ENAM BELAS

600 70 30
                                    

Pukul tiga dini hari Zhanita terbangun dari tidurnya. Wanita itu merasakan deru nafas yang hangat di sekitar pelipis kanannya. Kedua tangan kekar Garavian masih setia memeluk tubuhnya dengan erat, sampai - sampai dia kesulitan untuk bergerak. Secara perlahan, dia menolehkan kepalanya ke arah wajah seorang pria yang beberapa jam sebelumnya telah berulang kali melakukan adegan percintaan bersama dengan dirinya.

Zhanita tidak menyangka bahwa ketampanan seorang pastry chef tersebut tidak berkurang sedikit pun, bahkan ketika dia sedang tertidur lelap saat ini. Sifat yang dimiliki pria itu memang terkesan menyebalkan, tak jauh persis dari sifat anak semata wayangnya. Namun, dirinya berhasil menjadi sosok yang menggemaskan bagi Zhanita.

Mungkin memang benar bahwa perasaan suka kepada seseorang sudah mulai tertanam dalam hati wanita berparas cantik itu sejak dari beberapa waktu yang lalu. Meskipun, dia tidak mengetahui secara pasti sejak kapan perasaan itu timbul dan terus tumbuh di dalam hatinya. Namun, satu hal yang tidak dapat ditampikkan olehnya adalah kebersamaannya dengan Garavian merupakan sebuah kebahagiaan yang sama sekali tidak pernah dia bayangkan sebelumnya selama tiga tahun terakhir. Keceriaan dari hidupnya seolah kembali tercipta begitu saja tanpa henti.

Pandangan kedua manik berwarna hitam legam itu masih setia memperhatikan sebuah wajah yang kali ini membuat perasaannya begitu bahagia. Diam - diam Zhanita mendaratkan sebuah kecupan kecil pada bibirnya. Beberapa detik kemudian, salah satu tangannya berusaha mengangkat rangkulan erat dari salah satu tangan Garavian secara perlahan. Zhanita tidak ingin membangunkan tidur pria tersebut ketika dia beranjak ke kamar mandi. Jadi, sebisa mungkin wanita itu menghindari gerakan - gerakan yang dapat memicu untuk membangkitkan tingkat kesadarannya.

Setelah terlepas dari kungkungan seorang pria yang masih betah memeluknya dengan erat, Zhanita mulai menjinjitkan kedua kakinya untuk melangkah menuju ke arah kamar mandi. Namun, belum sampai dua langkah berjalan, sebuah suara dari Garavian menghentikan pergerakannya.

"Audrey.....please don't go. I love you so much."

Zhanita langsung tertegun ketika mendengar dengan jelas racauan dari pria tersebut. Ada rasa kesal bercampur amarah yang langsung menyelubungi hatinya.

Audrey? Siapa dia? batinnya sedih.

Mendengar nama wanita lain dan kini langsung memikirkan sosok dari wanita tersebut merupakan suatu hal yang cukup menyakitkan. Bagaimana perasaanmu, jika dirimu adalah seorang wanita yang baru menghabiskan waktu dan menyerahkan tubuhnya dengan percuma kepada seorang pria yang baru kamu yakini dan percayai, namun dia malah menyebutkan nama wanita lain di dalam mimpinya setelah beberapa jam sebelumnya telah bercinta denganmu?

Perasaan kecewa telah menghancurkan harapan besar kehidupan Zhanita begitu saja. Mungkin benar, Tuhan memang tidak pernah mengizinkan dirinya untuk bisa meraih kembali sebuah kebahagiaan. Kesempatan kedua itu tidak pernah tercipta dan memberikan peluang baru bagi hidupnya.

Zhanita hanya bisa menahan tangis di kesunyian malam itu. Dia harus berusaha menata kembali perasaannya yang sudah tersakiti dan harapan besar yang sempat menguatkan hidupnya.

***

Salah satu tangan pria yang masih tertidur itu terus bergerak, seperti sedang mencari sesuatu yang tidak dapat diraihnya. Beberapa menit setelahnya, dia pun membuka kedua matanya dan melihat ke sekeliling ruangan untuk mencari keberadaan seseorang. Hingga pada akhirnya, dia tersadar bahwa disana sudah tidak ada lagi sosok wanita yang telah menemaninya tidur malam tadi.

Pria yang memiliki tubuh kekar tersebut langsung bangkit dari posisi tidurnya untuk mencari keberadaan seseorang yang dalam dua bulan terakhir ini, sudah mampu menerobos jauh ke dalam kehidupan pribadinya. Namun, baru saja dia hendak menurunkan kedua kakinya dari atas ranjang, sosok wanita yang tengah dicarinya tersebut sudah muncul dari balik daun pintu kamar sambil membawa secangkir gelas yang berisi coklat panas.

SOUL HEALER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang