BAGIAN 8

3.4K 523 36
                                    

Jenderal Jungkook telah tiba di Castalla sekitar sepuluh menit yang lalu. Jenderal Jungkook tak langsung pergi ke kediamannya. Dia lebih memilih menjenguk Letnan Taehyung dan Panglima Jimin terlebih dahulu.

Setibanya di rumah sakit Castalla. Jenderal Jungkook tanpa kata melesat pergi menuju ruangan yang sudah dihafalnya dalam hitungan detik. Dan meninggalkan Komandan Jaehyun yang menggerutu kesal menatap punggung kokoh sang jenderal.

Pintu ruangan terbuka dan menampilkan raut datar Jenderal Jungkook. Ruangan yang semula ramai karena lelucon Panglima Jimin kembali senyap saat melihat siapa dalang yang membuka pintu tanpa permisi.

"Jenderal. "

Panglima dan Letnan Castalla pun membungkuk.

"Bagaimana keadaan kalian? " tanya Jenderal Jungkook.

Onyxnya memandang Panglima jimin dan Letnan taehyung datar. Jika ditelisik lebih dalam ada sorot kekhawatiran yang kentara. Tak ada yang menyadari hanya jungkook dan tuhan yang tahu arti tatapan jenderal jungkook.

"Sejauh ini lebih baik jenderal. " jawab Letnan Taehyung tenang.

"Bagaimana perjalanan anda ke Pallas? Apa Pallas kembali mengacau? " pertanyaan beruntun dari Panglima Jimin membuat Komandan Jaehyun melotot.

Merasa di pelototi Panglima Jimin tersadar dengan apa yang dilakukannya. "Maaf sudah lancang Jenderal. " lanjutnya.

"Tak apa. " balas Jenderal Jungkook datar. "Tiga hari dari sekarang aku akan menikahi Putri Pallas. "

Letnan Taehyung dan Panglima Jimin sontak menahan nafas. Mereka tak percaya jika Jenderal Jungkook akan benar-benar menerima syarat yang diberikan oleh Jenderal Pallas.

"Kenapa? " hanya kata itu yang dapat meluncur dari bibir sang Letnan.

Jenderal Jungkook menghela nafasnya pelan. "Ini demi penduduk Castalla. Letnan. Kita tak boleh egois dengan mementingkan permusuhan kita dengan Pallas. " jelas sang Jenderal.

"Apa Jenderal tak berpikir jika Jenderal Pallas sedang merencanakan sesuatu? " tanya Panglima Jimin.

Panglima Jimin tak bisa menghentikan rasa keingintahuan nya tentang keputusan sang Jenderal.

"Aku tahu. Tak usah memberitahu ku aku sudah tahu. " ucap Jenderal Jungkook. "Dia pikir aku sebodoh itu dengan menerima syaratnya. Cih jangan harap. Aku sudah menebak jika dia mempunyai rencana busuk untuk menghancurkan Castalla. " lanjut nya.

"Kalau Jenderal sudah tahu kenapa Jenderal menyetujui syarat Pallas? " Letnan Taehyung benar-benar tak mengerti jalan pikir Jenderal mereka.

"Aku akan memberikan mereka kejutan. " ucapnya tersenyum misterius.

Komandan Jaehyun tambah merinding melihat senyum yang tepatri pada bibir tipis Jenderal mereka. Komandan Jaehyun tahu betul bahwa ucapan sang Jenderal tak main-main. Dia hanya bisa diam menyaksikan apa yang akan dilakukan Jenderal sekaligus sahabat kecilnya itu.

"Satu lagi. Tambang emas kita akan kita bagi setengah dengan Pallas. "

"Apa?! " pekik Letnan dan Panglima Castalla. Astaga mereka benar-benar tak habis pikir dengan rencana apa yang dilakukan Jenderal jungkook.

Jenderal Jungkook mendengus. "Kecilkan suara kalian. Dasar bodoh. "

Ingin sekali Letnan Taehyung menjambak rambut jenderal mereka. Tapi urung karena dia sudah tak bisa melakukan itu lagi setelah jungkook diangkat menjadi Jenderal Castalla.

"Kami tak bodoh. " kilah Panglima Jimin kesal.

"Hentikan raut wajah menyebalkanmu itu Panglima. Apa kau ingin kau ku umpankan ke kandang Leo? " tawar Jenderal Jungkook datar. Padahal dalam hati dia tertawa keras melihat ekpresi pucat temannya itu.

CASTALLA : The Beginning | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang