hyejin menelusuri koridor kelas dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya, ia berjalan naik ke tangga menuju koridor kelasnya sekalian mencari temannya yang sejak pagi tidak ia lihat.
senyumnya tak luntur dari tadi saat permainan kedua dimulai. sudah hampir beberapa jam berlalu dan senyum itu tidak sedikitpun luntur malahan semakin menaik seiring berjalannya waktu.
perasaan kagum, senang semua menjadi satu disaat yang bersamaan. kagum saat melihat pertandingan yoongi yang sangat keren, senang memandanginya puas selama beberapa waktu tanpa takut ketahuan, ataupun senang karena sekolahnya menang. entahlah mungkin saja ia juga senang melihat wajah yoongi, perasaan seseorang siapa yang tau.semua kecerobohannya tadi pagi sudah ia lupakan sejak tadi, sudah siap melapisi wajahnya tebal tebal kalau saja ketemu yoongi saat ini juga. tidak peduli kalau ia nanti bakal diejek, yang jelas ia hanya suka melihat wajah itu terus terusan.
sampai saat ini juga tidak ada yang tau kenapa senyumnya tidak luntur seiring berjalannya waktu. yang melihatnya mungkin saja akan berpikiran buruk kalau otaknya itu perlahan miring karena terlalu banyak tersenyum.kini ia sudah ada dikoridor kelas, dilihat sekilas tidak ada tanda tanda seseorang disini. lantai atas untuk kelas tingkat tiga juga sama sepinya. dilihat dari segi manapun juga ini sangat sepi.
" Hey " panggilan itu membuatnya sedikit tersentak dan menolehkan kepalanya ke sumber suara
" Jaeyi-ssi? " ucapnya ragu, memastikan sosok yang ada didepannya
tak ada jawaban dari pria itu, hanya senyuman yang tercetak diwajahnya menatap kearah hyejin ditemani salah satu temannya disisi kirinya
" Kenapa bisa ada disini? "
" Hanya berkeliling. Kau? kenapa sendirian? "
" Mencari temanku " hyejin sedikit tertawa menanggapi
" Ohh " angguknya paham " A-ahh iya ini Lee Jaehan " ia berucap sambil menunjuk teman yang ada disampingnya
" Kapten basket kami " ia berbisik, memajukan wajahnya tepat disamping telinga hyejin" Aku Hyejin, Shin hyejin " ucapnya membungkuk, memperkenalkan diri
" Kalian tadi tanding? dengan sekolah mana?" tanyanya berbasa basiJaehan hanya tersenyum getir mendengar ucapan hyejin barusan entah kenapa tubuhnya mendadak panas mendengarnya.
" Biasa, musuh bebuyutan haha " jawab jaeyi sedikit tertawa
hyejin yang mendengarnya hanya tersenyum sambil menunggu pembahasan selanjutnya.
" Kau anak MG? " tanya jaehan tiba tiba, mencoba memecah kecanggungan
" Ya, kalian? "
" Star "
hyejin tidak tau harus berekspresi seperti apa saat ini, ia sangat tau kalau lawan sekolahnya barusan itu adalah star high school. setidak pedulinya dia, tentu saja ia tahu lawan sekolahnya sendiri dan sekarang mereka ada didepannya. Ia merasa sangat canggung sekarang tanpa tau harus menanggapi seperti apa. Ditambah dengan wajah dingin Jaehan kepadanya.
" E-ehh kau anak MG? Kukira kau dari sekolah lain " kejut jaeyi
" Be-egitu-lah "
" Haha jangan canggung begitu hyejin-ah, santai saja "
" Ti-idak kok. Setelah ini kalian mau kemana? "
" Setelah ini? " jaeyi sedikit berpikir
" Keliling lagi mungkin? entahlah " sambungnya sedikit tertawa" Baiklah aku duluan kalau begitu " ia menunduk lalu berbalik melangkahkan kakinya menuju tangga
" Bentar! " tahannya melihat pergerakan hyejin " Mau turun kan? sekalian kalau gitu "
hyejin tersenyum kikuk sesaat melihat jaeyi yang sudah berjalan mendekat kearahnya.
tidak ada obrolan lagi diantara mereka, hyejin juga merasa tidak enak jika terus terusan berada didekat mereka. meskipun mereka tidak terlalu mempersalahkannya, tapi tetap saja ada perasaan tidak enak di hatinya. dia bisa melihat ekspresi teman jaeyi setelah tau kalau dia itu anak MG, tentu saja ia peka saat melihat perubahan ekspresinya yang terlihat sangat dingin. bisa dibilang ada dendam mungkin, apalagi tadi jaeyi sendiri yang bilang kalau sekolahnya itu musuh bebuyutan.
***
" Gimana yoon? " Jin meletakkan sebelah tangannya pada bahu yoongi, mencoba mengambil atensi dari orang sebelahnya
" Apa? "
" Ya yang tadi, emangnya tidak senang lihat muka mereka? "
" Udah puas "
" Kurang ajar kau yoon " tawa Jimin yang langsung tiba tiba memukul bahu belakang yoongi " Tapi benar juga sih, sudah puas " ucapnya lagi setelah berpikir
" Yoongi sih udah puas kalau lihat begituan " ucap hoseok " Tapi kalau begituannya, itu baru yang tak pernah " celetuknya yang langsung mendapat tamparan pada tengkuknya.
Yang lain hanya cengengesan mendengar ucapan hoseok." Yoongi itu cuma tidak mau kena hiv, kalau kena kita yang repot " ucap namjoon menepuk bahu yoongi
" Kau bela yoongi, ya karna kau juga sama " jengkel hoseok, langsung menendang bokong namjoon
candaan terus saja berlanjut selama perjalanan mereka. Intinya kalau sudah dekat pasti kerjaannya selalu ribut. Semakin sering bertemu malahan semakin membuat rusuh, apalagi kalau sudah saling ejek. Bisa sampai ke nenek kakek bahkan ke buyut buyut juga.
" E-ehh lihat tidak. Ada musuh bebuyutan " tunjuk hoseok, membuat yang lain mengarahkan pandangan mereka bersamaan
" Wow siapa ini " kagum orang didepan sambil memainkan lidah didalam mulutnya.
bangtan mendengus, menatap tajam kedua pria didepannya.
" Mau apa kau dengan orang sekolah kami?" Namjoon menatap wanita disamping mereka, menatapnya sedikit lama lalu mengarahkan kembali pandangannya kearah dua pria tadi.
" Kenapa? kau tidak suka? " ejek pria yang lebih pendek dari pria satunya
pria ini benar benar ngajak ribut. Padahal mereka sedang tidak ingin ribut.
" A-aku pergi ya " gugup hyejin, berjalan perlahan sambil tertunduk melewati 7 pria yang ada didepannya
" Kalian benar benar merusak suasana " jaeyi menghela nafas, menatap kepergian hyejin " Wanita ku sampai takut "
" Siapa yang kau sebut wanita mu? "
" Kenapa kau menatap begitu huh?" Kini Jaehan bersuara, menatap remeh yoongi
" Kalau dia wanitaku gimana? "
yang lain langsung menoleh kearah yoongi, menatapnya tajam. Tak percaya dengan ucapan yoongi barusan. Apa yang barusan ia katakan?
apa juga tatapan yang ia tampilkan sekarang? yoongi benar benar sudah gila" Menurutmu aku akan percaya begitu saja? "
" Harus aku menciumnya didepanmu?"
sumpah, kali ini yang lainnya langsung cengo. Menatap yoongi yang perlahan maju kedepan, menghadap 2 pria didepannya. Sebelah bibir yoongi sudah naik, dengan kepala yang ia miringkan.
" Jangan pernah macam macam ke wanita yang kau sebut wanita mu itu! karena itu wanita ku! " yoongi tersenyum miring, menyenggol bahu keduanya lalu pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Story
Fanfictionhanya kisah tentangnya. laki laki dingin + menyebalkan Orang yang awalnya tak sengaja berurusan denganmu malah jadi orang yang selalu saja kau pikirkan karena sikapnya yang selalu saja membuatmu gila " Jangan lompat! " " Diamlah! " " Biar aku saja "...