Hari yang membosankan!
ia segera berlalu, meninggalkan kelas disaat bel pergantian jam pelajaran dibunyikan.sebenarnya setelah ini akan dimulai pelajaran matemetika.
Yah.. lupakan saja itu! ia sudah tak peduli lagi akan hal itu, sekarang ia hanya ingin keluar dari kelas yang dari tadi sudah terlihat memuakkan dimatanya.
langkahnya ia arahkan menuju kantin yang masih kosong.
setelah sampai langsung saja diraihnya sebuah kantong plastik untuk memasukkan semua jenis cemilan yang tersusun rapi di rak kantin. tak lupa juga ia memasukkan berbagai jenis es krim dan minuman.
Sesampainya dikelas, langsung ia lempar sekantong plastik yang sudah terisi penuh itu ke wajah temannya.
sepertinya dewi fortuna sedang berpihak kepadanya pasalnya saat ini kelasnya tidak ada tanda tanda kehadiran guru yang mengajar." Dari mana saja? " ujar chae ribut sambil menggeledah kantong yang dibawa hyejin
" Beruntung sekali kau nona shin. hari ini Kim ssaem tak masuk kelas , andai saja masuk aku yakin hidupmu itu akan mengabdi di toilet sekolah sampai istirahat nanti " ujar mirae sambil menyendokkan es krim yang dibawa hyejin tadi kemulutnya
ia hanya mendengus dan menyenderkan kepalanya di kursi, rasanya ia sudah sangat bosan mendengar ocehan mereka setiap waktu
" Kau tak mau makan ini? "
" Kalian habiskan saja aku masih kenyang " jawabnya masih setia memejamkan kedua matanya
" Ck awas saja sampai kau minta traktir di kantin nanti! " ucapnya kesal karena sudah paham dengan kebiasaan hyejin
" Tentu saja dia minta traktir, sudah ku bilang kan dia memang gila " lanjut mirae yang menggelengkan kepalanya akan tingkah hyejin yang memang sering terlihat gila.
_____
" Kalian pesan,aku cari tempat duduk! " singkat padat dan jelas itulah yang diucapkan hyejin kepada sahabatnya.
mereka berjalan berlawanan arah karena tujuan mereka sekarang berbeda.
hyejin yang sibuk mencari tempat duduk sedangkan chae dan mirae sedang mengantri untuk membeli makanan.
Tak seperti biasanya, kantin hari ini terlihat sangat ramai sampai sampai
membuatnya sulit untuk mencari tempat duduk untuk ia dan temannyaSampai akhirnya matanya tertuju pada sebuah meja kosong di pojokan kantin.
sebelumnya ia sedikit bingung melihat siswa lain yang enggan duduk disana dan rela memilih untuk berdiri.
tapi... yasudahlah, kenapa ia harus memikirkan hal tidak penting seperti itu. yang terpenting sekarang hanyalah mendapatkan tempat untuk makan.
itu saja. bukankah itu urusan mereka kalau ingin makan berdiri? kenapa harus terlalu di pikirkan?belum sempat ia mendudukkan diri di bangku, tiba tiba terdengar nyaring suara teriakan semua siswi yang ada dikantin.
entah apa yang mereka teriaki sampai sampai membuat seisi kantin itu heboh.
tanpa menghiraukan hal yang terjadi barusan, hyejin memilih melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertundaia mendengus, mengedarkan matanya untuk melihat keberadaan temannya yang sedari tadi tak kunjung datang.
bukannya melihat sosok temannya itu, ia malah melihat sosok pria yang sedang menuju tempatnya duduk bersama satu orang teman.
Ia tak kenal siapa pria dihadapannya ini, lagipula hyejin memang murid pindahan di tingkat 2.
tapi, selama seminggu ia sekolah disini belum pernah ia melihatnya sekali pun, apalagi sampai mampu membuat seluruh isi kantin berteriak tidak jelas.pria itu tampak melihat ke arah tempat yang di dudukinya.
Ia semakin mendekat dan suara teriakan siswi semakin melengking memenuhi semua sudut kantin.
tampaknya hyejin tahu apa yang menyebabkan seluruh isi kantin hari ini dipenuhi degan teriakan.
kuyakin kalian semua bisa menebaknya
,jawabannya tentu saja pria yang ada di depannya
ia memang sangat tampan dan mampu membuat seluruh siswi satu sekolah menjerit jerit bahkan meraung raung,alay mungkin tapi memang ia tampan. Sangat kurasa!TAPII....
tentu saja itu tak berpengaruh bagi hyejin. kenapa kubilang tidak? ya sudah pasti tidak! laki laki dihadapannya ini bukan apa apa baginya, disekolahnya yang dulu bahkan sangat banyak pria yang tampan bahkan ada yang sampai takluk padanya
tentu pria yang ada di depannya ini bukanlah masalah besar bukan?Tatapan hyejin dan pria itu beradu
tapi tak membuat badannya bergetar ataupun takut
" Menyingkir, aku akan makan!" pria itu meluncurkan kalimat sambil menampakkan tatapan dinginnya kepada hyejinhyejin hanya menatap bingung pria di depannya itu
" KAU TULI? KATA KATA TADI KURANG JELAS DI TELINGAMU?! " satu kalimat lagi meluncur dengan nada agak meninggi terlontar dari mulut pria itu dan semakin membuatnya ke bingungan akan tingkah pria itumuka hyejin seketika memerah menahan kesal
" Didepanku itu masih kosong , kenapa enak sekali kau menyuruhku menyingkir hah? "
wahh kurasa hari ini sudah ditetapkan hyejin sebagai hari menyebalkan nasionalchae dan mirae yang telah mendapatkan makanan mereka hanya terpaku melihat perdebatan antara hyejin dengan si pria pembuat seisi kantin gempar.
mereka hanya bisa diam dan merutuki kesalahan mereka karena lupa memberi tahu hyejin kalau ada satu meja yang tak boleh diduduki sembarang orang di kantin dan sekarang? meja itu sedang diduduki hyejin. sangat sempurna untuk menambah tingkat kegilaan mereka dalam sekejap!Sepertinya perdebatan itu tidak akan selesai jika yang berdebat isinya orang keras kepala semua. tak berlangsung lama
chae dan mirae memutuskan untuk datang untuk menyelesaikannya .
tanpa pikir panjang mereka segera meminta maaf, karena mereka sangat tahu sampai kapanpun mereka tak akan pernah menang melawannyadan beruntungnya mereka hari ini karena pria itu sedang berbaik hati dan melepaskan mereka begitu saja
" Beruntung kau! " pria tersebut menyunggingkan bibirnya ke arah hyejinraut wajahnya seketika berubah setelah satu kalimat meluncur dari mulut pria itu.
sontak chae langsung menyeret hyejin pergi menjauhi kantin sebelum hyejin habis habisan mengumpati pria tersebut dan malah akan semakin memperumit masalah yang telah diselesaikan secara baik baik tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
School Story
Fanfictionhanya kisah tentangnya. laki laki dingin + menyebalkan Orang yang awalnya tak sengaja berurusan denganmu malah jadi orang yang selalu saja kau pikirkan karena sikapnya yang selalu saja membuatmu gila " Jangan lompat! " " Diamlah! " " Biar aku saja "...