Star,
Point of view.Sudah dua hari berlalu sejak kejadian dimana aku bertemu dengan... Adikku, Adik. Apa aku sudah mengakui pria itu sebagai adikku? Bahkan semenjak kejadian itu Raka tidak menghubungi ku sama sekali ia seakan pergi terbang terbawa angin dan hilang bagai ditelan bumi.
Apa dia belum menerima takdir ini, takdir bahwa kita bersaudara walau lain ibu ya ku akui memang tidak mudah menerima semua ini apalagi baginya yang 'mencintaiku' astaga apa aku baru saja terlihat terlalu percaya diri.
Sudah dua hari aku mengabaikan ibu karena fikiranku yang kesana kesini mengabaikan bukan berarti aku masih marah ataupun benci melainkan aku yang terlalu sibuk dengan segala garis merah yang kusut diotakku.
Aku duduk dikursi roda dan menjalankannya menuju taman rumah sakit, butuh ketenangan sedikit dari pada didalam kamar terus berasa dipenjara, gabut dan bt.
Taman.
Aku jadi ingat dengan Jordan, apa bisa aku bertemu lagi dengannya ku rasa aku butuh teman untuk mengobrol andai saja Raka bisa sedikit dewasa untuk menerima ini pasti aku sudah berbicara banyak dengannya.
Tapi aku juga tidak bisa menyalahkannya.
Aku tersentak saat kursi rodaku yang berjalan lambat kini sedikit cepat bahkan tanganku hampir saja melilit roda karena saking kagetnya.
Aku menoleh kearah belakang, barulah aku melihat siapa dia.
Jordan.
Jordan menatap manik hitamku lalu tersenyum sampai matanya menyipit.
"Hai? Lama tidak bertemu."
Aku terkekeh, "baru dua hari."
Aku membiarkan ia mendorongku.
"Mau kemana ni, taman?." Aku mengangguk sebagai jawaban.
"Kamu ko bisa disini lagi?." Tanyaku, lalu sedikit aku bisa melihat wajahnya mendatar sedetik sebelum dia menormalkan kembali wajahnya.
"Aku ada urusan penting." Aku mengangguk mengerti.
Saat sampai ditaman Jordan membantu berdiri lalu membantuku lagi untuk duduk dikursi roda dengan sangat hati hati padahal aku sudah baik baik saja hanya dokter dan perawat disini yang berlebihan.
Bunga matahari yang tertanam ditaman begitu kontras dengan cuaca panas kali ini tapi aku tidak bisa mengatakannya panas karena matahari tidak terlihat disini itu membuat langit biru muda yang cantik dan awan awan putih yang menghiasinya.
"Jordan boleh cerita ga."
"Why not?." Jawabnya cepat'
"Eum sebenernya pribadi, tapi aku rasa gamasalah berbagi cerita sama kamu, aku merasa lebih akrab sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister (HIATUS)
Teen FictionSemua novel yang ia baca menceritakan bagaimana sifat kakak mereka yang posesif , membuat ia jadi ingin kakak nya seperti itu. Lantas kalau kakaknya benar benar melakukan hal yang ia inginnya apa ia akan senang. Kakaknya memang posesif melakukan seg...