Part 1 : Prolog

4.2K 93 8
                                    

3 tahun kemudian..

Setelah lulus dari SMA Averus, Arin melanjutkan pendidikannya di salah satu universitas  yang berada di kota Yogyakarta, kemudian ia mengambil Fakultas Teknik, Arsitektur. Entah apa yang mempengaruhi Arin sehingga ia mantap betul untuk mengambil fakultas itu. Sekarang, Arin sudah resmi menjadi mahasiswi arsitektur semester 4.

Berbeda dengan Arin, Zavvira yang lebih akrab disapa Vira lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya disekolah kepolisian, karena memang katanya sejak kecil Vira ingin menjadi polisi.

Sedangkan Olivia lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya disalah satu universitas yang berada di Jakarta dan mengambil Fakultas Kesehatan.

Indy? Perempuan itu lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu Universitas yang berada di kotanya dan mengambil Fakultas Ilmu Gizi.

Kalau Shila, ia lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya di kota kelahirannya, Malang. Dan mengambil fakultas management.

Tak banyak yang berubah dari persahabatan mereka berlima, hanya Arin dan Shila saja yang lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya di luar kota.

Menurut Arin, Yogyakarta merupakan kota terbaik untuk ia memulai hidupnya yang baru, dan melupakan semua kejadian buruk yang pernah menimpa hidupnya, termasuk ketika Arga pergi meninggalkannya.

Tak terasa, sudah hampir 3 tahun lamanya peristiwa itu terjadi. Kini sudah seharusnya Arin melupakan kejadian itu, kejadian yang membuatnya harus dirawat dirumah sakit, kejadian yang membuatnya harus terus menangis ketika malam, dan kejadian yang membuatnya menjadi trauma untuk jatuh cinta lagi.

Jujur, sampai sekarang Arin masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya disaat ia masih SMA dulu, Arga Rayvand. Terlalu banyak kenangan yang Arga berikan untuk Arin, terlalu banyak tingkah konyol yang selalu Arga tunjukan demi membuat Arin tertawa, dan terlalu banyak kebaikan yang selalu Arga berikan demi melindungi Arin.

Mungkin hal itu yang membuat Arin belum rela jika Arga pergi. Terlebih lagi, Arin sendiri pun belum mengetahui apa alasan Arga pergi meninggalkannya.

Arin pernah menanyakan kepada Alaska perihal alasan Arga pergi meninggalkannya, tetapi jawaban yang Alaska lontarkan tak membuatnya puas. Alaska hanya berucap jika ia tidak tau apa alasan Arga pergi meninggalkan Arin.

Meskipun begitu, baik Alaska maupun teman-temannya Arga yang lain masih bersikap baik dan mereka semua masih peduli kepada Arin.

Semenjak Arga memutuskan untuk pergi meninggalkan Arin, semenjak itu juga Arga memutuskan untuk berhenti menghubungi Arin, lagi.

Bahkan, untuk sekedar menanyakan tugas pun tidak pernah. Sepertinya Arga memang sudah benar-benar melupakan Arin.

Mengapa secepat itu Arga?

"Sudahlah, sekarang waktunya untuk membuka hidupku yang baru. Aku harus bisa move on darinya. Aku ga boleh terus-terusan seperti ini. Aku ga boleh larut dalam kesedihan ku. Aku harus bangkit, banyak hal yang belum ku capai. Semangat Arin, Arin pasti bisa."

Arin selalu berusaha untuk mensupport dirinya sendiri, menguatkan dirinya jika banyak hal yang lebih penting untuk dikejar, dibanding harus berlarut-larut didalam kesedihan yang mendalam.

Jauh di dalam lubuk hatinya, Arin masih sangat mencintai Arga. Bahkan Arin masih berharap jika Arga akan kembali kepadanya.

***

Author : "Sebenarnya gue bingung, si Arin masih ngarepin Arga, tapi Arin sendiri juga pengen move-on dari Arga. Aduh, kisah cintanya dia ko gue yang bingung ya? Kalo gue jadi Arin, lebih baik gue buang aja si Arga ke sumur, kaga ada pantes2nya dia nyakitin cewek. Mana si Arga enak banget lagi ninggalin si Arin tanpa sebab, buset deh ko jadi gue yang kebawa emosi."

Argarin 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang