lia hari ini rasanya kesel banget sama doyoung, bisa bisanya dia malah nimpalin omongan temen-temennya dengan senyuman kayak tadi.
harusnya doyoung tegasin ke temen-temennya, gausa bawa masalah pribadi ke kampus.
bisa-bisanya malah bilang terimakasih.
karena rasanya perlu marahin doyoung, lia sepulang kerja kelompok dari rumah chaeyeon, lia langsung cus ke apartemen doyoung.
lia langsung masuk sehubung dia emang udah tau kode apartemen doyoung. lia celingukan, dan akhirnya nemu doyoung yang udah pake piyama kotak kotaknya itu lagi minum air di dapur.
"pak !" panggil lia cukup keras bikin doyoung langsung noleh.
"ngagetin kamu" kata doyoung lalu menari gelasnya dan menghampiri lia.
"kenapa tiba-tiba disini ? katanya kerja kelompok ?" tanya doyoung ketika sudah berdiri didepan lia, "udah malem, kenapa mampir kesini ?"
lia mendengus, "aku gak akan bisa tenang kalo saya belum marahin bapak" kata lia penuh penekanan.
alis doyoung mengkerut, "marahin saya ? saya ada buat salah ?" tanya doyoung.
"harusnya bapak tegasin mereka, bilang kalo jangan bawa bawa hal itu ke kampus, jangan ada yang bahas itu kalo lagi di kampus" kata lia emosi, "bapak malah senyum senyum" tambah lia.
doyoung mengerjapkan matanya beberapa kali, "oh, karena itu..." kata doyoung santai lalu berjalan ke ruanh tengah dan duduk di sofa depan tv.
lia menatap doyoung gak percaya, cuma itu responnya ?
lia menyusul doyoung dengan langkah di hentak-hentakkan lalu duduk disamping doyoung, "kok gitu sih responnya ?" tanya lia kesel.
doyoung yang fokus ke tv itu melirik lia sebentar, "iya, besok saya bilangin mereka" kata doyoung santai.
denger jawaban doyoung, lia cemberut, kesel sih masih tapi gemes banget doyoung tuh nurut banget sama dia.
lia tiba tiba langsung meluk leher doyoung, bikin dosennya itu bingung, "kenapa choi lia ?" tanya doyounh yang sekaranh memeluk pinggang lia balik.
"ga kenapa kenapa" jawab lia, "cuma gemes aja sama bapak" kata lia.
doyoung terkekeh, "gak jelas ya kamu" kata doyoung.
lia mengendurkan pelukannya lalu mencium pipi doyoung singkat sebelum akhirnya melepas pelukannya, "aku mau pulang" kata lia.
"saya antar" kata doyoung.
lia menggeleng, "bapak udah pake piyama gini, saya pulanh sendiri aja" kekeuh lia.
doyoung mengangguk, "yaudah, bawa mobil kan kamu ?" tanya doyoung, lia mengangguk lalu beranjak dari duduknya.
"oh iya bapak besok kemana ? ngajar aja ?" tanya lia.
doyoung mengerjapkan matanya beberapa kali, matanya kesana kemari, "eungg saya...iya... ngajar aja..." kata doyoung gelagapan.
alis lia mengkerut menatap doyoung, tapi kemudian ia mengangguk,
"yaudah kalo gitu aku langsung pulang"
💫
lia yang lagi asik makan sama yeji itu menoleh kaget ketika seseorang memanggilnya dengan heboh.
"apaan chaey ?" tanya lia ke chayeon yang sekarang udah duduk disebelah yeji.
"gue kira tadi itu lo" kata chaeyeon bikin lia sama yeji bingung, "lo ngomong apa sih ?" tanya lia bingung.
"itu yang di mobil pak doyoung" kata chaeyeon.
"gue ? di mobil pak doyoung ?" tanya lia.
chaeyeon mengangguk, "tapi ternyata lo disini, berarti bukan lo. Terus siapa dong ?" tanya chaeyeon bikin lia kesel.
lia ya mana tau ??
"dimana ?" tanya lia.
"parkiran depan gedung F" kata chaeyeon.
lia langsung berdiri dari duduknya dan pergi ninggalin chayeon dan yeji yang manggilin dia.
lia langsung jalan ke parkiran, dari jauh lia bisa liat mobil doyoung yang nyala. matanya memincing langkahnya semakin mendekat.
ia terpaku ketika matanya melihat doyoung yang sedang asik ngobrol sama cewek yang entah itu siapa.
lia meremas tali tote bagnya, dengan perasaan kecewa ia langsung berlari menuju mobilnya.
lia menyenderkan kepalanya pada jok mobilnya, ia memejamkan matanya, dan memegang dadanya.
lia udah lama banget gak senyesek ini.
lia menarik nafasnya dalam lalu menghela nafasnya, berusaha mengontrol dirinya.
lia mendengus ketika hpnya tiba-tiba bunyi, dengan berat hati dia mengambil hpnya dari dalam tote bagnya.
ia kembali mendengus ketika melihat nama yang tertera, doyoung.
gak menjawab, lia malah mematikan hpnya.
lalu tanpa mengulur waktu lia langsung menyalakan mobilnya dan menjalankan mobilnya, melewati mobil doyoung.
masa bodo dengan dosen itu.
lia mememperbesar volume radionya.
sebisa mungkin menghapus bayangan doyoung yang lagi ketawa ketiwi sama cewek di mobil tadi.
lia meremas stirnya, malah semakin kepikiran.
"sialannnnn" umpat lia emosi lalu berdecak.
"ngajar apanya anjrit" kata lia marah.
lia inget betul semalem ketika dia nanya doyoung akan kemana hari ini, katanya cuma bakal ngajar, walaupun gelagatnya emang mencurigakan sih waktu jawab.
ah tapi lia emang sepercaya itu sama doyoung.
bisa-bisanya doyoung bohong.
lia menggigit bibir bawahnya,
"dasar pembohong"