01.25 PM
mata hyejin mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
ia sudah sadar dan keadaannya sekarang lumayan membaik, saat ini badannya juga sudah tidak sepanas tadi, tapi diatas keningnya terasa berat berasa ada benda yang ada diatas sana.
tangannya beralih menyentuh keningnya memeriksa benda yang ada disana,meraba raba dan akhirnya menemukannya.
ternyata memang ada benda disana, entah siapa yang meletakkannya disana. sepertinya baru diletakkan, karena ini masih sangat basah dan hangat.dilihatnya sekitar ruangan itu, menjelajahi dan berusaha mengenali posisinya ada dimana sekarang. keadaannya sangat sepi membuatnya melirik ke arah jam. pelan pelan badannya didudukkannya, tangan kanannya ia gunakan untuk menopang tubuhnya dan sebelahnya lagi ia gunakan untuk menahan kompresan yang ada dikeningnya agar tidak terjatuh saat dia hendak duduk.
ia memegangi kepalanya tepat saat posisinya sudah terduduk sempurna diatas kasur. belakang kepalanya sangat sakit entah karena apa,mungkin terlalu lama berbaring atau memang efek pusingnya yang tidak membaik sejak kemarin.
penglihatannya sudah kembali normal, matanya perlahan terbuka kembali.
tepat saat matanya terbuka ia melihat ada pria tengah tertidur dikursi dengan tangan yang ia lipatkan diatas dada menghadap tepat kearah hyejin.
begitu lelap sampai sampai kepalanya menghadap keatas,menyender diatas punggung kursi. hyejin hanya diam menatapnya,perlahan turun dari kasur meletakkan kompres yang ada dikepalanya untuk mengambil segelas air dan duduk di bangku yang kosong bersebelahan dengannya yang hanya berjarak 2 kursi kosong.langkahnya sudah tidak goyang seperti tadi, sekarang ia berjalan menuju westafel untuk meletakkan gelas sekaligus mencuci wajahnya disana.
" Sudah bangun? "
pertanyaan itu membuat hyejin segera menghentikan aktivitasnya dan mendongak ke arah suara itu berasal.ia hanya mengangguk sebagai jawaban. keadaannya sekarang sangat canggung, sekuat apa pun ia menahan, bagaimana pun juga ia sekarang sedang berada dalam satu ruangan dengan pria dan itu hanya berdua.
" Hmm ka-au yang memba-wa ku kesini? " gumamnya untuk menepis kecanggungan
" Menurutmu? " jawabnya datar masih dengan tangan yang terlipat diatas dada
yoongi melonggarkan lipatan tangannya dari atas dadanya, badannya ia tegakkan, kepalanya ia miringkan untuk diregangkan ke kanan dan kekiri hingga terasa nyaman.
" Kenapa tidak tidur dikasur saja? " ucapnya memelan seolah merasa bersalah
" Bukan urusanmu " jawab yoongi dingin langsung melirik ke arah yeji
" Maa--- "
" Diamlah! " ucapnya ketus kearah yeji
" Duduk " tangannya menepuk kursi disebelahnyadengan langkah pelan hyejin mendekati kursi disebelah yoongi, badannya bergetar melihat tatapan yoongi. sangat berbeda saat melihat yoongi yang menyebalkan,aura yang dikeluarkannya sedikit berbeda dari yoongi yang ia tahu.
badannya sudah berhasil ia dudukkan tepat dikursi. sengaja ia duduk di kursi sebelahnya, mengosongkan 1 kursi sebagai pembatas diantaranya dan yoongi.yoongi terlihat jengkel sekarang, matanya menatap dingin kearah hyejin
" Mendekat! " ucapnya menarik pelan tangan hyejin untuk duduk tepat dikursi sebelahnyatangan yoongi beralih kearah kening hyejin, menyentuhnya untuk memastikan sesuatu.
seseorang yang mempunyai kening tersebut sudah memerah menahan tiap sentuhan yang diberikan yoongi, tangan hangat itu membuatnya sangat nyaman untuk disentuh tanpa merasa risih sedikitpun.
" Wajahmu " yoongi memerhatikan wajah hyejin yang memerah hingga ke telinga
kini menyentuh serta menangkupnya untuk memeriksanyajantung hyejin sudah tidak bergerak seirama lagi, terasa seperti dikejar ratusan anjing tapi tidak ngos ngosan. entahlah! semua perlakuan yoongi membuatnya sakit jantung seketika bahkan wajahnya semakin memanas.
ADUHH SHIN HYEJIN, INI HANYA MODUSNYA SAJA! KAU JANGAN BODOH! SADARKAN DIRIMU! otak dan jantungnya sama sama memberontak membuatnya semakin hilang kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Story
أدب الهواةhanya kisah tentangnya. laki laki dingin + menyebalkan Orang yang awalnya tak sengaja berurusan denganmu malah jadi orang yang selalu saja kau pikirkan karena sikapnya yang selalu saja membuatmu gila " Jangan lompat! " " Diamlah! " " Biar aku saja "...