#5

2.2K 264 34
                                    

Jennie tampak cantik mengenakan sweater warna putih dan celana jeans. Dengan rambut hitam lurus dan polesan make-up yang tipis mampu memancarkan kecantikan natural seorang Kim Jennie. Dia terpaksa mandi dan berdandan di rumah sakit karena tidak sempat pulang ke apartemennya. Untung tadi pagi dia berangkat kerja membawa baju untuk dia pakai berkencan malam ini. Kencan ya istilahnya? Kan dia dan Krystal belum resmi jadian. Hanya hubungan tanpa status.

"Jisoo, aku cantik ga?" tanya Jennie sambil menatap cermin

"Cantik.." ucap Jisoo yang sibuk bermain game di hapenya.

"Tapi kok aku ngerasa jelek ya?" balas Jennie tetap menatap cermin sambil memutar badannya.

"Nggak kok, Jen. Kamu cantik pake banget. Selalu, always, dan forever. Klo kamu keliatan jelek berarti cerminnya lagi rusak."

"Gitu ya?" Jennie menatap Jisoo

"Gituuhh.." Jisoo tetap setia menatap handphonenya.

"Jadi, ini cerminnya lagi rusak dong?"

"Iyah. Gampang lah. Nanti aku bilang ke petugasnya untuk mengganti cerminnya dengan yang baru besok"

"Okeeyy.."

Jennie memberikan polesan terakhir di bibir sexy-nya. Kemudian hapenya berbunyi tanda ada pesan masuk. Dari Krystal. Dia telah sampai dan menunggu Jennie di luar. Jennie pamit Jisoo kemudian bergegas ke parkiran mobil. Tampak Krystal bersandar di mobilnya sambil bermain hape.

"Hai!" sapa Jennie sambil mendekat.

Krystal mendongakkan kepalanya dan senyumnya merekah begitu melihat Jennie. Dia berjalan mendekati Jennie dan memeluknya.

"You are so beautiful.." bisiknya.

"You looks amazing.." balas Jennie.

Setelah pelukan singkat, Krystal dan Jennie memasuki mobil. Krystal membawa Jennie ke salah satu restoran mewah di kota Seoul. Tidak banyak pembicaraan selama perjalanan. Krystal fokus menyetir. Dia memang tidak suka berbicara saat menyetir. Mengganggu konsentrasi katanya. Sedangkan Jennie sesekali mencuri pandang ke arah Krystal dan tersenyum mengagumi sosok cantik tersebut. Walaupun dari luar terlihat dingin dan kaku tapi sebenarnya dia adalah orang baik dan berhati hangat. Mungkin Jisoo benar. Sudah waktunya Jennie membuka hatinya dan membiarkan seseorang untuk membahagiakannya.

"Kita sudah sampai.." kata Krystal membuyarkan lamunan Jennie.

Krystal dan Jennie kemudian memasuki restauran. Tampak seorang pelayan mengantarkan mereka ke salah satu meja. Krystal dan Jennie duduk berhadapan. Mereka memesan menu makan malam masing-masing. Jennie memandang ke sekeliling.

"Kok sepi ya? Cuma ada kita berdua.."

"Aku membooking seluruh meja di sini. Aku tak ingin kencanku malam ini terganggu.." jawab Krystal enteng.

Jennie terperangah. Reservasi utk satu meja ada udah mahal banget. Apalagi untuk satu restoran.

"Kau menghamburkan banyak uang.."

"Jangan khawatir. Uangku banyak.."

Jennie hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia tau Krystal adalah anak seorang pemilik salah satu perusahaan terbesar di Korea. Jennie heran kenapa Krystal tidak menjadi CEO di perusahaan ayahnya saja. Makan malam mereka lalui dengan suasana yg hangat. Percakapan tentang kehidupan sehari-hari diselingi dengan tawa. Jennie seperti menemukan teman curhat favorit. Krystal tidak banyak bicara. Dia adalah pendengar yang baik. Selalu sabar mendengarkan semua cerita Jennie. Tidak pernah menyela ato menyalahkan Jennie. Selalu mencoba memberi Jennie saran yang baik. Intinya, Krystal itu nyaman. Seusai makan malam, Krystal mengantar Jennie pulang ke apartemennya. Apartemen Jennie kebetulan melewati rumah sakitnya Jennie. Krystal memarkirkan mobilnya di area parkir rumah sakit.

Love Under ConstructionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang