Waktu terus bergulir dengan cepat. Hari demi hari sudah dilewati oleh Zhanita sejak kedatangan Kendrick pertama kali ke rumahnya yang tidak pernah absen sampai hari ini. Biasanya, sepulang sekolah bocah tersebut akan diantarkan oleh sang ayah dan akan kembali dijemput untuk pulang saat malam harinya.
Sore ini sudah terhitung hampir dua minggu untuk masa perkenalan diantara mereka. Dan selama itu pun Zhanita tidak pernah melakukan terapi atau menginterogasi Kendrick dengan memberikan berbagai pertanyaan yang mungkin bisa memberikan kata kunci untuk permasalahan yang sedang dialami oleh bocah tersebut. Setiap hari yang dia lakukan hanyalah menyambut kedatangannya, bermain bersamanya ketika sedang tidak ada klien, serta membantunya untuk mengerjakan tugas sekolah. Dan terkadang makhluk kecil itu pun hanya bisa bermain games PS 4 saat sedang menunggu yang empunya rumah menyelesaikan janji temu dengan seorang klien selama beberapa jam di ruangan kerjanya.
Pembicaraan yang dilakukan di antara Zhanita dan Kendrick pun tidak jauh - jauh dari hal - hal yang hanya bersifat umum saja. Misalnya, seputar hobi yang sedang mereka geluti saat ini, beberapa tempat yang ingin mereka kunjungi, keinginan mereka yang belum sempat tercapai, keadaan sekolah Kendrick, keadaan toko kue sang ayah, dan hal - hal lainnya yang tidak bersifat pribadi.
Zhanita dan Kendrick seolah - olah membuat batasan tersendiri tentang pembahasan kehidupan pribadi mereka. Saat dimana mereka mulai membahas sebuah topik yang lebih mengarah kepada hal - hal yang bersifat pribadi atau konfidensial, maka mereka akan langsung mengalihkan topik pembicaraan tersebut tanpa perlu mengingatkan satu sama lain.
Begitulah cara yang dilakukan oleh Zhanita untuk bisa mengakrabkan dirinya dengan bocah tersebut. Tidak ada unsur paksaan yang dilakukan. Dan nyatanya, kini mereka jauh lebih dekat dan lebih merasakan kenyamanan satu sama lain. Meskipun, Kendrick masih belum meresmikan jenis hubungan apa yang sedang terjalin di antara mereka sampai saat ini.
Hari ini Kendrick datang terlambat ke rumah Zhanita, karena setelah jam pulang sekolah dia harus mengikuti jam tambahan pelajaran sains. Bocah pintar tersebut terpilih sebagai salah satu peserta lomba yang mewakili sekolahnya dalam perlombaan sains antar sekolah tingkat dasar se-kota Jakarta.
Garavian tidak bisa menjemputnya ke sekolah, karena pria tersebut sedang sibuk melayani permintaan banyak tamu hari ini di toko kue miliknya. Ya, tokonya sedang sangat ramai dikunjungi akhir - akhir ini. Dan Garavian tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja dengan hanya mengandalkan kepercayaan pada sang asisten dan beberapa karyawannya.
Beberapa jam sebelumnya Garavian sempat meminta tolong kepada Zhanita untuk menjemput Kendrick di sekolahnya. Tapi berhubung wanita itu pun sedang melakukan terapi bersama kliennya dengan sangat terpaksa Kendrick mengendarai taxi untuk bisa sampai ke rumahnya. Tentu saja hal tersebut bukanlah sebuah permasalahan besar bagi Kendrick. Mengingat sikap dan kelakuan bocah tersebut sudah tidak bisa disamakan dengan seumuran anak kecil seperti dirinya.
Pukul empat sore Kendrick muncul dengan muka lelahnya saat tiba di rumah Zhanita. Dia langsung makan bersama wanita itu, lalu setelah itu masuk ke ruang kerja yang selalu menjadi spot favoritnya selama disana. Selain ruang tengah, bocah tersebut memang sangat menyukai dan menikmati keberadaannya saat sedang ada di ruang kerja yang di dominasi oleh warna putih dan biru muda tersebut. Dia sering menghabiskan waktunya disana, selagi tidak ada klien yang datang. Dan sore ini pun dia sedang tidak ingin melakukan kegiatan lain selain duduk santai di atas sofa, karena otak dan pikirannya sudah cukup terkuras seharian ini.
Di saat Zhanita sedang membuat secangkir teh di dapur, Kendrick sudah tertidur lelap di atas sofa yang beberapa waktu ini sering didudukinya. Zhanita meletakkan cangkir yang telah dibawanya tersebut di atas meja yang terletak tepat di samping sofa dan menyelimuti tubuh makhluk kecil itu secara perlahan tanpa berniat ingin mengganggunya sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL HEALER [COMPLETED]
RomanceZanitha Lizandra. Psikolog. Ceria. Energik. Dan penyuka hujan. Keadaan pun berubah sejak tiga tahun yang lalu. Ketika belahan jiwanya harus pergi meninggalkannya begitu saja demi sebuah obsesi. Ketika dirinya pun harus bertahan hidup dengan terus me...