BAGIAN 7: Once in a Blue Moon

643 75 19
                                    

Playing Now: iKON - Dive

***

"Z!!!" Cekikikan lembut keluar dari bibirku saat aku duduk di kasur, hendak mengangkat kaki tetapi Z menghentikanku.

Aku bahkan tidak tahu jam berapa sekarang, aku tidak peduli. Aku melupakan semua yang terjadi saat berpegangan erat pada lengan Z seperti anak kecil.

Ya ampun, kepalaku seperti berputar!

"Shiela akan tinggal bersamaku. Tolong jaga Mari."

Aku mendengar suara Zara dan sekali lagi aku tertawa. Suaranya terdengar sangat aneh.

Mataku terkunci pada sisi samping wajah Z. Itu dia, sahabatku yang tampan!

"Z, tidurlah di kasurku. Aku ingin berpelukan seperti tadi malam!" Aku merengek dan kudengar Z mendengus sementara tawa Zara menggema di seantero ruangan.

"Jadi, kau bersamanya semalam?" tanya Zara.

"Ahm, aku hanya mengemasi barang-barangnya," jawab Z.

Aku tersenyum setelah mengingat bagaimana Z mengeluarkan setengah dari apa yang aku bawa di tas. Sebagian besar pakaian dalam dan atasan, tapi Z bilang aku harus mempertimbangkan cuaca dan mengemas beberapa set kemeja dan celana pendek.

"Tapi kalian berpelukan?"

Aku menoleh pada Zara dan melihatnya menyeringai ke arahku, tetapi aku terlalu mabuk untuk mengerti apa yang mereka bicarakan.

Z bahkan tidak menjawab pertanyaan Zara jadi aku mengerucutkan bibir.

Apa yang membuat mereka begitu lama mengobrol?

Jadi karena bosan menunggu, tanganku meraih lengan Z dan mencoba menariknya lebih dekat, yang Z coba tolak karena dia masih berbicara dengan Zara yang tampak semakin geli melihat kami.

"Kami terlihat sangat menggemaskan, bukan?" tanyaku sambil terkikik, Zara mengatupkan bibirnya sejenak.

"Ya Tuhan, aku bisa bernafas sekarang. Maksudku, aku agak ragu untuk membiarkan kalian tetap bersama dalam satu ruangan meskipun mengetahui kalian berdua sahabat, tapi melihat bagaimana Mari bertindak sekarang, aku pikir dia akan benar-benar akan melemparku jika aku membawamu keluar, Z."

Tangan Z meraih pundakku dan menarikku sedikit. Itu membuatku berhenti menariknya ke kasur.

"Aku dan anak Paman yang lain sudah terbiasa menginap bersama." Z menjelaskan yang membuatku sedikit bingung.

Kenapa Z harus meluruskan itu pada Zara?

Apakah Z menyukai Zara?

Dengan pemikiran itu, mataku beralih ke arah Z, tatapan api menyala menembus mataku.

Tidak! Zara tidak boleh mengambil Z dariku! Aku berubah pikiran.

Z tidak boleh punya pacar sekarang sampai aku menemukan seseorang yang bisa menjagaku seperti Z.

"Z!" Aku mulai merengek lagi dan Zara hanya tersenyum sebelum berbalik meninggalkan kami.

Akhirnya.

Saat Zara menutup pintu, aku menarik lengan Z dan dia berteriak kaget ketika tubuhnya hampir mendarat di atasku.

Yah, secara teknis, tapi Z cukup cepat untuk menyandarkan tangannya yang lain di kasur sehingga tubuh kami tidak bertindihan.

Aku menyeringai padanya ketika melihat bagaimana wajahnya mengerut, mungkin karena kesal. Kemudian aku mendengarnya mengerang di atasku, dan itu membuatku semakin tertawa.

MARIGOLD [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang