Minrene Series 27

661 73 6
                                    

Senenggggggg yang komen udh lumayan banyak💙♥️

Aku melepaskan bibirku dari bibirnya. Mino tampak bahagia setelah kejadian ini, ia bahkan berani menatapku dengan tatapan menggoda.

"Ka....kamu menciumku? Bilang saja kalau kamu mau menciumku, kenapa harus tidak memberi kabar 2 minggu?" Goda mino. Aku memukul bahunya pelan untuk menyadari kebodohannya, bisa-bisanya ia punya pemikiran seperti itu dan tidak menyadari kesalahan yang ia buat.

"KAMU INGIN MATI KEDINGINAN? Silahkan kalau begitu! Tapi jangan lakukan disini!!"

"Iya iya tidak, begitu saja marah" mino tersenyum canggung kearahku sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal, sadar bahwa bukan waktunya dia untuk bercanda

"Aku membawa oleh-oleh untukmu dan teman-temanmu" sambungnya

"Tidak butuh! Bawa saja pulang" ucapku dingin membuang pandanganku kearah lain. Mino menghela nafas panjang lalu memelukku tiba-tiba. Aku yang terkejut reflek berontak, namun mino tetap mempertahankan pelukannya dan makin mempererat.

"Jangan marah, aku tidak bisa kehilanganmu. Kalau aku berbuat salah, tolong jelaskan kesalahanku irene" ujar mino sambil mengelus kepalaku pelan

"Aku sayang padamu irene" sambungnya.

Dia bilang apa? Sayang? Kalau memang sayang kenapa dia berbuat seperti itu pada alexa? Kenapa dia berani menyakiti hatiku? Apa dia tidak berpikir bahwa tindakannya bisa menyakitiku?

"Tidak usah membual, kamu saja terlihat asik dicium perempuan diluar sana"

"Maksudmu?" Tanyanya melepaskan pelukan dan memegang bahuku.

"Pikir saja sendiri"

"Dicium perempuan diluar sana? Siapa yang menciumku?" Ia memandangku bingung sambil berpikir. Ia berusaha mengingat apa yang sudah ia perbuat.

"Ahhh kenapa aku tidak bisa mengingatnya?!!" Kesalnya menjambak rambut seperti orang frustasi. Beberapa kali mino memutar matanya mencoba mengingat, tapi tetap saja ia tidak bisa mengingat apa-apa. Dasar bodoh

"Aku menyerah, aku tidak tau irene. Tolong jelaskan apa kesalahanku" wajahnya memelas memohon jawabanku.

"kamu, alexa model itu dan club malam. Itu kesalahanmu!!! Kamu pikir aku tidak tau? Kamu pergi bersamanya bukan? Kamu minum dengannya seperti sepasang kekasih lalu kalian mabuk bersama. Kamu pikir aku bodoh? Aku melihat semuanya mino. Setelah kembali dari china kamu tidak menemuiku sesuai janjimu! Kamu tau bagaimana khawatirnya aku?! Meskipun kamu memberi kabar lewat jennie, tetap saja aku khawatir! Setidaknya seharusnya kamu menemuiku dulu, ini malah bertemu dengan wanita lain" kesalku. Akhirnya semua amarah yang ku pendam terlampiaskan juga, sudah lama aku menahannya. Bukannya merasa bersalah, mino justru terlihat tersenyum menggoda kearahku.

"Kenapa kamu tersenyum?"

"Tidak, tidak apa-apa. Keluarkan saja semua kekesalanmu padaku irene" mino menepuk bahuku pelan masih dengan senyum dibibirnya.

"Apasih? Manusia tidak jelas!" Aku menyingkirkan tangannya dari bahuku dengan paksa. Bukannya berpikir, mino malah cengengesan seperti orang tidak waras

"Sebelumnya aku boleh minta sesuatu padamu?"

"APA?!!!!" ketusku

"Begini, bisakah kalau setiap ada masalah kamu jangan tiba-tiba menghilang? Terakhir kali kita bertengkar besar kamu juga menghilang, bahkan memintaku untuk menjauhi mu hanya karena kamu salah paham dengan temanku yang kita temui dikafe" mino menghela nafas panjang. Wajahnya yang pucat mulai kembali normal, mungkin karena panas otaknya sehabis berpikir berpengaruh pada suhu tubuhnya.

IDOL DATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang