Selamat Membaca readers jangan lupa vote komennya yaa😊
●●●●●●●
Hari demi hari terlewatkan dan berhasil menyembunyikan hal mengenai penyakit yang diderita oleh Meldi pada keluarganya dan sahabatnya. 6 hari telah berlalu dan hari libur pun datang.
Hari libur sabtu ini seperti hari biasanya mengerjakan tugas layaknya bersekolah. Hari ini Meldi akan melakukan kerja kelompok bersama teman sekelasnya dan ada Elmelasy juga tentunya.
Dan sekaranglah Elmelasy berada di sekolah tentunya, menuntaskan tugas kelompok yaitu membuat drama. Fokus, bercanda gurau dan tertawa bersama dalam proses mengerjakan hingga drama itu pun terselesaikan.
Selepas membuat drama Elmelasy pun berencana akan main ke rumah kakanya Elis. Yaa Elis selama bersekolah akan menginap di rumah kakanya dan bila hari libur dia pulang ke rumah orang tuanya.
"Guys kita main ke rumah Elis dulu yuk, lagian masih siang ini" ajak Chilla.
"Hayuu mumpung nanti gue agak sorean balik ke rumah bokap" sahut Elis.
"Hmms" deheman milik Meldi pun terdengar menjawab bahwa dia akan ikut bersama.
Sebenarnya Meldi itu sedang merasakan sakit kepalanya lagi, karna dia pulang dengan Chilla jadi mau tidak mau dia harus ikut kemanapun Chilla pergi.
Jam sudah menunjukkan pukul 03:00 sore akhirnya Meldi dan Chilla pulang dari rumah kakanya Elis. Sesampainya di rumah Meldi, dia pun langsung ke kamarnya dan berbaring di kasurnya karna dia tidak tahan dengan rasa sakitnya itu dia mencoba pejamkan matanya untuk tertidur.
Saat Adra a.k.a Mama Meldi masuk kamar Meldi alangkah terkejutnya dia mendapati anaknya itu yang tidak tau datangnya kapan dan tiba-tiba berbaring lemas di tempatnya tidur.
Adra pun menghampiri anak keduanya itu dan bertanya.
"Udah pulang sa, kenapa kamu hmm?" tanya Adra.
"Ehh mama iya sasa udah pulang ini sih, maaf tadi langsung masuk ke kamar lagian ga ada siapa-siapa, emang pada kemana sih mah?" jawab Meldi dan bertanya.
"Kalo ayah sih biasa lagi tidur, kalo teh Nadir lagi kerja, Rein lagi sekolah, terus si Al lagi main noh" jawab Adra.
"Kalo mama tadi abis darimana?" tanya Meldi.
"Mama abis ambil jemuran di belakang, sekarang jawab mama kamu kenapa sa?" tanya Adra.
"Sasa ga kenapa kenapa kok mah" jawab Meldi dengan tersenyum.
"Yaudah deh mah sasa mau mandi dulu" ucap Meldi.
Saat Meldi hendak menuju kamar mandi Dia pun tergeletak pingsan di dapur sebab kamar mandi dekat dengan dapur rumahnya.
Brukkkk!!
"Astagfirullah sasaaaa!!!" teriakan panik Adra membuat Angga a.k.a Ayah Meldi terbangun dan segera bergegas menuju suara teriakan yang berada di dapur itu.
"Kenapa ma!!" panik Angga.
"Ini si sasa pingsan yah cepet bawa ke rumah sakit yah cepet!!" panik Adra.
Angga pun pergi ke rumah tetangganya meminta tolong untuk meminjam mobil, lalu membawa Meldi menuju rumah sakit. Akhirnya Meldi pun sampai rumah sakit dengan mobil tetangganya itu milik pak Habib.
Meldi dibawa masuk ke ruang UGD dan segera diperiksa oleh dokter sedangkan orang tua Meldi menunggunya di depan UGD. Beberapa menit kemudian dokter pun selesai memeriksa keadaan Meldi dan keluar ruangan menemui keluarga pasiennya.
"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya Adra.
"Apa anda keluarga pasien?" tanya balik dokter. Adra dan Angga pun mengangguk mengiyakan ucapan dokter. Dokter pun menghela nafas seraya berkata.
"Anak bapa dan ibu mengalami Anemia yang cukup parah, Anak bapak dan ibu harus segera mendapatkan donor darah dan harus segera melakukan tranfusi darah, karna anak bapak dan ibu membutuhkan banyak sekali darah stok dirumah sakit ini tidak cukup untuk pasien, apa dari kalian ada yang bisa mendonorkan darah untuk pasien?" tanya dokter
Penjelasan dokter itu membuat Angga dan Adra tak percaya bahwa Meldi menyembunyikan penyakit yang di deritanya ini hingga membuatnya semakin bertambah parah.
"Apa golongan darah anak saya dok?" tanya Adra.
"golongan anak anda B+ bu, bila ibu atau bapak sudah siap tinggal bilang sama suster ya. Saya permisi" ucap dokter.
Meldi pun akhirnya di pindahkan ke ruang inap sedangkan Angga dan Adra sedang kebingungan mengapa golongan darah Meldi tidak sama.
Meldi itu sudah dirawat dari lahir oleh mereka, mengetahui golongan darah Meldi yang tidak sama seperti mereka membuat Angga dan Adra berpikir keras akan melakukan apa agar dapat menyembuhkan Meldi.
Akhirnya Angga dan Adra mencoba mencari tau apa yang mengganjal pikiran mereka, mereka mencari tau dari rumah sakit tempat Meldi dilahirkan yang sekarang ini merupakan rumah sakit tempat Meldi di rawat.
Angga dan Adra berencana menemui dokter yang membantu proses lahiran Adra saat Melahirkan Meldi mencoba mencari tau apa yang terjadi saat waktu itu. Setelah mendapatkan informasi ternyata saat meldi dilahirkan.....
●●●●●●●●●
Jangan lupa kalo udah selesai baca vote dulu dan komen dulu juga share ya biar aku semangatt yeyeyy😚kalian bebas sok silakan mau komen apa aja boleh kok mau saran, kekurangan, pendapat or opini kalian boleh tulis di komen yaaa...
Follow yukk Instagram aku dan khusus wattpad aku😁
@msyaardnn_
@wattpad.isya_See You Next Chapter Readers 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
MELDISYA
Novela Juvenil[SEBELUM BACA DIHARAPKAN FOLLOW AKUNNYA DULU YA^○^] Medisya Claretta Dewi gadis cantik bak dewi yunani ini dengan segala kesempurnaan dirinya. namun siapa sangka di hidupnya ini tidak seindah paras cantiknya itu. Hidup yang selalu serba tidak berke...