xxix. having lunch together

163 29 0
                                    

“Hah aku bosan ditempat tidur terus!” racau gadis Hwang sambil melipat tangannya untuk menjadi alas bantal tidur.



Hyunjin yang mendengar erangan milik gadisnya itu segera menghampiri Yeji yang ada di tempat tidur.



“Aku kira kamu tidur tadi, kenapa sayang? Ada yang sakit?” tanya Hyunjin pelan penuh kasih sayang.



Yeji mengerucutkan bibirnya gemas, “Aku bosan sayang di dalam kamar terus menerus, aku ingin—makan,” ucap Yeji pelan-pelan sambil menatap manik Hyunjin.



Selang beberapa detik keheningan yang mencuat membuat Hyunjin terkekeh, “Kamu beneran baik-baik saja?”



“Iya! Aku baik-baik saja kok! Sehat ini, tidak sakit hehe, iseng saja sih aku tadi main gores-gores.” ungkap Yeji seraya bangun dari tempat tidurnya.



Hyunjin mengerjap beberapa kali dan baru sadar apa yang di maksud Seulgi dengan senyumannya tadi, Hyunjin mengangguk lalu merangkul pundak Yeji.



Jaebeom yang sedang berkutat dengan payung milik Seulgi menoleh ketika mendengar suara pintu kamar Yeji terbuka, Jaebeom mengernyit.



“Kalian makan apa?” tanya Jaebeom saat masuk ke dapur, melihat Yeji dan Hyunjin yang duduk di meja makan, hanya Yeji yang makan.



Ternyata steak buatan Hyunjin tadi, Yeji berbinar ketika melihat Jaebeom menghampirinya, “Kakak Jaebeom mau? Ini enak loh, Hyunjin yang masak!” ucap Yeji girang, membuat Jaebeom menatap sekilas Hyunjin yang juga diam namun memiliki tatapan yang dalam.



“Tidak, Kakak tidak lapar, Yeji saja makan yang banyak ya,” ucap Jaebeom melirik Hyunjin dan pemuda itu juga tengah menatap sang pria.



Jaebeom mengangguk lalu keluar dapur, “Sebentar ya Yeji.” ucap Hyunjin lalu mengikuti langkah Jaebeom keluar.



Yeji tak merespon namun tatapannya berubah menjadi tajam dan dingin, ketika ia memotong kembali steak itu sambil melihat Hyunjin keluar dari dapur.



Seringaian keluar dari bibir mungil Yeji.

















































“Bagaimana bisa Yeji merasa baik-baik saja seperti tadi?!” tanya Jaebeom kaget dan melotot meminta pengakuan Hyunjin.



Hyunjin menggeleng, pemuda itu benar-benar merasa bingung juga, “Aku tidak tau, Kak. Atau memang itu efek dari kejadian waktu memasak tadi?”



“Entahlah, Seulgi juga tidak memberitahu ku apa-apa, biasanya dia memberiku clue, tapi hari ini dia cuma diam,” kata Jaebeom menjambak rambutnya sendiri.















































Prannnggg!!!!!!!


Suara pecahan kaca memenuhi seisi dapur.
























DIFFERENT

DIFFERENT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang