Hah lucu, lucu sekali apa bisa Jonathan memberikan kejutan ini nanti saja eh tapi mana bisa Raka menyebut ini adalah sebuah kejutan ini semua pasti prank yang dibilang sama papahnya Raka pasti hanya mengada ngada.
mana mungkin si Raka punya kakak dia saja anak pertama lalu setelah melahirkannya, Elia a.k.a bunda Raka mengalami pendarahan hebat yang membuat rahim Elis raka harus diangkat dan itu adalah hal pertama yang membuat Raka menjadi anak satu satunya.
Tapi apa iya sebelum ia dilahirkan Elis lebih dulu melahirkan anak lain dan dia bukanlah anak pertama, tidak menutup kemungkinankan bukan?
Raka masih saja menganggap ucapan ayahnya beberapa menit yang lalu adalah sebuah guyonan dan membuat Raka tertawa.
"Apaan si pah bercanda ajah,sekarang kejutannya mana?."
Jonathan sudah menebak pasti anaknya tidak akan percaya lantas dia harus menjelaskannya seperti apa?, memang tidak akan mudah menerima suatu kenyataan baru sama seperti dirinya yang tidak mudah menerima 'anak itu' dalam kandungan Ambar dulu.
"Ayah ga bercanda, kamu akan—."
"Mas mending kita pulang dulu biar lebih enak ngomongin dirumah saja.", Elis menyela.
Raka menatap kedua orangtuanya tidak mengerti, mereka seakan akan menyembunyikan hal penting dan akan menyatakan padanya.
Jonatah menuruti kata istrinya dia bersama kedua orang tersayangnya akan menuju rumah dan membicarakan hal ini,ah ngomong ngomong sebentar lagi mansion miliknya tidak akan diisi oleh dia, Elis dan putranya melainkan satu anak perempuan yang selama tujuh belas tahun ia lepas tanggung jawab dan sekarang biarlah ia menebus semua dosanya dimasa lalu dengan menggantikan sosok Arfian didalam hidup putrinya, ia tidak perduli kalau Ambar tidak mengizinkan ia akan tetap membawa Star pergi keAmerika Serikat.
setelah sampai dimansion Jonathan mahesa seorang CEO terkenal,oh jelas terkenal perusahaan mana yang belum kerja sama dengan Jonathan.
Elis dan Raka menyerahkan koper mereka pada pelayan yang menyabut kedatangan mereka,lalu Elis menyuruh putranya untuk beristirahat karena dia ingin berbicara kepada suaminya.
"Sayang kamu istirahat ya, bunda mau ngobrol sama ayah."
Raka menatap datar kedua orang tuanya, "tanpa disuruh juga aku lebih milih istirahat dari pada dengerin obrolan kalian."
"Yaudah naik.", Jonathan menatap sinis putranya.
Sejujurnya bukan sinis tapi Jonathan tidak mengerti bagaimana cara laki laki menyalurkan rasa rindu mereka ingat gengsi laki laki lebih besar dibanding perempuan.
Elis menatap suaminya dan mengajaknya mengobrol disofa, mendudukkan diri mereka berdua di sofa panjang berwarna putih gading yang lembut.
"Kamu sudah bertemu dengan putrimu mas." Tanya Elis dengan serius.
Jonathan mengangguk, "Dia diAmerika, Colombia."
"Jauh mas, kamu ko bisa ketemu sama dia?."
"Ambar yang ngabarin."
Muka Elis langsung lesu, mau bagaimanapun ia berhak cemburu kan mendengar suaminya berinteraksi dengan perempuan lain melebihi ini adalah mantannya, dan itu tanpa sepengetahuan Elis.
"Kenapa kamu?."
Elis tersenyum hangat kepada Jonathan, fikiran apa yang baru saja hinggap? Tentu saja Jonathan tidak akan berpaling darinya.
"Aku istirahat dulu mas."
Jonathan yang melihat ada keanehan dari istrinya langsung mencengkal pergelangan tangan Elis membuat wanita itu menatap heran Jonathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister (HIATUS)
TeenfikceSemua novel yang ia baca menceritakan bagaimana sifat kakak mereka yang posesif , membuat ia jadi ingin kakak nya seperti itu. Lantas kalau kakaknya benar benar melakukan hal yang ia inginnya apa ia akan senang. Kakaknya memang posesif melakukan seg...