xxxvii. really finished

368 36 16
                                    

selamat membaca ending chapter yang penuh kesengsaraan, kesedihan, dan kerusakan yeayy!!
Happy reading✨


























"Tidakkk!!!!!! Jaebeom.......... Hiks hiks hiks..." tangis Seulgi pecah, sudah beberapa hari yang lalu Seulgi menahannya, karena wanita dewasa itu juga dapat mengetahui takdir dan masa depan orang-orang di sekitarnya.

Ia hanya cukup bungkam agar ia tidak merasa sedih ketika melihat orang yang ia sayang mati dengan tragis yakni Jaebeom.

Gadis Hwang yang masih duduk menungging sambil memamerkan kedua taringnya itu terlihat cukup bangga saat ia berhasil membunuh satu orang.

"Kalian tidak tau.. siapa saja yang berada di dalam tubuh Yeji saat ini, sehingga kami benar-benar kuat." ucap Yeji sambil memutar kepalanya 360°, terdengar retakan tulang leher Yeji yang patah akibat kepala manusia tidak bisa berputar begitu sempurna.

"Selain Hwall dan Heejin, aku tau siapa kau yang memimpin jalan menuju ke neraka ini,"





















"Aku!! Choi Yeonjun Tuhan kalian semua, aku bukan iblis maupun Lucifer.. aku Tuhan para kaum sekte."

"Aku tidak akan menyembahmu Yeonjun!! Keluarlah dari tubuh Yeji sekarang juga, atau..."

"Atau... Apa??? Kau tidak bisa mengancamku karena aku tau bahkan dirimu sendiri tau jika kau akan kalah dalam peperangan ini, semua mantra dan sihir bodohmu itu malah membuat tubuh gadis ini geli."

"Kraaauukkkkkkhhh.." ketiga iblis itu mengeluarkan pancaran hitam dan membuat Seulgi dan Hyunjin terpental menabrak dinding.

Ketika itu juga sayap iblis berkibar keluar dari punggung gadis Hwang, di tengah-tengah hujan yang masih sangat deras ini Yeji keluar menembus atap, terbang keluar di bawah guyuran hujan yang sangat lebat.

"Ayo kita kejar Yeji Kak!!" teriak Hyunjin yang masih dapat bertahan, apa daya Seulgi seorang manusia biasa yang mendapat anugerah berupa titisan malaikat. Ternyata semua itu tak berguna saat melawan iblis terkutuk.























"Yeji.... Tunggu!!!!" teriak Hyunjin melihat raga Yeji terbang di angkasa.

"Aku tidak akan membiarkan kau membawa raga dan jiwa Yeji untuk kau bawa ke neraka! Menjadi bagian dari kaum mu yang terkutuk!!" saat itu juga alam dan langit berpihak pada ucapan Hyunjin.

Sebuah petir yang sangat dahsyat menyambar tubuh Yeji hingga terjatuh dan tanah di sekitar mereka hancur lebur.





















Semuanya gelap, Hyunjin telungkup di tanah, pelan-pelan ia membuka kedua matanya yang sangat berat, langit berubah menjadi senja, tak ada awan hitam, langit gelap di atas sana.

Semua sudah berakhir, ia melihat tubuh Yeji tertidur tak jauh tempat ia berpijak, ia menghampiri tubuh Yeji dengan tertatih-tatih.

Ia melihat begitu mengenaskannya tubuh Yeji yang sudah hampir tak terbentuk sempurna, kepala dan wajah yang dilumuri darah segar, leher yang sudah tak memiliki tulang akibat tulang leher Yeji retak di dalam sana, punggungnya yang terlihat bolong sampai terlihat tulang rusuknya, akibat sayap tadi.

Hyunjin tersenyum, ia meluruhkan dirinya ke tanah, memeluk jasad Yeji yang sangat mengenaskan, ia tertawa dalam tangisan itu, setidaknya keinginan dia yang sudah mengetahui sejak lama jika Yeji hilang tidak sampai hilang setengahnya.

Raga Yeji masih ada namun arwah Yeji keluar dari dalam tubuhnya.

"Hyunjin..."

Hyunjin mendongak, kedua mata sipitnya penuh dengan air mata, "Yeji... Kamu tidak akan pergi kan?" ucap Hyunjin lalu meraih tangan Yeji, namun tangan Yeji tidak dapat digapai, itu arwah Yeji sudah menyatu dengan angin.

"Apa? Ini apa? Kau.."

Yeji mengangguk pelan, "Aku sudah mati, aku sudah tiada, maafkan aku Hyunjin, aku tidak bisa melawan iblis itu dari dalam tubuhku, aku hanya bisa pasrah, saat aku melawan, aku hanya akan tersakiti, kau tau kan aku takut sakit." ucap Yeji sambil tersenyum, tak terasa air mata itu keluar dari mata Yeji lalu jatuh mengenai tangan Hyunjin.

"Setidaknya air matamu itu masih nyata, Yeji," Hyunjin tersenyum sangat tulus, mencoba mengikhlaskan karena percuma, di saat Hyunjin ingin bersikeras menahan Yeji agar tak pergi, ia tidak akan bisa melawan takdir.

"Aku harus pulang ke akhirat, Yeonjun masih baik untuk meninggalkan raga ku di sini, hmmm diriku sangat mengerikan ketika mati, haha aku tidak punya waktu banyak Hyunjin, aku pasrah, di sana ada Heejin kok ada yang menemaniku sesama wanitakan." Senyum terakhir yang Yeji berikan untuk Hyunjin.

Lalu setelah itu Yeji berjalan mundur dan di sampingnya sudah ada Yeonjun dengan tubuh yang berwarna merah tak lupa tanduk iblis yang tertancap di kepalanya.

Yeonjun dengan wajah menyeramkannya tersenyum ke arah Hyunjin, menampilkan kedua taring tajam nya, Yeonjun berbalik menatap Yeji.

Hyunjin menghela nafas ketika melihat Yeji tersenyum ke arah Yeonjun.

Hyunjin mengadahkan kepalanya ketika melihat Yeji sudah dibawa terbang oleh Yeonjun saat itu, benar-benar ini adalah perpisahan terakhir mereka, tangisan Hyunjin pecah, ia meronta sambil memeluk jasad mengerikan Yeji.

Saat-saat itu lah yang membuat Hyunjin semakin hancur, ia ditakdirkan untuk menemani hari-hari Yeji agar terbebas dan sembuh dari penyakit mentalnya.

Begitu juga Tuhan yang menakdirkan untuk Yeji mati sesegera mungkin, Yeonjun yang melawan Tuhan atas kematian Yeji agar berpihak padanya.

Bagaimana nasib Hyunjin saat ini? Menjadi makhluk yang kekal, yang tidak bisa mati dan ditinggalkan oleh kekasih hatinya, separuh jiwanya telah pergi.

Kisah ini sudah selesai, dan diyakini oleh umat agama dan kaum sekte yang lain sebagai.....














'Gadis kuat Hwang Yeji dan perlawanan Iblis'























































TAMAT































Hallo!!! Bagaimana? Apakah kalian puas dengan ending chapter kali ini? Semua cerita aku memang pure buatan otakku, namun dengan sedikit bantuan dari kasus penyakit mental, pembullyan hingga penyembahan satan.

Aku mengucapkan banyak terimakasih untuk kalian yang sudah mampir dan memberikan bintang.

Catat!!!! Cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak nyata dan tidak akan pernah terjadi di dunia nyata.
Mohon pembaca bijak dalam menyikapi.

DIFFERENT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang