#7

2.1K 270 55
                                        

Pagi ini Krystal mengantar Jennie ke rumah sakit. Saat mereka telah tiba dan Jennie melepas sabuk pengaman, dia merasakan ada yang menggenggam pergelangan tangannya. Dia menatap sang pemilik tangan.

"Apa?" tanya Jennie

Krystal menatap Jennie sebentar kemudia menarik nafas panjang.

"Apaan sih? Aku hampir telat nih.." Jennie melirik ke jam tangannya.

"Kamu belum keluar mobil tapi aku udah kangen. Kamu harus tanggung jawab, Jen"

Jennie geleng-geleng kepala.Dengan tangannya, Jennie mengisyaratkan Krystal untuk mendekat. Krystal pun mencondongkan tubuhnya ke Jennie. Jennie mengecup bibir sekilas yang berhasil membuat Krystal cengar-cengir.

"Udah keobati kangennya?"

"Belum sepenuhnya. Tapi udah agak lumayan dibanding sebelum dicium."

Jennie tertawa dan memukul lengan Krystal pelan.

"Kalau kamu kangen aku, panggil nama aku tiga kali.."

"Terus apa? Kamu bakal muncul gitu?"

"Ya nggak. Biar kamu tambah kangen gitu."

Krystal menampakkan muka cemberut. Jennie tersenyum dan membuka pintu mobil dan keluar. Sebelum menutup pintu, Jennie sempat-sempatnya memberi finger heart ke Krystal. Oke, fix. Hati Krystal pagi-pagi udah ambyar.

Dengan langkah cepat, Jennie menuju ke pintu masuk rumah sakit. Saat melewati ruang tunggu keluarga pasien, Jennie melihat sosok seorang wanita yang sudah lama tidak bertemu dengannya. Wanita tersebut sedang berdiri menghadapnya dan tersenyum.

"Alice.." ucap Jennie dengan nada agak terkejut.

Alice berjalan pelan menghampiri Jennie.

"Lama tidak jumpa, Kim Jennie.."

Terakhir mereka berjumpa adalah malam saat Jennie menitipkan surat untuk Chaeyoung. Jennie mengangguk dan tersenyum canggung.

"Ada yang bisa aku bantu?"

Semoga tidak! batin Jennie. Dia mengucapkannya hanya sekedar berbasa-basi. Bertemu keluarga mantan pacar di saat yang tak terduga membuat Jennie merasa tidak nyaman.

"Oh, tidak. Chaeyoung keluar rumah sakit hari ini. Jadi, aku datang untuk menjemputnya."

Jennie mengangguk-anggukan kepalanya. Dia sebenarnya sudah tau Chaeyoung akan keluar hari ini.

"Oh, begitu.."

Shit. Jennie tidak tau mau berkata apa lagi.

"Aku menemuimu untuk mengucapkan terima kasih.." kata Alice

"Untuk?"

"Terima kasih sudah menyelamatkan adikku. Lisa menceritakan semua padaku. Sekali lagi terima kasih banyak, Jennie. Aku tidak tau bagaimana untuk mebalas kebaikanmu."

Jennie tersenyum. Kecanggungan di hatinya digantikan oleh perasaan yang hangat. Ucapan Alice terdengar tulus.

"Jangan dipikirkan. Semua dokter pasti ingin menolong pasiennya. Kebetulan malam itu aku yang berada di sini. Aku senang Chaeyoung tidak terluka parah. Semoga dia cepat pulih dan bisa beraktifitas kembali."

Alice ikut tersenyum. Dia semakin mendekat ke Jennie hingga jarak mereka hanya tinggal beberapa sentimeter. Jennie pun terkejut karena Alice terlalu dekat.

"Can I hug you?" tanya Alice sambil merentangkan kedua tangannya

Jennie kembali tersenyum dan membalas pelukan Alice. Chaeyoung sungguh beruntung memiliki seorang kakak seperti Alice. Setelah beberapa detik, mereka melepaskan pelukan.

Love Under ConstructionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang