Extra Part

33.6K 984 29
                                    

Yuhuu... Extra part nih. Masih ada yang bangun nggak? Wkwk, oke. Langsung baca aja, semoga suka.

Happy Reading...

...

Bisik-bisik terdengar di sepanjang jalan, seluruh mata mahasiswa/i kampus UI mengarah kepada kedua gadis cantik yang sedang berjalan santai ke arah kantin.

"Masih sama saja, eh?" gumam salah satu gadis yang berkuncir satu pada gadis dengan rambut terurai berwarna pirang disampingnya yang terkekeh geli mendengar itu.

"Ya, namanya juga manusia."

Mereka berdua terkekeh geli bersamaan, dan sekali lagi mengundang pekikkan dari semua orang yang berada disana.

Sedangkan disisi lain, Alvindkk sedang menikmati makanan dikantin kampus dengan sesekali tertawa kecuali Alvin tentunya yang hanya sesekali terkekeh.

"Eh eh, katanya ketua BR udah ada yang ganti? Tanya Kevan tiba-tiba.

"Nggak tahu gue juga, tapi katanya sih gitu. Dan kalian tahu nggak yang gantinya siapa? Queen of Darkness. Gila!!! Sang kegelapan, pembunuh tersadis dan nggak ada yang tahu muka dia kecuali ketua utama BR." Pekik Daniel.

"Betul banget, gila!!! Ketua utama BR aja udah sadis. Ini digantiin sama Queen of Darkness." Tambah Devan heboh.

"Eh, tapi beneran tuh isu kalau Ketua utama BR mati?" Ucap Kevin.

"Nggak tahu pasti sih gue, tapi berita yang gue dapet sih gitu. Trus Ketua BR yang lain juga lagi nggak turun tangan." Jawab Devan ragu.

Brakkk

"Hayo lagi bicarain apaan?" Tanya dua orang gadis tiba-tiba sambil menggebrak meja mereka.

"Busett, kalian dateng-dateng ngagetin orang." Kesal Nico yang sedari tadi diam.

"Hehehe, ya maaf. Wkwk, habisnya kalian dari tadi asik banget ngomong nya." Cengir kedua gadis tadi.

"Eh, tadi gue denger ada Ketua BR gitu ya? Kalian lagi ngomongin mereka?"  Salah satu gadis bertanya sambil duduk disamping Alvin, sedangkan gadis yang berstatus teman gadis tadi duduk disamping Nico.

"Hah? Kalian nguping ya? Hayo, kalian nguping ya?" Tuduh Devan.

"Apaan? Nggak kok, tadi kita nggak sengaja denger aja. Lagian juga kalian tadi kenceng banget ngomong nya. Iya kan Line?" Elak salah satu gadis tadi menyenggol lengan temanya pelan.

"Ha? Apa? Oh, iya." Linglung gadis yang di panggil Line tadi.

"Bisa pindah?" Ucapan Alvin membuat yang dimeja itu menoleh kearahnya.

"Bisa pindah?" Ulang Alvin menoleh kesamping kearah tempat dimana seorang gadis cantik yang sedang duduk manis sambil menatapnya.

"Aku?" Ucap gadis itu menunjuk dirinya sendiri.

"Ck." Decak Alvin, lalu pindah tepat disamping Devan.

Dia Amanda Kayla Frasan, sepupu dari Nico yang berstatus sebagai junior di kampus UI. Panggil saja Manda. Sedangkan yang tadi dipanggil Line adalah Erline Kaira Marvell, anak dari salah satu pengusaha sukses di Eropa.

Mereka berdua bersahabat sejak kecil, memiliki tubuh yang sangat pas dengan paras yang cantik.

"Yang sabar ya."  Ucap Erline pada sahabatnya, dia tahu. Sahabatnya, Manda ini jatuh ke pesona sosok Alvin.

Tanpa mereka sadari, ada dua orang mahasiswi baru yang sedari tadi memerhatikan mereka dengan senyum tipis. Kedua orang itu pun menghampiri meja Alvincs.

Fake Nerd (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang