BAGIAN 3

3.5K 539 23
                                    

Sudah lebih dari dua hari sejak kepergian Letnan Taehyung dan Panglima Jimin pergi ke Pallas untuk membina hubungan  bilateral. Dengan keadaan Castalla saat ini membuat Jenderal Jungkook harus membuat kerjasama yang baik antara Castalla dan Pallas.

Hari ini Jenderal Jungkook akan mendapat jawaban dari Agust Lason. Pemimpin Pallas saat ini. Agust Lason adalah suami dari Jennie Aglaea. Setelah pernikahan antara Putri tertua dari Durio Zubethinus sang pemimpin Pallas dahulu Agust Lason diangkat menjadi pemimpin Pallas yang baru. Tak ada yang menyadari itu semua. Karena Pallas mengubur semua informasi kota mereka sendiri dan tidak membiarkan kota lain mengetahuinya.

"Jenderal! "

Seruan dari Komandan Jaehyun membuat Jenderal Jungkook menoleh ke asal suara. Jenderal Jungkook menekuk alisnya bingung saat mendapati raut gelisah di air muka Komandan Castalla itu.

"Ada apa? "

"Letnan dan Panglima sedang terluka parah! "

Jawaban dari Komandan Jaehyun membuat Jenderal Jungkook mengeraskan rahangnya. Wajahnya menyiratkan emosi yang begitu kentara membuat Komandan Jaehyun sedikit merinding dibuatnya. Jemari Jenderal Jungkook mengepal kuat. Tanpa kata Jenderal Jungkook meninggalkan kediamannya.

Komandan Jaehyun mengikuti Jenderal Jungkook tanpa suara. Bibirnya terkatup rapat seolah merasakan hal yang sama apa yang dirasakan sang Jenderal. Kembalinya Letnan dan Panglima Castalla dalam keadaan yang parah seusai dari Pallas jelas saja membuat sang Jenderal mereka menahan amarah.

Sesampainya dirumah sakit. Jenderal Jungkook langsung menuju tempat dimana Letnan Taehyung dan Panglima Jimin sedang dirawat. Langkahnya yang panjang dan tegas membuatnya terlihat berwibawa berkali-kali lipat. Tetapi tatapan matanya seakan sedang ingin menyantap mangsanya hidup-hidup.

"Kenapa ini bisa terjadi!? "

Setelah sampai diruang rawat Letnan Taehyung dan Panglima Jimin. Jenderal Jungkook langsung bertanya inti pokok dari keadaan Letnan dan Panglima yang merupakan kebanggaan kota Castalla.

Letnan Taehyung terperanjat kaget. Tapi sedetik kemudian raut wajahnya berubah serius. Disampingnya, Panglima Jimin belum sadarkan diri setelah sampai di Castalla.

"Kami diserang. " jeda beberapa saat setelah Letnan Taehyung menjawab pertanyaan Jenderal.

"Kami diserang saat menolak syarat yang diajukan oleh Pallas. Syarat yang diajukan Pallas benar-benar membuat Castalla terasa dirugikan. " lanjutnya menjelaskan.

Mata Letnan Taehyung menatap mata Onyx milik Sang Jenderal dengan penuh sesal.

Genggaman tangan Jenderal Jungkook semakin menguat. Tubuhnya seperti terbakar karena menahan amarah yang siap meledak kapan saja. Walaupun Letnan Taehyung belum menjelaskan secara rinci. Jenderal Jungkook tahu bahwa alasan Letnan dan Panglima menolak syarat yang diajukan oleh Pallas benar-benar baik untuk Castalla.

"Syarat apa yang diminta? " tanya Jenderal Jungkook pelan.

Komandan Jaehyun hanya terdiam. Mendengarkan kata demi kata yang terlontar dari mulut Letnan Taehyung. Dirinya juga sangat yakin syarat yang diajukan Pallas memang sangat merugikan Castalla.

"Mereka meminta agar Castalla memberikan tambang emas yang ada di distrik Soul. "

Penjelasan dari Letnan Taehyung menbuat Jenderal Jungkook berdecih sinis. Apakah Pallas semiskin itu hingga berniat memeras Castalla? Benar-benar lucu.

"Dan--. " kata Letnan Taehyung selanjutnya benar-benar menggantung. Jenderal Jungkook mengangkat satu alisnya tinggi. Kali ini apa lagi? Batinnya sinis.

CASTALLA : The Beginning | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang