Eight ❌ play ❌

976 136 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . .

"Jadi gini aja, karna ini juga udah mulai malem dan kita belum nemu solusinya, kita lanjut besok aja."-saran Yunmi yang sudah pusing dengan masalah ini.

"Yaudah, semua guru juga udah pulang, kita ke kepsek besok aja."-tambah Jeno.

Setelah mereka semua berkemas, mereka semua berniat untuk pulang masing-masing ke rumah. Tapi anehnya saat sampai di gerbang depan, gerbangnya sudah terkunci.

"Loh? Pak Bobby kemana sih? Kita kan udah bilang bakal pulang telat, kok malah di kunci?"-tanya Haechan heran, anak-anak yang lain yang baru sampai di depan gerbang juga bingung.

"Yaudah manjat aja."-saran Sehun.

"Manjat? Ini gerbang setinggi tiang lo nyuruh manjat, gila kali."-jawab Jisung kesal.

"Lo kan juga tinggi bego, masa manjat segini aja gak bisa? Lemah lo."-Sehun.

"Kenapa?"-tanya Jaehyun dan Yunmi yang baru saja sampai di gerbang depan.

"Ini, gerbangnya udah dikunci."-jawab Baekhyun.

"Tadi kan gue nugasin elo buat bilang ke pak Bobby buat nggak kunci gerbangnya dulu, Ra. Lo ga bilang sama pak Bobby?"-tanya Jaehyun ke Taera.

"Anjir, gue udah bilang, Kak. Tanya aja ke Haechan, gue tadi ditemenin dia."-Haechan mengangguk membenarkan perkataan Taera. Sekarang semuannya hanya diam dan tak tahu harus bagaimana. Sampai akhirnya Renjun angkat suara.

"Yaudah gini aja, gue coba cari kuncinya di pos satpam dulu."-ucap Renjun lalu berjalan ke arah pos satpam.

Memang, Renjun tidak menemukan kuncinya begitu sampai di pos satpam, tapi Renjun justru menemukan pak Bobby dalam keadaan yang mengenaskan, tangannya yang terpisah dari badannya membuatnya mual seketika.

"Ini udah gak bener."-batin laki-laki berdarah cina tersebut.

"Kenapa, Ren?"-tanya Jaehyun yang ternyata sudah menghampiri Renjun, yang membuat Renjun tambah kaget adalah Jaehyun memegang pacul yang diayun-ayun kan dengan begitu mudahnya.

"L-lo ngapain bawa pacul?"-tanya Renjun mulai menjauh perlahan-lahan.

"Hahahahahahaha, menurut lo gimana? Begitu pertama kali lo lihat gue bawa ginian apa yang ada dipikiran lo?"-katannya tertawa.

"Ga waras lo, brengsek."-umpatnya lalu memukul Jaehyun hingga Jaehyun terjatuh begitu pula alat yang dia bawa tadi.

"JADI LO YANG BUNUH TEMEN TEMEN?! BRENGSEK LO JUNG JAEHYUN!"-teriaknya keras masih sambil memukul Jaehyun dan tangisnya keluar begitu saja.

Karna pos satpam terletak tidak jauh dari gerbang sekolah, semua anak-anak osis yang dari tadi mendengar keributan yang terjadi antara Jaehyun dan Renjun pun menghampiri mereka berdua.

"STOP!"-teriak Taera membuat Renjun berhenti memukul Jaehyun, kini semua mata menatap takut dan tajam ke arah Renjun.

Membuat Renjun cukup bingung dengan tatapan teman-temannya itu. Dan juga, saat Renjun memukul Jaehyun tadi Jaehyun hanya diam tidak membalas. Apa semua ini jebakan? Renjun sama sekali tidak bisa mencerna kejadian ini dengan cepat.

"Jadi lo yang bunuh temen-temen?"-tanya Chanyeol kecewa.

"Gue buk-"

"Bahkan lo mau bunuh Jaehyun?"-tambah Chen.

"brengsek lo, Bang"-umpat Jaemin.

"Astaga! Pak Bobby woy!"-teriak Jaemin terkejut dan kini semuannya pun mengalami apa yang dialami jaemin barusan, yaitu sama-sama terkejut.

"Gue nga nyangka lo pembunuh..."-Doyoung.

"Gue bukan pembunuhnya! Justru Jaehyun yang bunuh semua temen kita!! Kenapa lo pada nuduh gue gini?!"-teriak Renjun kesal.

"Gue nggak ngebunuh mereka."-kata Jaehyun dingin lalu dia bangun dan merapihkan seragamnya yang berantakan karena ulah Renjun.

"Udah lah, gak usah nutup-nutupin lagi, kita punya salah apa ke lo sih kak!? KITA PUNYA SALAH APA?!!"-tanya Taera membentak Renjun.

"GUE BUKAN PEMBUNUHNYA!"-bentak Renjun lebih keras.

"Eh elo udah pembunuh, ya pembunuh aja, ngga usah kasar sama cewe. Masih kecil juga."-ucap Chanyeol menatap Renjun sengit.

"Sekarang kasih kita kunci gerbangnya dan gue mohon lo segera nyerahin diri ke polisi, Njun"-Mark.

"Brengsek, jadi segini aja? Segini aja kepercayaan kalian buat gue?! Terserah lah, persetan."-ucap Renjun kecewa lalu meninggalkan semua temannya dan berjalan ke arah gerbang belakang.

"G-gue gak nyangka dia pembunuhnya."-ucap Taera masih terkejut.

"Gak ada yang nggak mungkin di dunia ini, lo gapapa, Jae?"-tanya johnny.

"Gapapa."-Jaehyun.

"Kita urusin dulu mayat pak Bobby, baru kita lapor polisi."-usul Xiumin.

"Tunggu!"

Suara yang lantang dan berani itu berasal dari suara Yunmi, yang sekarang sudah membuat semua perhatian terarah kepadanya.

"Kenapa?"-tanya Sehun heran.

"Gue percaya sama Renjun, kalian nggak berhak nuduh dia kaya gini! Ini keterlaluan tau nggak?!"-katanya dengan sedikit bentakan.

"Lo kenapa sih, Yun???"-Chanyeol.

"Jangan-jangan lo juga kerjasama ama Renjun?"-tuduh Jaehyun yang sedari tadi hanya diam.

"Otak lo isinya sampah ya, Jae? Mikir dong, disaat begini itu nggak bagus kalo kita asal ambil keputusan! Dan gue ini udah kenal sama Renjun lebih lama dari kalian! Lo semua pake dong otaknya! Udah disekolahin tapi buat urusan kaya begini aja mainnya masih tuduh-tuduhan!"-marahnya kepada Jaehyun sambil menunjuk wajah laki-laki itu.

"Terserah kalian sekarang, pake otak lo pada, menurut lo pada mana yang harusnya ga kalian lakuin, atau pada akhirnya kalian sendiri yang bakal nyesel."-final Yunmi lalu berjalan menyusul Renjun.

"Yun! Gue ikut, gue percaya sama lo."-ucap Haechan yang sedari tadi hanya diam mengamati, kemudian sekarang disini hanya tersisa Jaehyun, Johnny, Mark, Jeno, Jisung, Jaemin, Taera, Chanyeol, Xiumin, Sehun, Chen, Doyoung, dan Baekhyun.

"Ada yang mau ikut mereka bertiga lagi?"-tanya Jaehyun, sempat hening beberapa menit, sampai akhirnya salah satu dari mereka menyahut.


































"Gue, gue nggak bakal ikut orang-orang brengsek kaya kalian yang bisanya cuma saling tuduh, sorry."-Jeno.














































Pewww.

Ikut emosi ga kalen?
sm aku juga ga emosi hyungg👉👈

SCHOOL NIGHT | nct ✘ exo | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang