( 11 )

63 6 0
                                    

Lapangan basket  sudah dipadati para yeoja dari berbagai tingkat kelas. mereka saling berhimpit himpitan satu sama lain, bahkan tak ada satupun yang peduli dengan bel masuk yang sudah berbunyi,perduli mereka hanya ada pada  7 pria yang berada di area lapangan.
hanya melihat pria yang sedang memasang spanduk, memungut sampah, mengecat, dan menatap takjub wajah yang dijatuhi keringat. itu sudah jadi hal rutin yang mereka lakukan setiap sekolah mengadakan lomba. Tak ada satupun yang mau menyianyiakan hal itu terjadi secara cuma cuma.

Belum puas akan yang ia lihat sekarang, taehyung memutuskan memanggil semua anak bangtan untuk berkumpul dilapangan basket.
dan disinilah mereka semua, membantu yoongi menyiapkan semuanya sebelum besok pagi, tepat saat pelajaran pertama dimulai. jangan bilang yoongi tak terkejut dengan apa yang dilihatnya barusan, tapi bukan yoongi namanya jika menunjukkan kekagumannya terhadap sahabatnya secara terang terangan, ia pasti akan menutupinya serapi mungkin.
bagaimana tidak terkejut, mereka semua bahkan langsung datang tepat saat ia melihat taehyung menurunkan ponselnya sehabis menelpon. ditambah lagi masing masing dari mereka langsung mengambil alih seluruh lapangan yang tadi hanya dihuni oleh 2 makhluk.

sejak mereka masuklah lapangan langsung dipenuhi para warga sekolah terutama wanita yang rela berhimpit himpitan untuk memandangi mereka. anak bangtan sudah tidak heran lagi akan hal itu, memang inilah yang dilakukan semua yeoja saat mereka sedang berkumpul bersama. entah apa yang membuat mereka tertarik untuk menatapinya lama lama padahal anak bangtan hanya sibuk dengan urusan mereka masing masing.

" Minggir! " suara wanita mengintruksi mereka,yang sekarang sedang berjalan santai menerobos kerumunan
" YOONNN!! " teriaknya sambil berlari memeluk yoongi

sebelum tangan itu sampai melingkar dipunggung yoongi, yoongi sudah menempelkan telunjuknya di kening wanita itu
" Menjauh, bodoh " jarinya mendorong kening wanita yang ada dihadapannya
" Berhenti memanggilku yoon! " sambungnya

tentu saja wanita itu kesal mendapat perlakuan seperti itu dri yoongi, jangan bilang kalian menyangka kalau yoongi mengenal wanita ini. tentu saja tidak, mungkin saja wanita ini termasuk salah satu jajaran orang yang terobsesi kepadanya. asal kalian tau saja,disekolah ini bahkan ada klub yang dibuat untuk masing masing anggota bangtan. tentu saja ini gila, disetiap klub yang terobsesi terhadap salah satu member, mereka akan memata matai semua gerak gerik member untuk diinfokan kepada anggota klub.

" Ayolah, kau menolakku? " ujar wanita itu yang kini beralih meraih lengan yoongi untuk ia pegang

" Fans anarkis " datar yoongi mengabaikan lengannya yang sudah dipegang wanita itu

" APA KATAMU?! KAU TAK KENAL AKU? AYOLAHH... BAHKAN SATU SEKOLAH INI TAU AKU "

mata yoongi beralih kesegala arah mengabaikan apa yang dikatakan wanita itu, sampai akhirnya matanya menangkap gerakan mulut jimin yang memberi tahunya siapa wanita dihadapannya. masih tidak tau apa yang diucapkan jimin,yoongi menaikkan salah satu alisnya.
Kang Nara itu yang ditangkapnya dari gerakan mulut jimin, yoongi masih tampak memikir nama yang barusan ditangkapnya. nama itu seperti tidak pernah didengarnya ralat kurasa ia pernah mendengarnya, ia adalah ketua cheer di sekolah, ayahnya juga merupakan partner kerja ayah yoongi dan satu lagi sepertinya ia bukan anggota fans klub mungkin saja fans perorangan? mungkin saja. tapii, apa peduli yoongi!

" Masih tak kenal aku? " tanya wanita yang semakin mencengkram kuat lengan yoongi

" Apa peduliku? "

" Ka--- "

" Dimana letak harga dirimu nara-sshi, kau bahkan menggoda adik tingkatmu ckck" ucap jin remeh memotong ucapan nara

" Urus saja urusanmu kim "

" Enyah! tanganmu menjijikkan! " yoongi menarik paksa lengannya dari genggaman nara

" Cihh lihat saja, kau akan menyesal " ucapnya berbalik menerobos jalan keluar yang ditutupi warga sekolah

Brakk

" Haissh, Bodoh! kemana letak matamu?! " teriak lemah orang yang ditabrak

" Cihh kau mengataiku? " nara melangkahkan kakinya mendekati orang yang meneriakinya,mendorong dorong badan itu menggunakan jari telunjuknya

" Apa maksud tanganmu itu hah? " teriaknya dengan emosi yang mulai memuncak, pusingnya kembali menyerangnya membuatnya harus menahan itu mati matian untuk sekarang.

jari Nara masih sibuk mendorong kuat bahu itu sambil sesekali menampilkan senyum remehnya. Jari telunjuknya terlihat senang sekali mendorong dorong bahu dari orang yang ditabraknya itu.

seolah omongannya tak dipedulikan ia berteriak tepat saat badannya bertumburan dengan pagar pembatas tribun penonton
" Brengsek! " kesal hyejin yang menjambak kuat rambut nara

" Berani juga kau rupanya " ucapnya remeh dan membalas kuat tarikan rambut hyejin membuat pandangan hyejin mendadak mengabur

" Jangan kira aku takut kepadamu bodoh! " ucap hyejin berusaha berdiri tegap menopang badannya agar tidak ambruk, menahan semua rasa sakitnya. Tarikannya pada rambut Nara perlahan mengendur,membuat nara semakin menarik kuat rambut hyejin hingga kepala hyejin tertarik kebelakang membuat pertahanan tubuhnya semakin oleng.

kakinya sudah tidak kuat menopang tubuhnya hingga akhirnya tubuhnya terjatuh,lututnya tertekuk digunakan sebagai topang tubuhnya.

" Hentikan! dasar wanita gila! kau menyakitinya bodoh! lepaskan! " teriak chae mendekati nara,tangan mirae dengan kasar melepaskan paksa tangan nara yang ada di rambut hyejin

" Menjijikkan! " nara tersenyum miring memandang remeh chae dan mirae

" Apa maksudmu hah? " mirae mendekati nara menatapnya dengan tajam
" Kau! Jangan macam macam, kau pikir kau siapa hah? " marah mirae menunjuk nunjuk wajah nara dengan penuh emosi

" Kau mengancamku? " ucapnya tak kalah menantang

" KA----- "

" MIRAE SUDAHLAH! BANTU AKU! JANGAN URUSI DIA! YEJI PINGSANN " teriak chae yang gelagapan melihat hyejin tak sadarkan diri

mirae segera berlari menghampiri chae berusaha meraih sebelah tangan hyejin untuk dibopong ke uks.

langkahnya berhenti tepat didepan nara
" Urusan kita belum selesai " ucap mirae menatap nara dengan tatapan penuh emosi " Satu lagi, kalau dia kenapa kenapa aku tidak segan segan membunuhmu. Kau ingat itu! " ancamnya,kemudian kembali berjalan membopong hyejin. sebelum akhirnya sebuah tangan besar tiba tiba menghentikan pergerakan mereka yang hendak membopong hyejin menjauhi lapangan.

" Aku saja " ucapnya datar yang sekarang sudah mengambil alih tubuh hyejin

School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang