Komandan Jaehyun bersedekap didada. Matanya menatap Lalisa tajam, mengintimidasi sosok orang yang telah resmi menjadi isteri dari sang Jenderal.
"Apa kau fikir aku bodoh?" tanya Komandan Jaehyun.
Masih sangat segar di telinganya saat mendengar perkataan Lalisa yang mengatainya bodoh. Ingin rasanya Komandan Jaehyun mencekik Lalisa sekarang juga, tapi daripada itu dia sangat sadar dengan siapa orang yang saat ini dihadapinya itu. Dia tak mau kehilangan nyawanya dengan percuma karena kesal dikatai bodoh oleh seorang wanita. Itu sama sekali tidak lucu.
Lalisa terdiam. Tak bermaksud untuk menjawab pertanyaan dari Komandan Jaehyun. Bibirnya ia tutup rapat-rapat agar tak bersuara. Jujur saja Lalisa sedang malas menanggapi.
"Apa kau bisu?" tanya Komandan Jaehyun sinis.
"Ah aku lupa. Seluruh tentara militer dan pelayan disini sibuk mencarimu dan kau malah dengan santainya menggambil makanan didapur?" tanyanya.
Komandan Jaehyun menatap tak habis pikir Lalisa. Matanya menelisik pakaian Lalisa dari atas hingga bawah. Dia dapat menebak bahwa wanita ini baru saja bangun tidur. Pakaian yang kusut, mata bengkak, dan juga belek yang ada disudut matanya.
Benar-benar wanita ini. Tak bisakah dia berpakaian yang lebih sopan?
Komandan Jaehyun tak habis pikir dengan pemikiran Jenderal Jungkook. Wanita yang ada didepannya ini memang keturunan militer khusus Pallas. Tapi sama sekali tak mencerminkan seorang bangsawan sama sekali. Dengan tingkah yang kekanakan, urakan dan tak ada anggun-anggunnya sama sekali. Kenapa Jenderal mereka mau menikahinya? Memang benar niat awalnya memang agar mendapat bantuan bahan makanan dan minuman dari Pallas. Tapi Komandan Jaehyun tak pernah berpikir bahwa Nona kebanggaan dari Pallas jauh diluar ekspektasi.
Komandan Jaehyun mendengus. "Kali ini akan kupastikan kau kembali ke kamar dengan mata kepalaku sendiri." ucap Komandan Jaehyun.
Dengan gerakan cepat Komandan Jaehyun mencengkram pergelangan tangan Lalisa dan membawanya berjalan cepat menuju kediaman sang Jenderal berada. Komandan Jaehyun akan memastikan bahwa Lalisa tak bisa kabur lagi. Sudah cukup dengan masalah yang terjadi di Castalla. Komandan Jaehyun tak ingin jika nanti Lalisa menjadi beban untuk Castalla. Bukan menguntungkan malah merugikan yang ada.
"Lepaskan aku!"
Lalisa berontak saat tangannya diseret paksa oleh Komandan Jaehyun. Dia baru bisa membuka mulutnya sesaat setelah Komandan Jaehyun menariknya dengan kasar dan erat. Pergelangan tangannya serasa ingin putus dibuatnya.
Komandan Jaehyun tak mengindahkan perkataan Lalisa, yang terpenting sekarang adalah membawa Lalisa kembali ke asalnya. Sudah cukup main-mainnya.
"Kau menyakitiku, berengsek! L" umpat Lalisa.
Seakan tuli Komandan Jaehyun tak menanggapi umpatan Lalisa. Tangan Lalisa yang satunya mencoba melepaskan cengkraman erat Komandan Jaehyun. Tapi tampaknya itu sia-sia saja. Karena cengkraman Komandan Jaehyun sangat erat. Hampir mustahil untuk melepaskan diri.
Tak butuh waktu lama. Kini Komandan Jaehyun dan Lalisa tepat berada di depan kamar sang Jenderal. Dengan gerakan sopan Komandan Jaehyun mengetuk pintunya.
Ttok ttok ttok
"Masuk."
Suara didalam sana langsung ditanggapi dengan seringai sinis oleh Komandan Jaehyun. Bisa Komandan Jaehyun pastikan jika nanti Lalisa akan mendapat hukuman karena telah bersikap lancang dengan kabur dari kediamannya.
Jenderal Jungkook terlihat sibuk dengan beberapa dokumen penting ditangannya. Dia masih fokus kearah kertas-kertas itu.
Komandan Jaehyun menunduk memberi salam. "Lapor, Jenderal. Aku membawa, Nona Lalisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
CASTALLA : The Beginning | Revisi
Fanfiction#1 action series Jenderal Castalla adalah sosok pemimpin yang bijaksana dalam mengatur pemerintahan yang di jalankannya. Akan tetapi, musibah besar menghantui Castalla membuat Jenderal mau tak mau menikahi seseorang yang merupakan keturunan dari kot...