—SUDAH DIREVISI—
"Oke kita tidur , tapi dengan satu kecupan."
Andre menaikan satu alisnya , menunggu jawaban atas pertanyaan nya yang belum dijawab adik manis nya , "gimana?."
"A–aku gamau kak , aku mau tidur aja."
"Come on sayang , hanya satu kecupan." ,Paksa Andre .
"Kakak pemaksa!." Hardik star
Andre terkekeh , matanya menyorot dalam mata hitam star , membuat nyali yang tadinya sebesar samudra mendadak menciut seperti kerupuk tersiram air .
Andre mencengkram rahang star dengan keras sampai sang empunya meringis
"Ya. Kakak memang pemaksa dan kamu tidak akan pernah lupa itu."
Andre bangkit dari atas tubuh star lalu dia turun dari ranjang menatap star yang sedang memeluk lututnya itu dengan sorot kebencian yang membuat star tambah takut.
Star begitu sulit ditaklukkan Andre fikir semakin dia bringas adiknya akan semakin mudah ia perdaya tapi ternyata ia salah star tidak semudah itu .
Gadis menyebalkan.
"Kamu beruntung karena kakak tidak memaksa kamu malam ini." , Lalu Andre peri begitu saja yang membuat star membuang nafasnya lega.
Andre menutup knop pintu star .
"Andre?."
Andre membalikkan tubuhnya dengan perasaan kaget .
" Kamu ngapain malem malem gini keluar dari kamar star?.", Tanya ayah , tentu dia kaget dan bingung kenapa anak laki lakinya keluar dari kamar anak perempuan nya tengah malam begini .
"Oh itu yah tadi anak satu itu lupa simpan buku biologi nya dimana tau nya ada di dalam tas dia memang gadis ceroboh." ,Andre beralibi
Ayah mengangguk ragu, pasalnya Andre dan star jarang berkomunikasi kan? Bagaimana mungkin star menanyakan hal pribadinya kepada Andre yang selalu menunjukkan sikap buruk pada nya?
"Yaudah Andre ke kamar dulu yah."
Setelah pamit , Andre bernapas lega karena berhasil memperdaya ayah nya , alibi itu cukup masuk akal bukan? Oh jelas , Andre tentu saja pintar dalam hal apapun .
Ayah menatap punggung Andre yang menghilang dari balik pintu , dan kini ia juga masuk kedalam kamar nya .
Sambil berdoa semoga Andre tidak berbohong!
_______
Dengan langkah mantap laki laki yang menggunakan seragam putih abu abu menuruni tangga , muka nya yang datar dan alis yang tajam membuat pandangan nya yang lurus terlihat menyeramkan.
" Pagi." sapa nya kepada keluarga nya di meja makan.
"Pagi sayang mari sarapan." ,Ajak ibu.
"Baru muncul padahal sarapan kita udah mau selesai." ,Sindir kak Elsa.
"Anak laki laki memang seperti itu kan?." ,Tanya kak Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister (HIATUS)
Teen FictionSemua novel yang ia baca menceritakan bagaimana sifat kakak mereka yang posesif , membuat ia jadi ingin kakak nya seperti itu. Lantas kalau kakaknya benar benar melakukan hal yang ia inginnya apa ia akan senang. Kakaknya memang posesif melakukan seg...
