miracle 22

1.9K 184 3
                                    

Banana Milk

Mungkin sekarang waktunya sudah tiba
Waktunya kita bersama
Waktunya kita bahagia dan menikmati semuanya setelah badai dan hujan...






Hyerin turun dari kamar ku bersama dengan jieun aku menunggunya di ruang tv, aku melihat hyerin turun dengan menggunakan dres selutut berwarna biru dia berjalan dengan malu-malu.

"Kemari hye..."

Dia duduk di dekatku dia menatapku penuh kebingungan jantungku berdetak sangat kencang dia cantik sangat cantik, tak lama jieun datang dengan kotak p3k nya dan mulai mengobari hyerin.

"Apa itu sakit ?" kataku sambil menunduk pergelangan tangannya yang lecet dia mengangguk dan menceritakannya bahwa yeonjun mengikat kedua tangan dan kakinya  lalu menutup mulutnya dengan kain.

Cerita hyerin membuatku kesal sial benar-benar anak itu tidak bisa dibiarkan dan harus dijauhkan dari hyerin.

.

"Soobin... Soobin kau kenapa ?" selesai aku bercerita dia malah terdiam matanya sangat tajam raut wajahnya sangat serius dan mengintimidasi

"Ahh tidak apa-apa.." senyumnya sambil membetulkan rambutku

"Sudah selesai tuan.." dia mengangguk lalu menyuruh wanita yang bernama jieun itu untuk kembali.

Soobin mengajakku untuk makan sebenarnya memang aku benar-benar sangat lapar sekarang tapi bagaimana ya aku malu, aku takut bertemu dengan ayah dan ibunya soobin.

Soobin menggeserkan kursi lalu menyuruhku untuk duduk dia duduk di sebelahku, dia mengambilkan nasi untuk ku ada sup rumput laut , steak, salmon astaga dia benar-benar memasak ini semua ?

"Hyerin.. Makan jangan melihatnya saja kau pasti lapar bukan ?" aku mengangguk dan mulai memakan makanan yang berada di hadapanku beberapa menit kami makan ponsel soobin berbunyi dia izin untuk mengangkat telfon nya entah apa dan siapa yang menelfon soobin setelah itu dia mengusak rambutku lalu kembali makan.

"Tunggu jangan pergi kemana-mana setelah kau selesai makan, aku akan mengupas apel untuk mu"

Mengupas apel apa dia bisa ? Dulu aku yang mengupas apel untuknya..

Soobin mulai mengambil satu buah apel merah dan mulai mengupasnya, aku benar-benar memperhatikan dia aku sangat takut tangannya terluka.

"So..soobin aku saja"

"Diam hye..aku saja aku bisa tenang oke jangan panik" katanya meyakinkanku

Beberapa potong apel sudah selesai dan sudah berada di piring, soobin memberikannya pada ku dia menatapku lekat-lekat choi soobin aku mohon jangan hukum aku dengan senyum dan dimple mu astaga jantungku .......

"Makanlah habiskan..."

"Tuan soobin....." seorang pria sudah berjas hitam datang mendekat dan membungkuk padanya

"Sudah semua ?"

" ini ponselnya tuan" aku kaget saat melihat itu adalah ponsel milikku soobin mengambil lalu memberikannya padaku, soobin memberikan tanda bahwa pria itu boleh kembali

"Ponsellll ku astaga mati, soobin terimakasih" kata ku benar-benar bahagia dan tak sengaja memeluknya, dia mbalas pelukanku dan mencium pucuk kepalaku

"Maa..maaf.."

"Tidak apa-apa, aku kita ke taman belakang" soobin mengangkat tubuh ku lagi, katanya dia tidak mau aku lelah dan merasakan sakit huh bohong sekali tapi aku menyukainya.

Banana Milk - Choi Soobin (TAMAT ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang