Waktu pernikahan telah tiba. Para penduduk Castalla berbondong-bondong datang ke kediaman Jenderal Jungkook hanya sekedar mengucapkan selamat. Satu hal yang penduduk Castalla tak tahu, bahwa yang akan dinikahi oleh jenderal mereka adalah salah satu Putri dari Jenderal Pallas yang telah membunuh Jenderal mereka dulu. Jenderal Jungkook sengaja merahasiakannya demi kelangsungan kehidupan penduduk Castalla. Jenderal Jungkook tak mau membuat penduduk Castalla mati kelaparan karena ego mereka yang sangat tidak menyukai Pallas.
Jenderal jungkook menghela nafasnya pelan. Rasanya sangat berat karena telah membohongi rakyatnya sendiri. Tapi apa boleh buat? Kemakmuran rakyatnya harus tetap berjalan dengan semestinya tanpa gangguan apapun. Jenderal Jungkook tak mau jika penduduk Castalla mati secara perlahan akibat kekeringan.
Jenderal jungkook mengenggam kalung peninggalan Seokjin dalam diam. "Apa aku harus melakukannya sekarang juga? Tapi, apa tidak terlalu cepat? Mereka akan curiga nantinya. " gumam Jenderal Jungkook.
Kini Jenderal Jungkook telah berada pada kamarnya untuk bersiap diri menuju gereja Castalla. Tubuh gagahnya kali ini tak mengenakan busana khas seorang tentara dengan pakaian yang serba hitam dan hijau tua. Kali ini dia memakai tuksedo hitam dengan dasi garis-garis yang semakin menambah kesan maskulinnya.
"Kau bicara dengan siapa?" tanya seseorang dari belakang.
Jenderal Jungkook mendengus mendegar suara seseorang yang ada dibelakang nya. Dia hafal betul suara berat yang ada di belakangnya itu. Siapa lagi yang berani masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu kecuali sahabat bodohnya?
"Hei, jawab pertanyaan ku. Apa kau terlalu gugup hingga membuka mulut aja tak bisa." protes Letnan Taehyung kesal.
Jenderal Jungkook bercermin. Serasa penampilannya sudah cukup rapi dia pun membalikan badannya dan menatap Letnan Taehyung datar.
"Ada urusan apa kau kesini Letnan?" tanya Jenderal Jungkook tanpa berbasa-basi.
Letnan Taehyung mendengus. "Menjemput calon suami orang." jawabnya ketus. Dia masih kesal lantaran Jenderal Jungkook tak menjawab pertanyaannya.
Jenderal Jungkook mengangkat satu alisnya tinggi-tinggi. "Untuk apa? Aku bisa jalan sendiri." ucapnya.
Letnan Taehyung memutar bola matanya malas. "Kepalamu ingin sekali ku pukul yah?" sinis Letnan Taehyung. "Apa kau lupa jika aku kali ini akan mengambil peran sebagai Ayahmu," lanjutnya dengan nada sinis yang masih menyertai.
Jenderal Jungkook menghela nafasnya dalam. Entah kenapa akhir-akhir ini dia menjadi pikun. Apalagi setelah kepulangannya dari Pallas empat hari yang lalu. Ingin rasanya dia membenturkan kepalanya sekarang juga.
"Hn, ayo. Kita sudah telat." tanpa menggubris ucapan sang Letnan. Jenderal Jungkook berjalan terlebih dahulu didepan.
Letnan Taehyung menggerutu sebal. "Jika bukan pemimpin di sini. Sudah lama aku ingin menjitak kepalanya."
"Aku mendengarmu letnan!" sahut Jenderal Jungkook dengan suara yang sedikit dinaikkan.
Letnan Taehyung merutuki dirinya dalam hati. Bisa-bisa nya dia lupa kalau jenderal besar Castalla itu mempunyai kemampuan pendengaran yang sangat tajam.
"Haish, orang itu!" gerutunya sebal.
"JENDERAL TUNGGU AKU!" lanjut Letnan Taehyung dengan berteriak saat dirinya tertinggal jauh beberapa meter dengan sang Jenderal.
oOo
Lisa bergerak gelisah. Pasalnya rencana nya untuk melarikan diri tadi pagi harus digagalkan karena Jenderal Jungkook telah menemukan nya terlebih dahulu sebelum dia mulai melancarkan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CASTALLA : The Beginning | Revisi
Fiksi Penggemar#1 action series Jenderal Castalla adalah sosok pemimpin yang bijaksana dalam mengatur pemerintahan yang di jalankannya. Akan tetapi, musibah besar menghantui Castalla membuat Jenderal mau tak mau menikahi seseorang yang merupakan keturunan dari kot...