gak ada omongan lebih lanjut antara lia dan doyoung sejak kejadian diparkiran, dimana ternyata doyoung tau kalau lia menghindarinya.
tapi disana lia gak menjawab apa-apa, ia hanya diam menatap doyoung kaget, sampe akhirnya doyoung memilih pergi.
"bang" panggil lia ke hyunsuk yang lagi sibuk dengan komputernya.
"hmm" deham hyunsuk.
lia yang semula rebahan di kasur hyunsuk itu langsung mendudukan badannya, "gue kenapa sih bang ?" tanya lia.
"apanya yang kenapa sih dek ?" tanya hyunsuk.
lia diam, "gatau..."
hyunsuk memutar kursinya menghadap ke lia, "yaudah cerita dulu ke abang" kata hyunsuk.
"gatau dah bang" kata lia lalu merebahkan badannya lagi.
hyunsuk mengicibir lalu kembali memutar kursinya menghadap komputer, "gak jelas" gerutunya.
"oiya dek" kata hyunsuk, "lo kenapa gak sama soobin aja sih ?" tanya hyunsuk random.
lia kembali mendudukan badannya, "dih abang, kok bisa tiba tiba bahas soobin sih ?" protes lia.
"ya daripada bingung mikirin bang doyoung" kata hyunsuk bikin lia mendelik, "siapa yang mikirin dia sih emangnya ??" pekik lia.
"lo lah dek, masa abang ?" kata hyunsuk santai.
"ngaco" sungut lia.
"soobin apa kabar dek ? masih kontek kontekan gak sama lo ?" tanya hyunsuk tiba-tiba yang entah kenapa bikin lia mikir.
bener juga, soobin apa kabar ya ?
"beberapa minggu ini gue ga pernah ketemu dia dikampus" kata lia pelan.
"padahal sekampus, sejurusan, awal awal kuliah juga lo sering bilang kalo masih sering ketemu soobin" kata hyunsuk.
lia diam lagi,
"ya...gitu deh bang...." kata lia berusaha menghentikan topik ini.
"kenapa ? dia udah bilang ya kalo dia suka sama lo ?" tanya hyunsuk bikin lia super kaget saking kagetnya dia sampe ngefreeze untuk beberapa saat.
"ya engga sih bang" kata lia pada akhirnya, "cuma waktu itu dia sempet ngajak gue jalan, dan gue tolak" jelas lia.
"kenapa lo tolak ?" tanya hyunsuk, "padahal lo dulu sering banget kan jalan sama dia" tambah hyunsuk.
lia meringis, "ya gitu... rasa udah beda aja bang" kata lia, "dia gak kayak dulu lagi, kesannya dia ngajak gue jalan tuh kayak gimana ya...hmmm..."
"kayak mau pdkt ?" tanya hyunsuk.
lia memincingkan matanya pikirannya menerka, "bisa jadi..?" katanya kurang yakin.
"ya wajar sih dek" kata hyunsuk, "malah aneh kalo dia gak baper sama lo, kalian dulu bener bener selalu berdua"
"tapi kan gue risih aja gitu bang..." kata lia pelan.
"itu wajar deh, tanggepinnya biasa aja lah, gausa kesannya kayak lo baper atau gr" saran hyunsuk bikin lia sadar.
bener juga.
💫
rasa rasanya baru kemarin lia ngomongin soobin sama hyunsuk, eh sekarang lia tumben banget ketemu soobin di parkiran lagi.
soobin keliatannya lagi jalan menuju mobilnya yang terparkir, dengan cepat lia langsung menyusul soobin.
"hoiii" kata lia sambil menepuk pelan pundak soobin.
soobin menoleh, "eh lia" katanya canggung.
"kemana aja gak pernah keliatan ??" tanya lia basa basi ditambah dengan kekehan garingnya.
"gak kemana kemana kok li, cuma ya emang mungkin gak pernah kebetulan ketemu lagi aja kitanya" kata soobin lalu senyum.
lia mengangguk, "gak pernah ngabarin gue lagi soalanya lo, gue pikir lo lagi gak disini ato gimana" jelas lia.
soobin menggeleng, "engga li, kebetulan gue lagi sibuk juga sih, tugas gue gak kelar kelar" kata soobin.
lia mengangguk, "oiya bin" kata lia, "sorry ya waktu itu gue nolak lo ajak jalan, lo pasti sebel banget sama gue, dulu kan kita sering banget jalan" kata lia merasa bersalah.
soobin menggeleng, "santai aja li" kata soobin.
"lain kali deh, kita jalan setelah pulang kul-"
"gausah li" potong soobin, lia mengerjapkan matanya bingung, "ha ?" katanya bingung.
soobin senyum, "gue udah cukup paham kok" kata soobin.
lia diam, ia kaget dengan omongan soobin, "bin, gue gak maksud-"
"gapapa li, santai aja" kata soobin, "kasih gue waktu bentar ya buat ngelupain perasaan gue ke lo, nanti setelahnya kita bisa temenan kayak dulu lagi" kata soobin bener bener bikin lia speechless.
"bin" panggil lia merasa bersalah, rasanya lia bakal nangis sekarang.
soobin menggeleng, "gaperlu ngerasa bersalah" katas soobin lalu terkekeh, "gausah nangis juga" kata soobil lagi setelah melihat mata lia yang mulai berair.
"maaf bin" kata lia lalu menunduk.
tangan soobin terangkat untuk mengelus kepala lia, "gapapa kali, gaada yang salah kok" kata soobin.
lia menghapus air matanya, "hubungin gue kalo emang udah siap ya, kita jalan jalan kayak waktu pulang sekolah dulu" kata lia.
soobin terkekeh, "nanti ada yang marah li"
lia mengerurkan keningnya, "siapa ? ngaco banget lo" kata lia.
tangan soobin tergerak untuk mengacak rambut lia, "lo gak akan percaya kalo gue tau semuanya"
"apaan sih lo bin" kata lia.
soobin senyum,
"gue emang bukan tandingannya sih, jadi gue milih untuk mundur"