18;bittersweet

520 99 17
                                    

lia gatau, hal apa lagi yang bisa dikatakan memalukan daripada nyatain perasaan ke dosen sendiri.

malu banget.

doyoung diam setelah mendengar pengakuan lia, ia tampak berpikir, "kamu yakin ?" tanya doyoung.

lia mengangguk pelan, "yakin" katanya mantap.

"apa yang bikin kamu yakin ?" tanya doyoung.

lia diam sebentar, "i only thinks about you lately" kata lia pelan, "ada perasaan takut ketika saya tau bapak ngeliat saya sama soobin waktu itu"

"soobin ?" tanya doyoung, "oh, yang ngelus kepala kamu itu ?" tanya doyoung, lia mengangguk.

"terus ?" tanya doyoung lagi menyuruh lia menjelaskan.

lia menghela nafasnya, "entah kenapa juga saya ngerasa nyaman sama bapak, saya bisa jadi diri saya sendiri kalo sama bapak"

doyoung mengangguk, penjelasan lia sudah cukup baginya.

"bukannya kamu yang ngehindar dari saya ?" tanya doyoung.

lia meringis, "memang sih pak.... itu karena saya takut sama perasaan saya sendiri" kata lia.

doyoung mengangguk paham,

"udah yakin sama perasaan kamu ?" tanya doyoung ke lia memastikan.

lia mengangguk, "yakin" jawab lia.

"gak akan nyesel ?" tanya doyoung.

alis lia terangkat satu, "nyesel kenapa ?"

"nyesel karena sekalinya kamu masuk ke kehidupan saya, kamu hak bisa seenaknya keluar"

💫

lia memandang langit langit kamarnya, pikirannya memikirkan kira kira apa yang bakal terjadi setelah ini.

ia tau resikonya besar.

resiko memulai suatu hubungan dengan pak doyoung.

lia yakin gak banyak yang akan menerima hubungan mereka, maka dari itu doyoung udah wanti wanti ke lia untuk jaga hubungan mereka sampe lia lulus nanti.

lia gak masalah.

yang penting dia bahagia.

menurutnya bahagia itu adalah hal yang paling dia sulit dia cari.

lia mengambil hpnya dari dalam tasnya, ia tersenyum ketika mendapatkan chat dari doyoung.

pak doyoung:
sudah sampe rumah ?

lia langsung mengetik balasan

lia:
udah kok

pak doyoung:
ok


lia merengut, walaupun statusnya dan doyoung sudah bukan hanya sekedar dosen dan mahasiswa, tapi kesannya tetap seperti itu, doyoung terlalu kaku.

lia harus protes besok.

lia meletakkan hpnya, ia beranjak dari kasurnya dan keluar kamar.

"duh cerahnya muka adek"

lia menatap hyunsuk yang juga baru keluar kamar itu malas, "apaan sih bang" gerutu lia.

"lagi bahagia ya dek" tanya hyunsuk sambil naikin alisnya iseng.

lia bercedak, "ngaco" umpat lia.

hyunsuk merangkul pundak lia, "gausa ngelak dek, abang paham kok" kata hyunsuk.

lia melirik hyunsuk tajam, "paham apaan ?" tanya lia.

hyunsuk nyengir, "berkembangnya udah sampe mana ?" tanya hyunsuk.

alis lia mengkerut, "apanya ?"

"hubungan lo sama bang doyoung lah"

💫

lia hari ini berangkat kampus dengan mood yang super baik. bahkan yeji yang dari tadi ngisengin dia mulu itu gak kena omel.

"susah deh sama orang kasmaran" gerutu yeji lalu fokus kembali dengan jus mangganya.

lia gak nanggepin yeji sama sekali, dia daritadi cuma natap layar hpnya, kayak nunggu sesuatu.

yeji melirik hp lia yang diletakkan di atas meja, "nungguin apaan sih lo ?" tanya yeji penasaran.

"kepo banget sih" omel lia lalu langsung membalikan hpnya di atas meja.

baru beberapa detik lia membalikan hpnya sekarang hpnya malah bunyi bikin dia langsunh buru buru ngangkat telfon itu.

"halo ?" jawab lia.

"iyaa udah pulang kok daritadi, sekarang masih di kantin" jelas lia.

"okay, ketemuan disana aja, daaaaa see u" kata lia sebelum akhirnya matiin telfonnya dan berdiri dari duduknya, "gue duluan" kata lia.

yeji mendelik, "anjrit, gue ditinggal sendiri ?" tanya yeji.

lia nyengir, "ngertiin gue dong ji" kata lia lalu berjalan keluar kantin bikin yeji misuh misuh.

dengan hati super seneng lia langsung jalan ke parkiran dan masuk kedalam mobilnya, tanpa mikir panjang juga langsung tancap gas.

sepanjang jalan lia bener bener ngerasa kayak gak ada beban hidup, bener bener definisi dari bahagia deh pokoknya.

gak memakan waktu lama lia akhirnya udah sampe di gedunh apartemen yang cukup sering di datangin ini.

senyumnya langsung mengembang ketika melihat mobil doyoung yang sudah terparkir di ujung sana, dengan langkah buru buru lia langsung masuk ke gedung apartemen.

dengan cepat tangan lia langsung memencet bell apartemen doyoung ketika sudah sampai didepan pintu.

"cepet juga kamu" kata doyoung setelah membuka pintu apartemennya.

lia nyengir,

"masuk" kata doyoung akhirnya, lia akhirnya masuk melewati doyoung sebelum akhirnya dosennya itu menutup pintu.

"lain kali langsung masuk aja" kata doyoung.

lia yang masih sibuk membuka sepatu itu noleh, menatap doyoung setengah kaget setengah seneng setengah gak percaya.

"kodenya ulang tahun saya" kata doyoung lalu berjalan kearah dapur melewati lia yang sekarang gak bisa menahan senyumnya.

"kamu sudah makan ?" tanya doyoung sambil membuka kulkas.

"udah" jawab lia.

"makan apa ?" tanya doyounh lahi.

sumpah, lia gak bisa nahan senyumnya buat ngehadapin doyoung yang super care begini.


"makan apa, lia ? baru saja saya mau buatkan kam-"

omongan doyoung terhenti ketika lia sudah berdiri tepat didepannya saat ia membalikan badannya setelah menutup pintu kulkas.

"kenapa.... choi lia ?"




"bapak gemesin banget sih"

Bittersweet | c.lia✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang