#starpov
Tidak ada yang lucu untuk saat ini tapi tidak tahu mengapa aku selalu ingin tertawa , menertawai dengan semua yang aku terima menertawai semua yang aku lalui.
Lucu memang jika aku menertawai keadaan ku sendiri , tawa hambar , tawa yang sebenarnya tidak pernah ingin aku keluarkan.
Tapi sekarang aku ingin tertawa sekaligus menangis saat sosok menyeramkan didepan ku menarik keras pergelangan kecil milikku dan memaksa aku untuk ikut dengannya.
Dadanya yang naik turun sudah cukup menjelaskan bahwa ia sedang marah , apa lagi rahangnya yang begitu tegas.
Saat pertama masuk kedalam rumah yang aku tinggalkan semalam hawa dingin langsung menerpa ku seperti tidak ada orang didalamnya , kemana semua orang apa mereka tidak tahu bahwa aku dalam bahaya? Sejenak aku melirik monster didepanku fikiran negatif langsung menyerbu dalam benakku apa yang ingin ia lakukan? Membunuhku atau melakukan apa yang sering ia lakukan lebih oh atau lebih buruknya lagi ia mengambil mahkota ku yang paling berharga memikirkan itu membuat tangisan ku menjadi semakin deras.
Kak Andre menghempaskan tubuh ku disofa begitu kencang sampai kepalaku membentur tangan sofa.
"Kurang ajar , sialan , kamu bener bener manusia ga tau diuntung sudah kakak lakukan seperti putri tapi kamu selalu membangkang!." , Maki nya.
Ingin sekali aku melawan dia , mengatakan bahwa aku adalah adiknya berteriak didepan wajahnya kalau aku bukan kekasih Monster seperti mu , tapi itu hanya lah sebuah keinginan karena aku tetap aku seorang gadis penakut yang selalu menjadi incaran para penguasa salah satunya monster dihadapan ku.
Ah sepertinya aku punya panggilan baru untuk kak Andre.
Aku hanya menangis merasakan kak Andre mencengkram lengan ku , begitu kuat hingga terasa sangat sakit .
Wajah sembabku menatap wajah tegasnya dengan takut , siapa yang tidak takut dengan keadaan seperti ini tidak ada orang dirumah hanya kami berdua.
Aku tahu , jelas sangat tahu , kalau ada orang dirumah pasti kak Andre tidak akan kasar dengan ku siang hari , minimal ia melakukannya malam hari.
"Ma—maaf kak lepasin ini sakit." , Rengekku yang ku lakukan hanya berdoa dalam hati supaya Andre melepaskan tangannya yang seakan ingin meremukkan tulang didalam sana.
"Sakit ya?." , Kak Andre tersenyum sinis
Sialan senyum itu lagi , senyum yang sudah sering aku bilang bahwa aku akan mendapatkan sebuah bahaya karena alarm alami dari dalam tubuh ku mengatakan nya.
"Akhhhh." Aku menjerit keras saat Andre mengarahkan kedua tangannya untuk mencekik leherku .
Aku sesak.
"Kalau begini sakit?."
Aku mengangguk tanpa bisa memberhentikan tangisku , apa Andre sudah gila? Ia ingin membunuh ku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister (HIATUS)
Teen FictionSemua novel yang ia baca menceritakan bagaimana sifat kakak mereka yang posesif , membuat ia jadi ingin kakak nya seperti itu. Lantas kalau kakaknya benar benar melakukan hal yang ia inginnya apa ia akan senang. Kakaknya memang posesif melakukan seg...