lia akhirnya bisa bernafas lega, jaket doyoung yang dia cuci kemarin sekarang udah kering dan aman aman aja.
gak ada masalah dengan si jaket, keliatannya tetep normal.
dan hari ini lia rencananya mau membalikan jaket itu ke pemiliknya. eh tapi kok si pemilik gak keliatan di wilayah kampus hari ini.
"pak doyoung katanya ngambil libur" kata yeji setelah membaca sesuatu di hpnya.
alis lia terangkat, "tau darimana lo ?" tanya lia ke yeji.
"nih barusan gue nanya ke sanha" kata yeji bikin lia menghela nafasnya.
yeji menepuk pundak lia, "besok aja balikin" kata yeji.
lia berdecak malas, "udah buru buru gue cuci jugaan kemarin, mana tadi pagi pake gue strika juga buru buru takut telat ngampus" gerutu lia kesal.
"anterin ke apartemannya aja kalo gitu, lo pernah kesana kan ? biar lo gak rugi" kata yeji bikin lia langsung mikir, saran yeji ok juga nih.
lia langsung buru-buru ngambil hpnya dari dalam tasnya,
lia:
siang pak, saya mau balikin jaket bapak.
saya antar ke apartemen bapak ya ?💫
lia sempet ngira kalo doyoung gak akan bales whatsappnya, eh ternyata doyoung malah bales cepat dengan balasan tak terduga.
balasan yang bikin lia sekarang udah berdiri didepan pintu apartemen dosennya itu.
lia memencet bel apartemen doyoung untuk yang kedua kali sampe akhirnya pintu didepannya ini terbuka, menampilkan dosennya yang sedang memakai celemek lengkap dengan keringat di dahinya.
"oh choi lia" kata doyoung ketika melihat lia.
lia mengangguk, "iya pak, maaf mengganggu sebelumnya" kata lia kemudian menyodorkan paper bag berisi jaket doyoung, "ini pak saya mau balikin jaket bapak yang sayang pinjam kema-"
"aduh saya ini sebenarnya lagi masak, lia" kata doyoung sambil sesekali menoleh ke arah dalem apartemen dengan khawatir, "masakan saya..." gumamnya lagi sambil menatap ke arah dapur.
"masuk dulu" kata doyoung pada akhirnya lalu meninggalkan lia dengan terburu-buru dengan pintu yang masih terbuka.
lia mengerjapkan matanya beberapa kali, sampai akhirnya ia dengan ragu melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam apartemen doyoung untuk yang kedua kalinya.
lia melepas sepatunya, lalu berdiri disamping rak sepatu, dia gak tau harus ngapain.
"duduk choi lia" kata doyoung dari dapur.
lia dengan ragu akhirnya melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah meja makan dan duduk disalah satu kursi dan meletakan paper bag berisi jaket doyoung di atas meja.
lia memperhatikan dosennya yang sedang sibuk berkutat dengan masakan sebelum akhirnya mematikan kompor setelah beberapa menit kemudian.
"maaf menunggu sebentar" kata doyoung lalu mendekat kearah meja makan.
lia menggeleng lalu mendorong paper bagnya menjauh ke arah doyoung, "ini pak jaket bapak kemarin saya kembalikan" kata lia, "terima kasih banyak"
doyoung mengangguk lalu mengambil dan melihat isi paperbag itu, "sudah kamu cuci kan ?" tanya doyoung.
lia mengangguk,
"cuci dengan...?" tanya doyoung menggantung.
lia mendadak gugup, "m-mesin cuci pak" jawab lia berbohong.
doyoung kembali mengangguk, lalu meletakkan paperbag itu di atas sofa ruanh tengah.
tiba tiba lia berdiri dari duduknya membuat doyoung menoleh dan menatapnya lurus, "k-kalau begitu saya permisi pak" kata lia pelan dan gugup karena tatapan doyoung.
alis doyoung terangkat sebelah, kemudia ia menghela nafasnya, "duduk" katanya tegas.
lia mengerjapkan matanya, "h-ha ?" spontan lia dengan muka bingungnya.
"duduk" ulang doyoung lalu berjalan ke arah dapur.
walaupun bingung, akhirnya lia tetap menuruti apa kata dosennya itu, lia langsung mendudukan dirinya lagi.
mata lia mengikuti pergerakan doyoung yang kembali sibuk berkutat dengan masakannya, sampai akhirnya dosennya itu berjalan kearahnya dengan sebuah nampan ditangannya.
lia mendongak menatap doyoung setelah melihat makanan di atas nampan yang ditaruh tepat didepannya.
"makan" kata doyoung singkat lalu kembali kedapur.
lia menatap bingung dosennya itu sampai akhirnya doyoung kemabali dengan nampan dan duduk kursi didepannya.
ini judulnya... mereka makan bareng... atau gimana ?
"kenapa liatin saya ? makan makanannya choi lia" kata doyoung datar bikin lia sadar dan langsung mengambil sendok dan mulai memakan makanannya.
lia menaikkan kedua alisnya ketika masakan dosennya itu sudah masuk kedalam mulutnya, "wow" gumam lia kaget.
"kenapa ? tidak enak ?" tanya doyoung.
lia menggeleng, "bukan begitu pak" katanya, "enak banget pak, beneran deh pak sumpah" kata lia panik dan heboh.
bikin doyoung yang awalnya menatap dia datar itu kini tersenyum tipis dan terkekeh kecil lalu melanjutkan makannya.
lia diam untuk beberapa saat,
kenapa sih akhr akhir ini doyoung selalu menampilkan senyum tipisnya itu.
lia menghela nafasnya sebelum akhirnya melanjutkan makannya secepat mungkin.
bisa bahaya kalo dia lama lama di apartemen doyoung sekarang.