Catatan 24

986 37 19
                                    

[22 Desember 2007]

Besok adalah malam penembakan.

Lantaran sudah tahu rencana Mave, maka siang ini Kara dan Jessy ke mal. Kara butuh baju bagus menghadiri makan malam spesial. Terlebih dinner tersebut akan dihibur Samsons.

Sepakat keduanya mengunjungi pusat perbelanjaan dekat rumah Kara.

"Asal enak dilihat dan nyaman dipake aja," omong Kara soal baju yang ingin dipakai besok.

"Bagaimana kalau dress?"

Tidak pernah terlintas di benak Kara mengenakan jenis baju itu. "Apa gak berlebihan?"

"Enggak kok. Lagian besok kan malam bersejarah."

Kara menyampirkan rambutnya ke belakang.

"Jangan kelamaan mikir." Jessy menggamit lengan Kara, lalu menariknya naik eskalator.

Jessy membawa Kara ke toko pakaian di lantai 3. Mereka melintasi toko asal Jepang yang menjual gaun dan dress segala acara. Kara dan Jessy memantau. Sepertinya tidak ada yang cocok. Mereka kemudian berpindah lagi toko baju asal Singapura. Kara suka beberapa warna, cewek itu mencoba namun tak ada yang pas badan.

Mereka berganti toko lagi. Kali ini ke brand lokal. Perhatian Kara langsung tertuju pada cocktail dress berwarna merah maroon. Bawahannya mengembang dengan jahitan halus. Dia langsung mengambil baju tersebut dan ke kamar pas.

Begitu keluar Jessy langsung memuji, "Ini keren."

Kara berputar, lalu berkacak pinggang. "Aku suka desainnya."

Jessy kemudian memberikan kode oke dengan tangannya. Hasilnya Kara membawa pulang dress ini.

---

Di tempat lain, Lero dan Mave juga sedang sibuk di salah satu butik.

Lero merekomendasikan butik langganan keluarganya. Mave yang baru masuk pertama kali di butik, terheran-heran. Tempatnya luas, dengan lemari kaca yang tinggi-tinggi. Banyak baju yang dijajar berdasarkan warna dan fungsi.

"Harganya gimana Ler?" Mave sedikit panik.

"Kalo ada gue semuanya bisa didiskon," Lero menepuk dadanya.

Beginilah kalau punya keluarga tajir plus relasi di mana-mana, segalanya akan mudah.

Lero dan Mave berada di deretan jas sekarang. Maneken-maneken lilin memamerkan puluhan jenis jas mulai dari single breasted hingga model zoot suits. Ukurannya juga beragam, aneka warna.

"Lo mau model yang mana?" tanya Lero.

"Yang simple aja." Mave bingung semua jas bagus.

"Coba yang ini," Lero menunjuk sebuah tuksedo. Cowok itu lalu melepas jas dari hanger, dan mencocokkannya dengan tubuh Mave. "Gimana, bagus gak?"

Mave meraba-raba bagian depan jas. Lumayan bagus, simple. Cowok itu lalu mencobanya di cermin yang tak jauh dari posisinya. Baik-baik Mave memperhatikan. Jujur dia merasa lebih ganteng dari sebelumnya.

Lero mendekat. "Bagus kan?"

"Yap, gue ambil ini aja."

"Kalo gitu, kita tinggal nyari kemeja putih."

Mereka kemudian berpindah ke deretan kemeja di pojokan lain. Cukup mudah mencari kemeja yang pas dengan tubuh Mave. Untuk bawahan, Mave merasa cukup mengenakan jeans, biar ada kesan kasualnya.

Keluar dari butik mereka mengunjungi toko sepatu.

***

[23 Desember 2007]

Maverick [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang