"Hyunjin," cicit gadis Hwang membelai pipi hangat Hyunjin dengan tangan dinginnya.
Hyunjin tersentak lalu kembali membuka matanya lebar-lebar, walau semesta tau jika mata Hyunjin tidak akan melebar atau tidak selebar yang kalian pikirkan.Tatapan Hyunjin menyedihkan kala bertemu dengan kedua manik sipit nan indah milik Yeji, pandangan mereka bertemu, seakan menyalurkan segala jawaban yang meresahkan di diri mereka masing-masing.
"Aku ingin bertemu dokter Choi," ucap Yeji dengan sangat jelasnya, seakan melupakan decakan gigi atas dan gigi bawahnya 10 menit yang lalu.
"Tiba-tiba?" tanya Hyunjin keheranan.
"Tapi-kenapa? Apa kamu punya janji sayang?" lanjut Hyunjin lagi seakan tetap tak mengerti.
"Aku ingin mengambil obatku!" ucap Yeji mengukuhkan dirinya di dalam selimut perca itu, hujan masih turun dengan derasnya, namun suhu tubuh gadis Hwang berubah memanas bersamaan dengan atmosfer gelap di tubuhnya.
"Yeji..." Hyunjin bercicit pelan, seakan menyadari sesuatu.
"Aku lapar! Ingin makan!" bentak Yeji dengan pupil mata melebar melotot menatap pemuda Hwang yang tersentak berdiri.
"Oke-oke, mau makan apa aku buatkan," tenang Hyunjin yang mengetahui apa yang terjadi pada tubuh Yeji kali ini.
"Bawakan aku darah!!!!!!!!! Darah manusia!! Darah hewan atau aku akan meminum darahku sendiri dan kencingku sendiri!!" teriakan Yeji menguasai ruangan kamarnya, seiring deras nya air hujan turun, begitu pula nada bicara Yeji yang semakin keras dan berubah menggema.
Hyunjin menggeleng kokoh, meregangkan seluruh tubuhnya karena selama ini ia sudah cukup mengalah terhadap iblis yang merasuki tubuh Yeji.
"Aaaaaaaaarrrrrrggggggghhhhhhhg..........."
Diiringi beberapa benda keramik melayang pecah dan hancur menabrak tembok, gadis Hwang meloncat dari tempat tidurnya, menungging di lantai dan merangkak ke dinding-dinding tembok kamarnya.
Jangan lupakan cakar-cakar hitam dan panjang yang tiba-tiba keluar dari tangan dan kakinya.
Hyunjin mencoba melawan menggunakan kekuatan yang ia miliki, yang ia bawa dari langit.
"Kaakkkkkkkkkkkkkkakkakakakkkkkkakkkkkk.............." jeritan dan tawa melengking muncul dari mulut Yeji.
Kedua mata hitam pekat yang memancarkan sorot cahaya merah, mulut itu ia buka selebar-lebarnya sampai air liur menetes membasahi lantai-lantai bersih.
Pemuda Hwang mencoba mengejar Yeji yang selalu berlarian sambil merangkak di dinding kamarnya.
Pemuda Hwang terpeleset air liur milik gadis Hwang, sejatinya itu bukan air liur, namun darah menstruasi yang baunya sungguh menyengat.
"Aku Heo Hyunjoon!!! Akan membawa Hwang Yeji bersama ku ke neraka, tempat di mana penghancuran, kesengsaraan, penyiksaan, kesakitan yang kita semua rindukan."
Dengan kekuatan Hyunjin ia mengambil salib serta membacakan mantra-mantra, alhasil yang dilakukan Yeji adalah duduk jongkok di atas lemari sambil memakan laba-laba dan serangga kaki seribu yang amat banyaknya.
Jaebeom datang bersama Seulgi sambil membawa payung hitam antik milik wanita Kang.
Tak mereka tau, ada satu lagi iblis yang datang bersama mereka tanpa diundang membawa energi negatif yang menandakan penghancuran akan datang sebentar lagi.
DIFFERENT
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT ✔️
FantasíaHyunjin dan hujan itu sama, menemani Yeji saat kesepian. ft. Hyunjin&Yeji