Sebenarnya sih lebih enak dibaca kalo malam, tapi mumpung ada hospot, yaudahlah....
🎶Bila - Ardhito Pramono🎶
***
Apa yang terjadi kemudian menyebabkan kekacauan besar di sekolah.
Tidak setiap hari siswa-siswi di sekolahku bisa melihat anggota BTS dan BLACKPINK berjalan bebas di halaman sekolah, dengan banyak bodyguard tentunya.
Semuanya berantakan.
Ibu mengatakan bahwa dia akan menuntut empat siswa itu, dan Ibu benar-benar mengajukan kasus. Bahkan Ayah tidak bisa menghentikan Ibu ketika Ibu datang ke sekolah dengan pakaian desainernya seolah Ibu akan melakukan pemotretan di sana.
Aku belum pernah melihat Ibu semarah itu. Ditambah Paman Yoongi yang mendukung keputusan Ibu juga tidak membantu.
Segalanya menjadi benar-benar berantakan, membuatku merasa semakin tidak enak sebab semua masalah bermula karena hubunganku dengan Z.
Zammy menjadi pendiam dan hatiku sakit melihatnya seperti itu. Zammy adalah gadis yang kuat, melihatnya seperti itu membuatku berpikir betapa terpengaruhnya Zammy akhir-akhir ini sehingga dia berakhir seperti itu.
Ashton merasa stres dan begitu juga yang lainnya.
"Hei, kau baik-baik saja?" Suara manis Z menyeruak lamunanku.
Dia mencondongkan tubuh ke depan, setengah tubuhnya hampir dekat denganku, tetapi aku tetap duduk di sofa yang ada di dalam kamar Ash, tempat kami semua memutuskan untuk berkumpul.
Zammy sedang tidur di kasur Ashton. Dia demam dan Ashton berjanji untuk merawatnya.
Cukup lucu bagaimana Zammy, meskipun sakit, masih tetap memanggil Ashton untuk menjemputnya hanya karena dia sudah terbiasa dengan Ashton yang merawatnya.
Terkadang aku bertanya-tanya, apa yang Paman Yoongi pikirkan.
Apakah Paman Yoongi berpikir Ashton peduli pada Zammy hanya karena menganggap Ashton seperti kakak laki-laki Zammy?
"Mari," aku terkejut ketika mendengar suara Z.
Aku menoleh ke arahnya dan menyadari bagaimana alisnya berkerut. Aku tidak memedulikannya dan aku merasa tidak enak padanya.
Dari sudut mataku, aku melihat Y dan Louise melihat ke arah kami.
"Maaf," aku membungkuk sedikit dan aku mendengar Z mengembuskan napas lelah.
Kemudian, aku merasakan lengannya melingkariku ketika dia mencoba membuatku merasa lebih baik. Kami tetap dalam posisi seperti ini sejenak dan kami tidak benar-benar saling berbicara.
Suasana hati di antara kami sangat berat.
Bahkan setelah Z mengantarku pulang ke rumah, kami nyaris tidak saling berbicara. Tanpa menawarkannya masuk, aku baru saja akan masuk ketika mendengar Z memanggil namaku.
Aku berbalik dan menatapnya.
"Kita baik-baik saja, kan?" tanyanya.
Aku bisa melihat kegelisahan di bola mata Z, dan aku merasa benar-benar buruk.
Ya Tuhan.
Aku menghela nafas panjang sebelum mengeluarkan senyum termanisku, yang semoga saja tidak terlihat dipaksakan.
"Tentu saja. Maaf, aku hanya lelah. Berkendara lah dengan aman, oke?" kataku padanya.
Namun, aku bisa melihat keengganan tersirat di wajahnya. Perutku tiba-tiba terasa bergejolak dan ada perasaan aneh di dalam diriku yang membuatku merasa tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIGOLD [Slow Update]
FanficSecret Series 2nd #1 Jeon Mari Gold, anak pertama dari dua bersaudara. Putri dari pasangan paling kuat di Kpop... Marigold, si manis yang berapi-api... Dia menjalani kehidupan di mana orang-orang sekitarnya mencoba membanjirinya dengan berbagai perh...