Kakak dari Thalia.

2.7K 199 2
                                    

Ali masih memikirkan pemilik mata indah itu. Memiliki bola mata berwarna coklat. Dan hijab syar'i yang ia kenakan menambah kesan cantik untuk gadis itu. Gadis mungil dengan gamis polos berwarna pink benar benar membuat Ali menjadi gila memikirkan gadis itu.

"Hustt li alii!"Bisik Farell. Ia tak mengerti mengapa sahabatnya ini menjadi senyum senyum sendiri. Bahkan Ali tak sadar jika dosen tengah geram karena Ali tidak memperhatikan mata kuliahnya.

"Akhdan Alifiandra Alvredo!"Dosen itu menatap Ali yang sedari tadi senyam senyum sendiri. Ali yang dipanggil berjengit kaget. Ali sadar kini ia mendapati tatapan semua mahasiswa dikelasnya. Bukan tatapan kekaguman. Melainkan tatapan heran.

"Saya pak"Ucap Ali santai. Ia sudah terbiasa berurusan dengan dosen yang satu ini.

"Keluar sekarang"Ucap dosen itu menunjuk ke arah pintu. Ali dengan santainya berjalan keluar sembari membawa tasnya,karena ini mata kuliah terakhir.

"Pak saya--"Ucapan Damian terpotong oleh dosen itu.

"Saya tau. Kalian berdua keluar"Ucap dosen itu. Hafal,sangat hafal. Jika salah satu diantara mereka keluar. Pasti yang kedua nya ikut keluar. Damian & Farell hanya cengengesan. Ternyata dosen itu sudah hafal apa yang akan Damian ucapkan.

"Li ali woyy!!"Panggil Farell mengejar langkah Ali yang sangat cepat. Saat ia sudah mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Ali mendadak Ali menghentikan langkahnya.

"Gadis itu lagi"gumam Ali kecil namun masih bisa terdengar oleh Damian & Farell. Damian & Farell mengikuti arah mata Ali yang tertuju ke gadis mungil dengan balutan gamis berwarna pink dan hijab syar'i tengah membaca sebuah buku. Ditemani 2 teman nya.

Ali menghampiri gadis itu. Mungkin kali ini,gadis itu tidak sadar jika sedang dihampiri "Most Wanted". Gadis itu mendongak saat dirasa ada seseorang yang berdiri dihadapan nya. Gadis itu mendapati seorang pria berdiri tegap bersama dengan kedua teman nya. Gadis itu berdiri dan berlari meninggalkan sahabatnya.

"Illy ish sekarang suka banget sih ninggalin kita!"Kesal Gadis Berambut panjang dikuncir seasalnya.

"Illy"gumam ali kecil.

"Kita duluan ya"Ucap Gadis Berambut Panjang dibiarkan tergerai. 2 gadis itu berlalu dihadapan Ali. Demian & Farell menatap kagum ke 2 gadis itu.

"Oh ceritanya ada yang mau ngincer cewek nih?"Goda Damian. Ali melirik Demian dengan tatapan bak elang. Tatapan yang bisa membuat seseorang bergidik ngeri.

"Canda li"Ucap Damian cengengesan mendapati tatapan Ali bak elang. Ia sudah terbiasa ditatap seperti itu jika Ali sedang kesal.

"Dah yok pulang"Ucap Damian merangkul pundak Ali & Farell. Damian berada di tengah tengahnya. Ali mendengus sebal. Farell pun sama.

Mereka berjalan menuju parkiran. Selalu seperti ini yang mereka dapatkan,tatapan kekaguman.

"Ali!"Panggil seseorang dari belakang. Ali berhenti. Jengah. Ia tau siapa yang memanggilnya.

"Ada apa ra?"Ucap Ali jutek. Damian & Farell cekikikan melihat wajah jutek Ali.

"Em aku pulang sama kamu ya"Ucap gadis itu,Rara. Bergelayut manja dilengan kekar Ali. Ali benar benar risih.

"Bukan nya lo bawa mobil ya?"Jutek Ali. Ia sempat melihat gadis itu membawa mobil honda jazz.

"Em itu em.. mobil temen aku ya mobil teman aku"Ucap Gadis itu gugup. Ia sangat berkeinginan pulang bersama Ali.

"Gue gabisa ra. Gue harus jemput adik gue. Gue duluan"Ucap Ali melepaskan Tangan Rara dari tangan kekarnya dan menaiki motor sport. Rara mendengus kesal,rencana nya kali ini gagal.

Bidadari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang