" SHIN HYEJIIINN!! " teriak chae tepat di telinga hyejin yang sedang tidur
" Brengsek kau! apa maumu? "
chae tertawa puas melihat wajah terkejut hyejin dan umpatan yang keluar dari mulutnya
" Lucu sekali wajahmu hahah makanya jangan tidur terus! ayo kekantin " ucap chae dengan senyumnya" Senyummu menyeramkan " mirae segera menutup wajah chae
" Kurang ajar kau! " amuk chae memukul kuat lengan mirae
lagi, kenapa setiap saat mereka seperti ini. selalu meributi hal yang tak penting, sangat sangat tidak bermutu!
" Ribut sekali! ayo! kata kalian mau ke kantin "
" Mampus kau! " ejek chae kearah mirae sebelum akhirnya berlari mengikuti hyejin
mereka berjalan menuju kantin, tentu saja untuk makan dan r-umpi? wah itu sudah pasti, kantin tempat paling nyaman untuk berumpi. semua yeoja pasti suka dengan tempat ini, cocok untuk segala kondisi. makan, rumpi, mojok, grepe grepe, menatap ciptaan tuhan? sungguh surga dunia kan?!
baru saja mereka duduk di kantin, ciptaan tuhan baru saja melewati tempat duduk mereka mengarah menuju pojok kantin.
heboh? tentu saja, bahkan seisi kantin. bagaimana tidak heboh ciptaan tuhannya datang bertujuh lengkap tanpa ada yang kurang." Jin-a, lihat itu disana " colek chae menunjuk pojok kantin dengan mulutnya
" Apa? " jawabnya jutek
" Ck i-ituu disana " tunjuknya lagi dengan mulut
" Serah kau saja, aku mau makan "
" I-ihhh lihat dulu! itu bangtan " chae menolehkan kepala hyejin kuat kearah pojok
" Gila kasar sekali " rinding mirae melihat pergerakan chae
" Diam kau! bukan kepalamu juga " jengkelnya menatap mirae tajam " Lihat disana, aku kasih tau mereka satu satu "
" Lupakan, tidak tertarik "
" Ayolahhh aku kan mau menunjukkan jin sunbae kepadamu " ucapnya dengan nada manja
" Kenapa dia harus tau? " mirae mengangkat alisnya
" Ya biar dia tidak keliru saja, kalau ia suka dengan jin sunbae kan bisa gawat "
suka? benar benar si chae, tidak mungkin kan aku langsung jatuh hati dalam sekali lihat. aku itu tidak segila dia! enak sekali kalau ngomong
" Yoongi melihat kesini? "
" Kyaa yoongi kenapa? kok melihat kesini?"
" Aduhh yoongiii "
" Tidak capek dia melihat kesini terus? "
" Dia kenapa? tampan sekali "sayup sayup terdengar bisik bisik suara yeoja di kantin. hyejin yang sedang asik makan jadi terganggu dengan suara mereka yang lumayan bisa didengar olehnya. Ia lumayan jengkel dengan ucapan mereka yang terlihat sangat pd, apa mereka tidak bisa jika tidak bersikap heboh? menjijikkan sekali!
hyejin mengalihkan pandangan matanya kearah pojok mengikuti arah mata semua yeoja yang ada di kantin, yang benar saja rupanya yoongi memang menatap kearahnya, mengabaikan teman teman bangtannya yang sedang asik bercengkrama. lumayan menyebalkan juga jika dilihat wajahnya yang menunjukkan ekspresi datar dan angkuhnya itu.
tapi tunggu, dia barusan tersenyum?
bukan! itu bukan tersenyum tulus!
smirk? barusan ia menunjukkan smirknya? wahh benar benar menjengkelkan melihat mukanya saat ini
apa apaan maksudnya itu?" Yoongi barusan tersenyum? " heboh chae
" Itu smirk bodoh! " jengkel hyejin
" Tapi wajahnya manis sekali ya ampunn "
" Juling kau? "
" Enak saja, jelas jelas mataku lurus begini"
" Otaknya mungkin " sambung mirae
" Mulutmu licin sekali nona jo! "
" Salah kau sendiri alay " jawab mirae enteng
" Menyebalkan! " chae menghentak hentakkan kakinya
sudah hampir bunyi bel dan setiap hyejin mengarahkan matanya ke pojok ia selalu melihat yoongi menatap kearahnya dan sesaat setelah mata mereka tak sengaja bertemu yoongi selalu menampilkan smirknya yang sangat menyeramkan itu.
tentu hyejin heran, apa maksud tatapannya itu. dasar pendendam! tidak mungkin kan gara gara masalah sebelumnya ia jadi begitu. benar benar menyebalkan!
***
Hanya menunggu sekitar 1 jam an lagi, mungkin hyejin akan segera pulang ke apartemennya untuk membaringkan tubuhnya keatas kasur. sebenarnya ia tidak lelah, hanya saja kondisi minimarketnya saja yang terlalu sepi jadi membuatnya bosan. mungkin saja karena hujan yang dari tadi terus turun diluar sana yang disertai kilat membuat orang enggan untuk keluar rumah.
hujan semakin lama semakin lebat, kilatan cahaya juga sesekali menerangi jalan diluar sana. kendaraan juga sudah tak terlihat diluar sana, ia hanya berharap hujan akan segera reda. bus juga jika dilihat lihat sudah tidak terlihat lagi, membuatnya menghela nafas panjang dari dalam sana. mungkin malam ini ia harus menginap di apartemen chae karena itulah yang memungkinkan sekarang ini. jika pulang ke apartemennya sangat tidak memungkinkan karena bus sudah tidak terlihat lagi, jalan satu satunya hanyalah apartemen chae.
ia mengeluarkan ponsel dari dalam saku jaketnya dan mendial nomor chae
" Apa? " ketus chae dari balik telepon
" Santai saja tidak perlu marah marah " jawab hyejin sedikit tertawa
" Mau apa? aku mau tidur, mengganggu saja! "
" Yasudah, tidurlah "
" Ck cepatlah, ada apa? "
" Aku mau menginap "
" Kenapa tiba tiba? apartemenmu bocor? " selidik chae
" Aku sedang di minimarket "
" Terus? "
" Bus sudah tidak ada "
" Jadi? "
" ... "
" Perlu juga kau denganku " ucapnya jengkel dari seberang sana
" Maaf, aku hanya bercanda asal kau tau "
" Yasudah "
" Apanya? "
" Bodoh sekali! " chae menghela nafasnya
" ... "
" Cepat aku tunggu! " tutup chae langsung memutuskan panggilannyahyejin menurunkan ponsel dari telinganya, ia hanya tersenyum kecil melihat sikap chae
bayangan setiap inci wajah chae terus terusan membuatnya tersenyum geli ketika membayangkannya, apalagi wajah marahnya yang terlihat sangat lucu dimatanya. entahlah chae itu begitu aneh untuk ukuran manusia dimatanya
Line!
yngtd
| hujan
" Ck dia lagi?! Dasar tidak jelas ! " gerutu yeji menelungkupkan hpnya diatas meja kasir dengan kasar
" Maunya apa sih? mana tidak jelas "Line!
yngtd
| mengabaikanku?
" Apa sih mau si bodoh ini! "
Line!
yngtd
| masih mengabaikanku?
" Brengsek! " geramnya meremas hp digenggamanya
apa maumu? |
| entahlh, mengusik?
aku tidak ada waktu! |
| peduliku?
siapa kau? |
| menurutmu?
jangan bertele tele |
katakan saja apa maumu|| menurutmu saja
" sialan! "
KAMU SEDANG MEMBACA
School Story
Fanfictionhanya kisah tentangnya. laki laki dingin + menyebalkan Orang yang awalnya tak sengaja berurusan denganmu malah jadi orang yang selalu saja kau pikirkan karena sikapnya yang selalu saja membuatmu gila " Jangan lompat! " " Diamlah! " " Biar aku saja "...