( 3 )

92 7 0
                                    

10.00 PM

Hari semakin larut...
hyejin sudah bersiap siap untuk pulang ke apartemen karena waktu bekerjanya telah selesai.

Minimarket tempatnya bekerja memang cukup dekat dari apartemen chae. Sebenarnya sehabis dari apartemen chae sore tadi, ia tidak pulang ke apartemennya karena waktu kerjanya di minimarket sudah dekat jadi ia memutuskan untuk langsung pergi ke minimarket.
sungguh, rasanya ia sangat menyesal karena langsung ke minimarket saat itu, jika saja ia menunda beberapa menit untuk datang pasti ia tak akan bertemu dengan yoongi.

" Huhh, aku sangat lelaahh.. " suara helaan nafas hyejin yang mulai melangkahkan kakinya keluar minimarket.

Hyejin terus melangkahkan kaki menusuri jalanan sambil sesekali memandangi arus jalanan yang sudah terlihat lumayan sepi, ia terus berjalan menuju halte untuk menunggu bus.

Sambil menunggu bus tujuannya datang, Hyejin membuka hpnya dan melihat ada beberapa line yang masuk. Hyejin membuka linenya kemudian melihatnya satu persatu dan diantara semua chat yang masuk ternyata ada chat dari orang yang tak ia kenal.

yngtd

| dmna?

Hyejin menyerngitkan alisnya saat membaca chat yang diterimanya itu.

Apa ini salah kirim? batinnya

Ia lalu menutup chat itu tanpa mau membalasnya dan langsung memasukkan kembali hpnya kedalam saku baju sekolahnya, saat bus tujuannya telah sampai.

***

Read

" Cih! " decihnya sesaat melihat room chat

ia sangat tak menyangka ada orang yang berani beraninya hanya me- read pesan darinya, dimana semua orang menunggu pesan darinya.

" Tunggu saja " ujarnya sedikit tertawa disetiap kata yang ia lontarkan

***

Mentari telah terbit
yang artinya aktivitas semua orang pun dimulai

tak seperti biasanya, hari ini yoongi sudah bersiap untuk pergi kesekolah. Memang sangat aneh, yoongi biasanya hanya pergi sekolah jika ada hal penting untuk ia urus. Ia sangat jarang masuk kedalam kelas walaupun ia datang kesekolah, ia lebih memilih pergi ke rooftop untuk hibernasi. Di dalam jadwalnya hari ini padahal tidak ada pertemuan yang penting.
Tapi, entah setan apa yang merasuki yoongi untuk datang kesekolah, dan yang lebih parahnya lagi ia pergi dengan membawa tasnya. Bukan karena dirinya tak mampu membeli tas sekolah makanya ia tak pernah membawanya ke sekolah, ayolahh ia bahkan mampu membelinya satu toko. Masalahnya, sangat percuma jika ia membawa tas

tohh.. ia tak pernah masuk ke dalam kelas, jika ia pergi kesekolah ia akan mengabsen kehadirannya di rooftop sekolah bukannya dikelas.

mobilnya kini memasuki gerbang sekolah yang sudah dibuka satpam sekitar 20 menit yang lalu.
Sekarang yoongi sudah duduk didalam kelasnya sambil menyenderkan kepalanya dikursi, kali ini ia tak mengabsenkan dirinya dirooftop sekolah tapi dikelas.

" Yakk min yoongi, kenapa kau datang kesekolah? Bukannya hari ini tdk ada
yang harus kau urus? " teriakan hoseok membuat yoongi mengangkat kepalanya yang sedang tersender.

" Bukan urusanmu! ini sekolahku!"

" Aahhh... ayolah yoon bukan begitu maksudku, aku hanya heran kenapa kau malah masuk kedalam kelas yang dekil ini, padahal surgamu yang ada diatap sekolah ini sedang menunggu "

" Kau bilang apa? kelas sekolah ini dekil? " tatapan yoongi menajam yang kini mulai beralih merenggangkan otot ototnya serta jemarinya yang sebentar lagi akan siap untuk menghantam hoseok

" A-ahh buku fisikaku! " hoseok menepuk keningnya seolah olah ia benaran lupa
" Hehe maaf yoon, aku meninggalkannya di kelas 2 (2) dikelas jimin. b-aaiiklah aku pergi dlu, Bye-e yoon " hoseok gelagapan kemudian segera berlari, belum sampai melewati pintu kelas suara yoongi mengintruksinya

" Jimin 2 (3) " ucap yoongi menatap tajam kearah hoseok " Apa ini? Buku fisika! Nama Jung Hoseok, Kelas 2 (1), kenapa bisa ada disini? bukannya tinggal dikelas temanku?! " yoongi perlahan menarik senyumnya kearah hoseok sebelum mengintruksikannya untuk mendekat
" Kemarilah " seringai yoongi serta suara regangan jemarinya saat ini diyakini sudah membuat hoseok terbujur kaku disana

***

bel masuk kelas sudah dibunyikan setengah jam yang lalu.
Yoongi masih sibuk menidurkan kepalanya di atas meja saat pak jae sedang membahas soal soal di papan tulis.

suara Choi saem yang sedang berbicara di depan terhenti saat matanya menemukan yoongi sedang menidurkan kepalanya diatas tangan yang terlipat

" Yoongi, tegakkan kepalamu dan selesaikan soal yang ada dipapan tulis! " ucap pak jae yang membuat para siswa menatap kaget kearah yoongi

Ia menghela nafas kemudian berdiri dari tempat duduknya menuju papan tulis yang sudah dipenuhi soal.

" Semua ssaem? " tanyanya kearah pak jae sambil menaikkan sebelah alisnya

" Tidak "

yoongi mengangkat alisnya sebelah seolah bertanya

" Selesaikan saja soalnya yoongi! "

dirinya masih berdiri didepan papan tulis dengan kapur yang ada ditangannya

" Kenapa diam saja? cepat selesaikan! "

" Tidak lihat papan tulismu ini penuh ssaem? bagaimana bisa aku menuliskan jawaban! "

" Hapus saja soal terakhir lalu tulis jawabanmu disana, kenapa sulit sekali "

yoongi hanya bisa menatap kesal tingkah gurunya itu, setiap bertemu dengannya selalu saja akan membuat emosinya naik. karena dia,pelajaran fisika begitu membosankan bagi yoongi.

" Benar! ternyata kau pintar juga yoongi, silahkan duduk "

yoongi hanya menatapnya datar mengabaikan apa yang barusan diucapkan Choi saem dan kemudian berlalu menuju pintu kelas

***

Sebelum bel masuk kelas dibunyikan Hyejin sedang membaringkan kepalanya diatas meja sambil sesekali memijat keningnya yang sedari tadi terasa pening.

Saat dirinya akan memasuki alam bawah sadarnya hpnya kembali bergetar dan menampakkan sebuah chat dari orang yang sama seperti kemarin.
ia mendengus kesal karena tidurnya diganggu oleh sebuah chat yang sangat tak penting

yngtd

| hei!

" Apa apaan coba ini? dia siapa sih? tidak jelas sekali dari kemarin " rutuk hyejin mengerutkan keningnya

yngtd

| hei!

apa?|
jangan menggangguku! |
apa maumu? |

|entahlah

aku tidak ada waktu meladenimu |
jangan mengirimiku pesan jika itu tidak | penting

| pd sekali kau

ck apa apaan dia! menyebalkan sekali! bukannya dia yang menggangguku kenapa berasa aku yang mengganggunya.
awas saja kau kalau ketemu! akan kulempar dari atap

School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang