xiv. the angel and the devil

274 49 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!!!








































Setelah pisau itu bersih tanpa ada bercak darah lagi ia kembalikan pada si pemilik yang masih mematung mengamati ukiran darah kering yang ada di punggung tangannya.

"Hwang Yeji, bagaimana rasanya? jika enak, mengapa tidak membagi kenikmatan itu pada semua orang, iya kan?" tawar Yeonjun lalu mengacungkan pisau tersebut didepan wajah Yeji.

"Apa yang harus kulakukan jika ingin berbagi kesenangan ini?" tanya Yeji polos, entah mantra apa yang dibuat Yeonjun, menjadikan gadis itu sudah seperti budak yang mau menuruti hal bodoh seperti ini.

"Hunuskan saja pisau-pisau itu pada semua orang, ohh atau hunuskan pisau itu pada seseorang yang membuatmu sengsara." bisik Yeonjun pada telinga kanan Yeji, sang gadis menoleh ke arah pemuda, namun sayang pemuda itu telah pergi dan tak nampak lagi.

"Menghunuskan pisau ini pada orang yang sudah membuatku sengsara ya? baiklah terima ajalmu Heo Hyunjoon." Gadis Hwang menyeringai menerima bisikan setan yang sudah menjalar pada desir darah dalam tubuhnya.






































































Derap langkah yang tak biasa yang dihasilkan saat orang berlari itu memenuhi jalanan yang sepi karena malam hari orang-orang lebih memilih berada di dalam rumah karena tadi hujan turun dengan derasnya.

Hwang Hyunjin, lelaki berparas tampan bak bidadara dari surga itu menelusuri jalanan kota dengan insting penciumannya.

Saat ia tiba tadi, sejenak pikiran tak enak muncul dalam benaknya, yang ada dipikirannya yaitu Hwang Yeji berada dalam bahaya.

Kedua dwinetra Hyunjin menelisik sampai gang-gang yang biasa Yeji lewati.

Dari penciumannya ia menemukan sebercak darah yang sudah menyatu dengan tanah, namun Hyunjin yang berasal dari sana dapat mengetahui bahwa kekasihnya telah kehilangan darah yang cukup banyak.

Diikuti lah insting penciuman darah milik sang kekasih, sampailah Hyunjin pada sebuah lapangan yang biasa digunakan untuk bermain basket.

Namun, tanda-tanda jejak gadis Hwang tak terlihat.

"Aaakkkhhhh!!!!!" teriak suara lelaki dari balik tembok lapangan.

Hyunjin mengernyit sesaat suara yang tak begitu asing itu sampai pada indera pendengarannya.

Hyunjin tau, ada yang tak beres dibalik sana, ia segera berlari.

Namun yang ia temukan adalah sesosok yang sudah tak asing lagi pada dirinya, sosok yang ia cintai melebihi dari siapapun itu sedang berdiri dengan tubuh bersimbah darah, tangan kanan memegang pisau daging yang juga berlumuran darah segar.

Gadis itu berdiri menatap mayat seorang lelaki yang sudah tak berdaya dihadapannya.

Akibat sang gadis, lelaki itu mati dengan darah bersimbah dari leher, jantung, sampai perutnya.

"Hai Hyunjin, mau ikut bersenang-senang dengan pisau ini?" sang gadis menyeringai menampakkan senyum liciknya.




DIFFERENT









RIP Heo Hyunjoon

RIP Heo Hyunjoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maafkan Yeji ya Hwall.. Yeji khilaf hehe."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIFFERENT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang