#1

5.8K 285 9
                                    

"Kau yakin, Chaeng?"

Lisa menatap Chaeyoung untuk meyakinkan dirinya. Entah kenapa tiba-tiba Chaeyoung meminta Lisa untuk membawanya ke sebuah klub malam. Lisa sudah bersahabat dengan Chaeyoung sejak SMA. Dia tau benar bagaimana sahabatnya tersebut. Chaeyoung adalah tipe wanita baik-baik. Walaupun sekarang dia telah menjadi salah satu penyanyi ternama di Korea, tapi Chaeyoung tidak pernah bersentuhan dengan hiburan malam, alkohol, dan narkoba. Jika dia tidak ada jadwal kegiatan di malam hari maka sudah dipastikan Chaeyoung akan berada di studio atau apartemen pribadinya. Tapi, malam ini tiba-tiba Chaeyoung menelponnya dan memintanya untuk membawanya ke sebuah klub malam tersohor.

"Tenang saja, Lisa. Aku bukan anak kecil. Kurasa sesekali aq butuh hiburan. Sudah terlalu sering aku mengurung diri di studio. Aq butuh suasana baru."

Chaeyoung dan Lisa duduk bersebelahan di sofa di sudut ruangan. Lisa yang sudah meneguk segelas alkohol mulai meliuk-liukan tubuhnya seirama dengan musik yang menggema dengan keras di dalam ruangan. Sedangkan Chaeyoung hanya duduk sambil matanya menyisir ke setiap sisi. Dia tidak terbiasa dengan lingkungan seperti ini. Tiba-tiba Chaeyoung menepuk bahu Lisa.

"Apaan?"

Chaeyoung mencondongkan tubuhnya ke Lisa dan berbisik ke telinganya.

"Arah jam 1. Laki-laki berbaju biru. Dia dari tadi tak pernah berhenti menatapmu. Kurasa bola matanya telah mengering karena tidak berkedip."

Lisa mengarahkan pandangannya ke arah yang dimaksud. Dia tersenyum pada laki-laki yang dimaksud Chaeyoung. Putih, tinggi, body bagus. Fix, ini sih tipenya Lisa pake banget. Laki-laki itu memberi isyarat mengajak Lisa untuk ke lantai dansa.

"Chaeng, yuk temani aku turun ke lantai dansa." Ajak Lisa dengan nada suara yang tiba-tiba bersemangat.

"Terus ntar aku jadi obat nyamuk gitu?" tanya Chaeyoung ogah-ogahan.

"Ga papa. Mumpung lagi musim demam berdarah. Biar aq ga kena gigitan nyamuk." jawab Lisa asal.

Chaeyoung memutar bola matanya mendengar jawaban Lisa.

"Aku nunggu disini aja.."

"Ayolah. Nggak asyik ah. Kan kamu yg ngajak pengen ke sini. Masa' aku seneng-seneng terus kamu duduk di sini kayak ayam mengerami telurnya."

Lisa berdiri dan menarik tangan Chaeyoung, tapi Chaeyoung melawan.

"Aku disini aja.."

"Chaeng~" Lisa mulai merengek kayak anak kecil.

"Udah sana. Itu ganteng udah nungguin kamu. Aku nunggu disini aja."

"Come on.. Having fun dikit napa sih? Siapa tau kamu ketemu perempuan hot di sini. Kamu tuh ya udah jomblo terlalu lama. Kasian itu vagina kalo dianggurin. Keburu berkarat. Aq curiga itu lubang malah udah ada sarang laba-labanya."

Chaeyoung menjitak dahi Lisa.

"OUCH!" Lisa memegang dahinya yang terasa menyengat sambil melotot ke arah Chaeyoung.

"Itu mulut emang minta dirobek kayaknya."

"Isshh.. Ini anak kalo dibilangin.. Kenapa? Masih keinget mantan? Susah banget move on dari si Jennie? Kamu tuh udah putus dari dia udah satu taon. Masih ngarep? Udah lah. Lupain aja dia. Ga cuma dia kok cewek yang bisa bikin kamu orgasme. Kamu aja yang ga pernah ngasih kesempatan orang lain untuk muasin kamu."  Lisa memberikan nasihat bijaknya.

Chaeyoung cuma diem ngedengerin omongan sahabatnya. Begitu Lisa selesai bicara tanpa dia sadari, mata sudah berkaca-kaca. Lisa sampe kaget dan gelagapan ngeluarin tissue dari tas kecilnya terus dikasih ke Chaeyoung.

"Aduh,, demi apa pake acara nangis segala." keluh Lisa

"Kamu sih kenapa pake nyebut-nyebut nama dia. Udah tau hati aku tuh lemah.."

Hati Chaeyoung selalu ambyar tiap kali inget mantan pacarnya. Dibilang sayang sih masih sayang. Mo ngajak balikan tapi gengsi. Kan dia yang minta putus duluan. Jangankan mo balikan, komunikasi aja mereka udah terputus sama sekali.

"Ya udah. Aku minta maaf ya.. Please.." ucap Lisa memelas.

"Iya.. Aku maafin. Udah kamu buruan ke sana. Aq tunggu di sini aja. Kalo satu jam kamu ga balik ke sini, berarti aku pulang duluan ya. Klo udah selesai ena-ena, kontak aku biar aku jemput."

Lisa menatap Chaeyoung sambil berpikir sebentar. Ga papa kali ya si Chaeng ditinggal bentar. Apalagi nih cowok potensi banget buat jadi One Night Stand nya dia malam ini.

"Ya udah deh.. Aq kesana ya.."

Lisa menuju ke arah laki-laki tersebut diiringi oleh lambaian tangan Chaeyoung. Chaeyoung merebahkan badannya ke sofa. Dia memijit kedua pelipisnya yang terasa pusing. Dia butuh sesuatu untuk merefresh pikirannya. Dan sepertinya pergi ke klab malam adalah ide buruk. Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah terlanjur berada di sana. Chaeyoung menutup matanya. Lampu-lampu berwarna-warni yang mengenai pandangannya semakin membuat kepalanya sakit. Entah berapa lama Chaeyoung dalam posisi seperti itu, kemudia dia merasakan ada seseorang yang datang duduk disampingnya. Chaeyoung mengira itu adalah Lisa. Dia menoleh ke arah samping dan membuka mata. Tapi yang didapatinya adalah seorang laki-laki asing duduk di sebelahnya sambil tersenyum menggoda.

"Sendirian, Cantik?"

Love Under ConstructionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang