setelah duduk di kursi hadapan seungmin.
"Kakaknya seungmin masih di jalan, on the way kesini setelah balik dari kampus" jelas om heechul.
Lia manggut manggut, berarti anak angkat om heechul yang pertama dan katanya ngajar di kampus lia itu bakal datang juga hari ini.
Akhirnya mereka semua larut dalam obrolan, sudah lama tidak ketemu dan memang banyak yang ingin di omongkan.
Sampai akhirnya, pintu ruangan terbuka
"Maaf saya terlambat"
"Ohh !! Sini sudah di tungguin daritadi" pekik om heechul semangat.
Lia menoleh,
Matanya membulat,
"anjrit pak doyoung !!!"